Home » , , » UPTD TPH CIbatu Galakan Program SL-PTT

UPTD TPH CIbatu Galakan Program SL-PTT

Written By Garut Express on Sunday, September 1, 2013 | 10:40 PM

CIBATU, (GE).-
Ironi sekali, apabila di negeri yang subur ini, produksi pertaniannya seperti padi dan kacang kedelai harus mengandalkan impor dari luar negeri. Padahal, dari zaman dulu Indonesia dikenal dengan sebutan negara agraris.

Oleh karena itu, guna  meningkatkan kualitas dan produktivitas para petani, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Garut, mengubah pola pikir dan prilaku petani melalui program Sekolah Lapangan- Petani Tanaman Terpadu (SL-PTT ). Kegiatan SL-PTT ini antara lain, memberikan pengetahuan terkai cara intensifikasi pertanian padi dan kacang kedelai.

Terkait dengan hal tersebut, Wilayah kerja UPTD Pertanian/TPH Kecamatan Cibatu, yang meliputi 11 Desa, dengan membawahi 57 Kelompok Tani dan 11 Gapoktan, terus menyosialisasikan program dari SL-PTT agar meningkatkan hasil pertanian. Misalnya, secara perlahan dari pelaku tani budaya anorganik, di Cibatu perlahan menjadi semi organik. Bahkan sudah ada yang  kembali menjadi petani berbudaya organik.

Kepala UPTD Pertanian/TPH Cibatu, Imas Suntini, SP mengatakan, di Kecamatan Cibatu, produksi pertaniannya sebagian besar didominasi oleh padi. Namun, Selain itu, di Kecamatan Cibatu tepatnya di Desa Sindangsuka, dulu terkenal sebagai penghasil Kacang kedelai.

Hal itu perlu di ekploitasi lagi. Berati, ujar Imas, di Cibatu itu sudah ada embrio untuk menghasilkan Kacang Kedelai yang harus kita kembangkan lagi. Ia beranggapan, Kecamatan CIbatu sangat cocok untuk dijadikan kawasan penangkaran Kacang kedelai yang dipusatkan di Desa Sindangsuka.

"Karena kondisi areal Desa Sindangsuka lahannya sebagian besar tadah hujan. Pada papan monografi jelas tertera, 163,733 Ha adalah lahan kering," kata Imas, Kamis (29/8).

Untuk pemberdayaan pelaku petani tanaman kedelai, salah satu program SL-PTT, disamping padi dan jagung, juga akan lebih digalakan penanaman kacang kedelai. Hal tersebut, jangan sampai negara kita yang tenar subur, terus impor kacang kedelai. Sehingga kedelai jadi langka dan para pengusaha yang mengandalkan bahan baku kedelai pada menjerit karena harga kedelai saat ini melejit tinggi.

“Ada 30 kelompok tani di Kecamatan Cibatu yang akan dijadikan demplot penanaman Kacang Kedelai. Setiap kelompok harus mengelola luas arealnya 10 Hektar . Bibit akan ditanam dilahan sawah setelah panen dan di lahan kering,”  kata Kepala UPTD Pertanian/TPH Cibatu.

Kelompok tani yang akan diberikan program ini, adalah yang telah dilengkapi CPCL ( Calon Petani dan Calon Lokasi). Dengan rinciannya, 20 kelompok tani penerima  bibit padi dan 30 kelompok penerima bibit kedelai dengan total lahan yang akan digarapnya adalah seluas 500 Hektar. Masing-masing, 200 Hektar untuk ditanami padi, dan 300 Hektar buat ditanami kacang kedelai.(Ilham Amir)***
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Garut Express - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger