Kerja anggota Pansus Pernikahan Bupati Garut telah berakhir dengan keputusan Paripurna DPRD Kabupaten Garut yang merekomendasikan pemberhentian Bupati Aceng HM Fikri ke Mahkamah Agung, Jum’at, (22/12).
Meski Keputusan DPRD Kabupaten Garut tersebut tetap menimbulkan pro dan kontra dari masyarakat, namun setidaknya bisa membuat para anggota Pansus tersebut keluar dari tekanan yang hampir sebulan ini mereka rasakan.
Salah satu nama yang selalu jadi sorotan selama proses tersebut berlangsung adalah Ketua Pansus H. Asep Lesmana Ahlan. Bersama anggota lainnya, Asep Lesmana Ahlan, selama hampir sebulan ini seolah berpacu dengan waktu dan bekerja di bawah tekanan untuk mengumpulkan segala fakta dan data yang diperlukan.
Asep mengaku, Pansus kali ini merupakan Pansus paling berat yang dirasakannya. Anggota DPRD dari Fraksi Demokrat ini dengan jujur mengatakan, proses pengumpulan data dan fakta hingga menjadi keputusan telah menguras tenaga dan pikiran semua anggotanya.
“Pansus ini terasa berat bagi kami karena selain waktunya yang sangat mepet,kami juga harus melakukan investigasi dan mewawancarai berbagai pihak termasuk melakukan konsultasi ke pemerintah pusat, apalagi selain kasus Fani muncul juga kasus lainnya seperti telah diberitakan banyak media,” jelasnya
Meski berat, Asep mengakui, kerja Pansus selama 14 hari akhirnya bisa menghasilkan keputusan dengan berdasarkan pada data, fakta dan perundang-undangan yang mengaturnya. Menurutnya, tingginya tekanan masyarakat dan sorotan media yang begitu luar biasa merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari dan semuanya itu menjadikan kerja Pansus lebih berhati-hati.
“ Kami telah bekerja marathon mengesampingkan rasa letih dan segala tekanan, hasilnya kini telah diketahui,mari kita serahkan keputusannya kepada pihak yang berwenang,” tandasnya.
Asep berharap, semua proses yang terjadi menjadi pembelajaran bagi semua pihak dan semua masyarakat tetap menghormati semua keputusan demi kondusifitas Kabupaten Garut. (NRH)
0 comments:
Post a Comment