Home » , , » Dampak Kemarau Mulai Dirasakan PDAM

Dampak Kemarau Mulai Dirasakan PDAM

Written By Garut Express on Sunday, August 25, 2013 | 10:46 PM

Kota, (GE),- Memasuki musim kemarau tahun ini mulai berdampak pada ketersediaan air. Sejumlah mata air pemasok Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Intan Garut dikabarkan mulai mengalami penyusutan.  Direktur PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut, Doni Suryadi, menyebutkan rata-rata penurunan debit air yang terjadi pada sejumlah mata air ini berkisar antara 20 hingga 30 persen.

“Salah satu contoh, penyusutan yang terjadi pada mata air Cibulakan, debit airnya menyusut dari 15 liter per detik menjadi 10 liter per detik. Kondisi serupa juga terjadi pada beberapa mata air lain di wilayah Garut,” ungkap Doni, Jumat (23/8)
   
Mata air Cibulakan sendiri setidaknya digunakan untuk memenuhi pasokan air bagi sekitar 1.000 lebih pelanggan PDAM di wilayah Campaka Garut. Meski pasokan dari mata air berkurang, dia mengklaim kejadian langkanya air karena kemarau pada 2012 lalu di wilayah ini tidak akan terulang.

“Kami sudah siapkan pasokan air yang baru dari mata air terbesar di Garut, yaitu mata air Cipulus. Alhamdulillah, jaringan pipa dari mata air Cipulus ke kawasan Campaka Garut sudah terbangun dan siap untuk digunakan,” tegasnya.

Jaringan pipa dari mata air Cipulus sendiri setidaknya memiliki panjang 12,5 km. Pipa pada jaringan ini terdiri dari pipa ukuran 8 inch dan 6 inch. Pada musim kemarau, mata air Cipulus sendiri setidaknya memiliki debit air sebesar 80 liter per detik. Tak heran, jika PDAM Garut selalu menggunakan mata air Cipulus untuk menyuplai beberapa kawasan di Garut yang kekurangan air.

PDAM Tirta Intan Garut sendiri telah memiliki ribuan pelanggan di 15 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Garut. Air yang disalurkan ke warga yang menjadi pelanggan, berasal dari beberapa sumber air seperti mata air dan sumur bor (artesis).

Terkait ancaman bencana kekeringan, BPBD Kabupaten Garut telah menyatakan kesiapannya untuk langkah penanggulangan. Kepala Pelaksana BPDB Kabupaten Garut Dikdik Hendrajaya mengatakan, pihaknya siap melakukan koordinasi dengan setiap instansi terkait.

“Akan terus ada pemantauan, misalnya dari pemerintahan tingkat kecamatan. Kalau ancamannya sudah parah, kita akan koordinasikan masalah ini dengan pihak terkait seperti PDAM, Dinas Sumber Daya Air Mineral dan Pertambangan (SDAP) dan lainnya,” tegasnya.(Cep)
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Garut Express - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger