Pedagang Pasar Limbangan, ATANG Setiawan (55) :
"Saya pikir ini ada permainan pengusaha sebagai pengembang revitalisasi Pasar Limbangan. Tolong jangan korban rakyat kecil. Saya harap bupati jangan tinggal diam melihat permasalahan ini,"
LIMBANGAN, (GE).-
Meski sebagian besar penghuni Pasar Limbangan yang lama telah pindah, namun ada seorang yang masih bertahan di kios lamanya. Pedagang yang nekat itu bernama Atang Setiawan (55), pedagang perabotan rumahtangga yang sudah berjualan sejak tahun 1979 di Pasar Limbangan.
Atang mengaku, dirinya tak mau menempati Tempat Pasar Sementara (TPS) karena kondisinya tak memadai untuk berjualan di sana. Menurut Atang, selain lokasi TPS sempit, kios sementara juga tak memadai untuk berjualan. Bahkan kondisi keamanannya pun sangat mengkhawatirkan.
Belum lagi kata Atang, harga yang ditawarkan oleh pengelola pasar terlalu mahal untuk ukuran pasar yang ada di kecatan. "Masa Pasar Limbangan harganya disamakan dengan pasar yang ada di kota-kota besar. Saya harap pemerintah segera turun tangan atasi masalah ini. Jangan berpihak kepada pengusaha lihat nasib rakyat kecil seperti saya," sesal Atang, Selasa (29/10).
Masih menurut Atang, harga kios di Pasar Limbangan ini terlalu mahal. Harga di Pasar Malangbong saja, 4,2 juta/m2 kenapa di pasar limbangan jadi 10,5 juta/m2. Menurutnya ia tak akan pindah ke TPS sebelum ada kejelasan harga yang layak bagi dirinya.
"Saya pikir ini ada permainan pengusaha sebagai pengembang revitalisasi Pasar Limbangan. Tolong jangan korban rakyat kecil. Saya harap bupati jangan tinggal diam melihat permasalahan ini," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, setelah menuai pro dan kontra antara pengembang dan pedagang akhirnya kata sepakat berhasil mencapai titik temu. Hal itu, setelah persetruan panas antara Pedagang Pasar Limbangan dan PT. Elva Primandiri mereda dan menuai kata sepakat pada sore hari Rabu (9/10). Pedagang pun mulai satu persatu pindah menempati TPS.
Kini hampir semua pedagang di Pasar Limbangan telah di relokasi ke Tempat Pasar Sementara (TPS) yang berlokasi di Lapang Pasopati, Desa Limbangan Tengah, Kecamatan Limbangan. Namun, setelah pindah ke TPS, mereka mengeluhkan sepinya pembeli. Maklum saja, TPS yang ditempati para pedagang ini, tempatnya menjorok ke dalam dari Jalan Raya Limbangan. Selain itu, area TPS yang sempit membuat pengunjung malas berbelanja di sana.
Selain dikeluhkan para pedagang yang dulu menduduki Pasar Limbangan yang kini sedang direvitalisasi, pemindahan pasar ke Lapang Pasopati juga, dikeluhkan warga sekitar. Kondisi jalan yang sempit ditambah hilir mudiknya pedagang dan pembeli di sana, membuat suasana lingkungan menjadi kotor dan gaduh. Bahkan kemacetan kendaraan di jalan menuju TPS yang hanya masuk satu kendaraan roda empat itu tak bisa lagi terelakkan.
Revitalisasi Pasar Limbangan yang akan dibangun oleh PT. Elva Primandiri, dijadwalkan akan selesai sebelum Ramadhan Tahun 2014 yang akan datang. Revitalisasi itu, sesuai Surat Keputusan Bupati Garut No. 511.2/Kep. 315 – Dp4/2013 tanggal 7 Juni 2013. Rencananya, Pasar Limbangan, akan dibangun tiga lantai. (Farhan SN)***
FARHAN SN/GE
ATANG Setiawan (55) pedagang yang masih bertahan di Pasar Limbangan.
