Kemiskinan Menurun

Written By Garut Express on Monday, December 16, 2013 | 7:49 PM


Pemkab, (GE).-

Dalam lima tahun terakhir, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Garut menunjukkan tren penurunan secara bertahap. Sejak tahun 2009-2013, proporsinya menunjukkan tingkat penurunan berkisar 0,41%-1,41% per tahunnya.
Pada tahun 2012, jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 314.600 jiwa atau 12,66%. Angka ini turun 0,87% dari 13,53% (330.905 jiwa) pada tahun 2011. Pada tahun 2013, jumlah penduduk miskin diproyeksikan mencapai 12,22% atau 308.528 jiwa.
Demikian dikatakan Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, Eutik Karyana. Menurutnya, penurunan tingkat kemiskinan itu, dibarengi dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Jika pada tahun 2011, IPM Kabupaten Garut berada di angka 71,70, maka pada tahun 2012 meningkat 0,42 poin menjadi 72,12. Terpaut 1,07 poin dari capaian Jawa Barat yang berada pada 73,19 poin. Dengan IPM sebesar itu, Kabupaten Garut berada di peringkat ke-17 dari 26 Kab./kota lainnya.
Pada tahun 2011, dari 42 kecamatan di Kab. Garut, 17 kecamatan menunjukkan pencapaian IPM di atas rata-rata kabupaten. "Sedangkan, capaian IPM 25 kecamatan lainnya berada di bawah rata-rata Kabupaten. Kec. Tarogong Kidul menjadi kecamatan dengan IPM tertinggi yakni sebesar 74,92. Sementara, IPM terendah di Kec. Talegong sebesar 67,84," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kab. Garut, Ir. Widiyana, CES, menjelaskan, pemimpin daerah nanti selain menyusun RJPMD juga menyusun strategi penanggulangan kemiskinan daerah, mengambil langkah-langkah mengkoordinasikan, mengawasi, mengevaluasi, dan sebagainya.
"Strategi penanggulangan kemiskinan sekarang ini ada program tambahan dari pusat, seperti MP3KI dan MP3EI, PKH, Jamkesmas, BOS, dan lain-lain," ujarnya.
Ditambahkannya, miskin itu golongan masyarakat yang dianggap tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemiskinan itu dibagi tiga kategori, ada yang sangat miskin, miskin, dan hampir miskin. “Sudah ada protapnya. Kluster I-IV. Kluster I itu sangat miskin, itu langsung diberikan bantuan dan perlindungan sosial,” ucapnya.
Dijelaskannya, kemiskinan itu bukan hanya ada di Indonesia saja tapi juga di seluruh dunia. "Ini karena tidak semua orang mempunyai kemampuan dan bisa produktif. Yang tidak produktif inilah yang miskin seperti yang tua dan jompo," jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Widiana, PBB melalui WHO mengeluarkan 7 model kegiatan yang mutlak diberikan kepada tiga kelompok miskin itu. Dari 7 model itu, yang ada di ketiganya adalah pendidikan dan pelatihan, menanamkan sikap mental menabung, dan setelah itu baru dilihat produktif atau tidaknya. “Kalau dia sangat miskin, selain dididik juga diberi bantuan langsung seperti Raskin, PKH, dan rumahnya dibenerin,” imbuhnya. (NRH)***
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Garut Express - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger