Fraksi Demokrat Apresiasi Kepemimpinan Aceng Fikri

Fraksi Demokrat Apresiasi Kepemimpinan Aceng Fikri
Gedung Dewan (GE),- Meski sudah resmi diberhentikan oleh Presiden RI, apresiasi terhadap Aceng HM Fikri selama menjadi Bupati Garut tetap diberikan oleh Fraksi Demokrat. Tanggapan positif terhadap mantan bupati tersebut langsung disampaikan oleh Ketua Fraksi Demokrat, Dewiyani Agustina. Menurutnya, terlepas dari segala kekurangan kepemimpinan Aceng HM Fikri selama memimpin Garut patut dihargai.

Dewiyani Agustina mengatakan, meskipun sekarang ini Aceng HM Fikri sudah menjadi mantan Bupati Garut, namun pihaknya tetap memberikan Apresiasi dan penghargaan kepada yang bersangkutan atas kinerja dan kerjasamanya  selama menjadi bupati. “Kami memberikan penghargaan dan apresiasi kepada Aceng HM Fikri selama menjadi Bupati Garut, karena secara umum dirinya cukup memiliki kontribusi untuk memajukan Kabupaten Garut, “katanya.

Dewi menambahkan, meski banyak disoroti perihal kinerjanya yang tidak optimal, Aceng HM Fikri telah menjalankan tata kelola pemerintahan dengan cukup baik, dan hubungan kemitraan yang dijalin bersama DPRD Garut pun cukup harmonis dan sinergis, Menurutnya meskipun telah diberhentikan, hubungan emosional dan kekeluargaan dengan para wakil rakyat tetap terjalin. “ Fraksi Demokrat mengucapkan terima kasih kepada Aceng HM Fikri yang sudah menjalankan tugasnya dan bisa membangun komunikasi yang harmonis dengan DPRD Garut, “ujarnya.

Pasca berhentinya Aceng HM Fikri, Fraksi Demokrat meminta, semua pihak bisa bekerjasama untuk menjaga stabilitas dan kondusifitas Garut selama masa transisi sebelum SK penetapan bupati baru seperti yang diusulkan DPRD turun dan disetujui pemerintah pusat. “ Bupati Garut yang baru atau Plt Bupati yang terpilih nanti harus menginventarisir program-program pembangunan yang belum sempat diselesaikan selama kepemimpinan Aceng HM Fikri,” pintanya

Hal lainnya lanjut Dewi, Bupati Garut nantinya harus bisa menjalankan RPJMD yang telah disusun bupati sebelumnya, tak hanya itu, karena masa tugasnya relatif singkat kurang lebih hanya sepuluh bulan, hendaknya bupati tidak merubah dulu SOTK dan lebih baik memprioritaskan pekerjaan yang lebih penting. “ Bupati Garut nanti harus bekerja keras, karenanya dengan waktu yang singkat lebih baik tidak merubah SOTK, karena apabila itu dilakukan akan berpengaruh terhadap beban kerja lainnya yang belum diselesaikan bupati terdahulu,” jelasnya. (NRH)