Semburan 3 mata air Sagaranten yang letaknya di blok SS wilayah Sagaranten, Desa Sukasono Kecamatan Sukawening, kian hari semakin dipadati pengunjung. Selain diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit, tempat tersebut juga terkenal angker oleh masyarakat Sagaranten, dan dikatakan banyak peristiwa aneh yang terjadi.
Masyarakat Kampung Sagaranten, jarang yang menghampiri tempat tersebut, warga takut untuk menyambangi tempat tersebut. Dikatakan tempat itu angker dan banyak makhluk halus, padahal tempat tersebut menyimpan aset yang luar biasa. Selain, memiliki sumber mata air yang tak pernah kering, kini sumber air tersebut diyakini mempunyai khasiat mengobati berbagai penyakit.
Pada jaman penjajahan Belanda, mata air di Blok SS Sagaranteun digunakan sebagai penggerak kereta uap Cibatu-Garut. Kemudian, setelah tidak beroperasinya kereta uap, sekitar tahun 2000 mata air di blok SS itu diteliti oleh Perusahaan Air Minum (PAM) dan menyatakan debitnya 7,5 per detik. Maka dikontraklah mata air milik PJKA oleh PAM dengan membuat 5 titik artesis (sumur bor) yaitu 2 artesis dengan posisinya di dalam pagar ram besi, dan 3 artesis berada di luar pagar ram besi.
Sebelumnya mata air di blok SS Sagaranten tersebut diselimuti semak belukar, rumput dan alang-alang. Tempat tersebut oleh warga setempat dipercaya angker serta penuh kejadian yang tidak bisa dicerna oleh akal sehat. Hal itu dibuktikan pada tahun 2002, muncul kabar seorang anak- laki-laki bernama Selamet dari kampung Sagaranten menemukan Ikan Mas berwarna merah dari bak PAM, Selamet langsung membawa ikan itu kerumah dan kemudian digoreng. Sungguh mengejutkan, begitu ikan habis dimakan, Selamet kesurupan dan anak itu selama 6 bulan menjadi pandai berbagai bahasa, yaitu Belanda, Jepang, Inggris dan Cina.
Ketua LPM Desa Sukasono, Romli Darmawan mengatakan, sewaktu jaman orang tuanya bertani di sekitar tempat tersebut, pernah menemukan Ikan yang terbujur kaku kemudian diambilnya. Ikan itu, disimpannya diatas pemantang sawah. Setelah usai bekerja membajak sawah, orang tua Romli menghampiri lagi ikan tersebut.Ikan Mujair itu matikemudian dibuang ke sawah. Tak disangka, ikan itu hidup lagi dan langsung menghilang.
Sekitar 200 m ke arah utara, terdapat Situ Ciloa yang mata airnya berasal dari blok SS. Di situ Ciloa juga banyak kejadian mistik yang unik.
Kepala Sekolah Sindanggalih 3, Suharminto, A.Ma.Pd menuturkan, ketika dirinya memancing bersama lima temannya, ada kejadian yang tidak masuk akal di Situ Ciloa. Almarhum Endang Tohah, S.Pd tahun 2003 memancing dan mendapatkan Ikan Gurame dengan beratnya sekitar 2 kg. Padahal menurut pemilik Situ, belum pernah menanam ikan Gurame.Senang mendapatkan ikan Gurame yang memiliki warna menarik ia berniat memindahkan ikan itu ke kolamnya. Sebelum dipindahkan Ikan tersebut dimasukan terlebih dahulu kedalam koja.
“Sesudah selesai mancing, koja itu diangkatnya. Terlihat Ikan Gurame itu sudah terbujur kaku, sungguh mengejutkan ikan itu hidup lagi saat keluar dari koja,” tutur Suharminto.
Salah satu narasumber yang tidak mau disebutkan namanya menyimpulkan, peristiwa-peristiwa itu merupakan salah satu gambaran petunjuk, bahwa air yang berasal dari area Blok SS Sagaranten benar-benar mengandung khasiat yang mujarab.Seperti yang dialami Nenti yang telah divonis untuk diamputasi, ternyata dengan jalan mandi dan minum air tersebut, dan dengan seizin Allah SWT menjadi sembuh.(Ilham Amir)***
0 comments:
Post a Comment