YS/GE Odjo Sutardjo, SP. |
CARINGIN,(GE).- Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) merupakan tempat singgah para penyuluh dan petani. Duduk bersama membahas permasalahan teknis pertanian yang ada di lapangan. Seperti menyangkut teknik budidaya, saprodi, maupun yang menyangkut organisme pengganggu tanaman/hama penyakit dan agribisnis/pemasaran hasil pertanian.
Koordinator Penyuluh BP3K Kecamatan Caringin, Odjo Sutardjo, SP., beberapa waktu lalu, menyampaikan arahan dan keinginannya, bahwa BP3K Kecamatan Caringin harus tampil beda dari yang lainnya di Kabupaten Garut. Termasuk para penyuluh lapangan di BP3K Kecamatan Caringin.
“kita punya lahan pekarangan yang luas. Jadi harus betul-betul dimanfaatkan sebagai lahan
percontohan/pengkajian baik untuk petani maupun untuk kita sendiri. Anda semua harus menjadi orang “besar”. Menjadi orang yang dibutuhkan oleh banyak orang,” katanya, dihadapan para penyuluh.
Ditambahkan ia, hasil audit dari Inspektorat Dirjen Tanaman Pangan melalui Kantor BP4K Kabupaten Garut, harus menyampaikan data perubahan penyuluh setiap tahun. Maka diharapkan laporan bulanan bisa masuk setiap bulan. Mensosialisasikan programa kerja tingkat desa. RKTP harus sudah selesai dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.
“Saya tidak ingin mendengar penyuluh merengek-rengek kepada petani. Meminta-minta kepada petani dengan alasan tidak punya bensin untuk pulang atau untuk makan di rumah. Kita harus menjadi panutan masyarakat,” katanya.
Dilanjutkan ia, BP3K Caringin sebagai keluarga besar harus “sarendeuk saigel”. Ka cai jadi saleuwi. Ka darat jadi salogak. Agar menjadi orang kaya. Baik itu kaya harta maupun hati. (YS/GE)***
0 comments:
Post a Comment