IWAN SETIAWAN/GE LONGSORAN tanah menutup ruas jalan di wilayah Kampung Ciawi, Desa Kramatwangi, Kecamatan Cikajang, Senin (19/11). |
Curah Hujan Tinggi
Longsor Mengintai Garut Selatan
LONGSOR seolah menjadi langganan bagi kawasan Garut selatan ketika musim hujan tiba. Curah hujan yang tinggi membuat tanah mudah bergerak. Apalagi, yang berada di area perbukitan. Celakanya, banyak ruas jalan dan pemukiman penduduk berada di daerah seperti itu.
Seperti yang terjadi pada Senin (19/11) sore, di wilayah Kampung Ciawi, Desa Kramatwangi, Kecamatan Cikajang. Ruas jalan di wilayah ini sepanjang 15 meter tertutup longsoran tanah. Sehingga arus lalu lintas dari dan ke Garut selatan melalui jalur Pameungpeuk lumpuh total selama hampir 6 jam. Setelah warga setempat bergotong royong membersihkan material tanah, ruas jalan dapat dilalui meskipun tersendat-sendat.
Ruas jalan baru bisa dilalui seperti biasanya berselang beberapa jam kemudian. Setelah alat berat milik PT. Saneka tiba di lokasi. Sehingga pengerjaan menyingkirkan longsoran tanah dapat lebih cepat.
Lima hari kemudian, tepatnya pada Jumat (23/11), longsor kembali terjadi di Garut selatan . Kali ini, sebuah tebing di Kampung Sindang, Desa Wangunjaya, Kecamatan Banjarwangi, longsor dan menutup badan Jalan Raya Banjarwangi - Singajaya.
“Kejadian longsor diperkirakan pada tengah malam sampai dini hari. Warga baru mengetahuinya pada pagi hari,” tutur Sekretaris Kecamatan Banjarwangi, Elin Herlina.
Dikatakan ia, longsoran tebing itu membawa dua rumpun bambu dari tebing ke badan jalan. Akibat longsor, sepanjang 15 meter jalan tertutup tanah dan rumpun bambu. Longsoran tanah menutup hampir seluruh badan jalan.
Jalan raya penghubung kawasan selatan Kabupaten Garut, khususnya Kecamatan Banjarwangi, Singajaya, Cihurip, Cisompet, dan Cibalong, dengan pusat Kabupaten Garut ini pun sempat terputus. Sampai pukul 14.00, warga masih membersihkan badan jalan dari lumpur sisa longsoran.
Antrean kendaraan pun, ucapnya, terjadi di kedua jalur jalan, sepanjang sekitar 100 meter di kedua sisinya. Sistem satu arah pun diberlakukan di sekitar longsoran sampai semua lumpur longsoran disingkirkan. (Iwan Setiawan/Ade FN)***
0 comments:
Post a Comment