"Saya pikir ini ada permainan pengusaha sebagai pengembang revitalisasi Pasar Limbangan. Tolong jangan korban rakyat kecil. Saya harap bupati jangan tinggal diam melihat permasalahan ini,"
LIMBANGAN, (GE).-
Meski sebagian besar penghuni Pasar Limbangan yang lama telah pindah, namun ada seorang yang masih bertahan di kios lamanya. Pedagang yang nekat itu bernama Atang Setiawan (55), pedagang perabotan rumahtangga yang sudah berjualan sejak tahun 1979 di Pasar Limbangan.
Atang mengaku, dirinya tak mau menempati Tempat Pasar Sementara (TPS) karena kondisinya tak memadai untuk berjualan di sana. Menurut Atang, selain lokasi TPS sempit, kios sementara juga tak memadai untuk berjualan. Bahkan kondisi keamanannya pun sangat mengkhawatirkan.
Belum lagi kata Atang, harga yang ditawarkan oleh pengelola pasar terlalu mahal untuk ukuran pasar yang ada di kecatan. "Masa Pasar Limbangan harganya disamakan dengan pasar yang ada di kota-kota besar. Saya harap pemerintah segera turun tangan atasi masalah ini. Jangan berpihak kepada pengusaha lihat nasib rakyat kecil seperti saya," sesal Atang, Selasa (29/10).
Masih menurut Atang, harga kios di Pasar Limbangan ini terlalu mahal. Harga di Pasar Malangbong saja, 4,2 juta/m2 kenapa di pasar limbangan jadi 10,5 juta/m2. Menurutnya ia tak akan pindah ke TPS sebelum ada kejelasan harga yang layak bagi dirinya.
"Saya pikir ini ada permainan pengusaha sebagai pengembang revitalisasi Pasar Limbangan. Tolong jangan korban rakyat kecil. Saya harap bupati jangan tinggal diam melihat permasalahan ini," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, setelah menuai pro dan kontra antara pengembang dan pedagang akhirnya kata sepakat berhasil mencapai titik temu. Hal itu, setelah persetruan panas antara Pedagang Pasar Limbangan dan PT. Elva Primandiri mereda dan menuai kata sepakat pada sore hari Rabu (9/10). Pedagang pun mulai satu persatu pindah menempati TPS.
Kini hampir semua pedagang di Pasar Limbangan telah di relokasi ke Tempat Pasar Sementara (TPS) yang berlokasi di Lapang Pasopati, Desa Limbangan Tengah, Kecamatan Limbangan. Namun, setelah pindah ke TPS, mereka mengeluhkan sepinya pembeli. Maklum saja, TPS yang ditempati para pedagang ini, tempatnya menjorok ke dalam dari Jalan Raya Limbangan. Selain itu, area TPS yang sempit membuat pengunjung malas berbelanja di sana.
Selain dikeluhkan para pedagang yang dulu menduduki Pasar Limbangan yang kini sedang direvitalisasi, pemindahan pasar ke Lapang Pasopati juga, dikeluhkan warga sekitar. Kondisi jalan yang sempit ditambah hilir mudiknya pedagang dan pembeli di sana, membuat suasana lingkungan menjadi kotor dan gaduh. Bahkan kemacetan kendaraan di jalan menuju TPS yang hanya masuk satu kendaraan roda empat itu tak bisa lagi terelakkan.
Revitalisasi Pasar Limbangan yang akan dibangun oleh PT. Elva Primandiri, dijadwalkan akan selesai sebelum Ramadhan Tahun 2014 yang akan datang. Revitalisasi itu, sesuai Surat Keputusan Bupati Garut No. 511.2/Kep. 315 – Dp4/2013 tanggal 7 Juni 2013. Rencananya, Pasar Limbangan, akan dibangun tiga lantai. (Farhan SN)***
FARHAN SN/GE
ATANG Setiawan (55) pedagang yang masih bertahan di Pasar Limbangan.
0 comments:
Post a Comment