Pengendalian Hama Tanaman
Written By Garut Express on Tuesday, November 27, 2012 | 7:56 AM
Pengendalian Hama Tanaman
1. Kedelai
Kedelai merupakan jenis tanaman legume yang mampu menambat Nitrogen (N) diudara. Ciri-ciri tanaman ini berdaun lebar dan dapat dikatagorikan kedalam tanaman polong-polongan. Pemanfaatan tanaman ini sangat beragam mulai dari buahnya sampai pada daunnya, namun masalah utama pada tanaman ini adalah penurunan hasil akibat serangan hama utamanya ulat grayak.
Jenis Hama Yang Menyerang
Hama utama yang menyerang adalah ulat grayak (spodoptera litura) dengan kehilangan hasil yang dapat ditimbulkan sebesar 80%. Ulat ini aktif menyerang pada stadia larva dengan gejala yang ditimbulkan yakni:
>Pada tahap awal larava menyerang bagian epidermis daun dan sebagian tulang daun sehingga daun tampak transparan
>Instar tingkat lanjut menyerang tulang daun hingga polong, pada serangan berat maka daun akan habis.
>Tanaman tidak produktif – mati
Pengendalian (sistem PHT)
>Langkah awal yakni penggunaan varietas tahan/unggul untuk menjaga ketahanan tanaman terhadap serangan OPT
>Monitoring secara terpadu (antisipasi pengendalian). Penggunaan agen hayati.
>Pergiliran tanaman untuk memutus siklus hidup hama (Rotasi)
>Mencabut tanaman sakit langkah akhir dengan penyemprotan insektisida nabati (serbuk biji mimba).
2. Padi
Merupakan jenis tanaman serealia yang kebutuhan produksinya sangat tinggi. Morfologi padi yakni berakar serabut, batang merupakan perkembangan dari daun, hidup pada tempat yang basah. Penurunan hasil panen sebagian besar akibat serangan wereng coklat dengan kerusakan 75-95% bahkan puso.
Jenis hama yang menyerang
Wereng coklat (Nilaparvata lugens) merupakan hama utama padi yang menyerang tanaman dimulai sejak masa vegetatifnya, dengan ciri-ciri berwarna coklat, berkaki 6, bersayap dan memiliki tipe mulut pencucuk penghisap. Gejala serangan yang ditimbulkan:
>Padi menguning dan secara cepat mengering, pola serangan disebut hopperbum serangan dimulai dari satu titik kemudian menyebar.
Pengendalian (sistem PHT)
>Tindakan prefentif
1. Menanam varietas tahan untuk menjaga ketahanan tanaman terhadap serangan hama (IR64, membrano, ciapus dll).
2. Tanam serempak bertujuan agar pengendalian hama lebih mudah dilakukan dan menekan siklus hidup hama karena tanam dan panen dilakukan pada saat yang hampir bersamaan.
3. Rotasi tanaman bertujuan untuk memutus siklus hidup hama, dengan dalam 1 atau 2 musim tanam makanan hama tidak tersedia sehingga cenderung mati.
4. Monitoring pengawasan terhadap gejala serangan sehingga pengendalian akan lebih afektif.
5. Penggunaan perangkap lampu
> Tindakan kuratif penyemprotan pestisida (furadan, basudin, diazinon), usahakan menggunakan pestisida nabati.
3. Jagung
Merupakan jenis tanaman monokotil yang juga dapat menambat N diudara, tanaman ini dapat memproduksi 2,3 bahkan lebih tongkol jagung dalam 1x masa tanam. Penurunan hasil terbesar akibat serangan hama penggerek batang (Ostrinia furnacalis).
Jenis hama yang menyerang
hama penggerek batang (Ostrinia furnacalis) hama berbentuk seperti ulat merupakan hama utama pada tanaman jagung yang pada umumnya menyerang pada masa vegetatif akhir. Gejala yang ditimbulkan yakni:
>Terdapat lubang gerekan pada batang, penyerapan tanaman terganggu
>Pada serangan lebih lanjut tanaman akan roboh
>Bagian pucuk tanaman layu, menguning kemudian roboh
Pengendalian (sistem PHT)
>Tanam varietas tahan
>Lakukan rotasi tanaman untuk memutus siklus hidup hama
>Pengolahan tanah yang tepat dan pemberian furadan karena biasanya ulat berada dalam tanah.
>monitoring
>Lakukan penyemprotan pestisida
4. Kakau
Tanaman kakau (Theobroma cacao L.) merupakan tanaman tahunan yang menghasilkan buah kakau sebagai hasil produksinya yang diolah menjani coklat atau kopi. Penurunan hasil terbesar pada kakau akibat serangan Penggerek Buah Kakau, (Conopomorpha cramerella) kehilangan hasil akibat serangan ini dapat mencapai 75-80 % (Wiryadiputra et al., 1994).
Jenis hama yang menyerang
Conoponomorpha cramella hama ini menyerang pada buah kakau dengan cara melubangi buah dan mengkonsumsi bagian dalam buah. Gejala yang ditimbulkan yakni:
>Terdapat lubang pada buah, pada bagian area lubang berwarna kehitaman.
>Buah kakau tidak dapat berkembang lagi
>Buah menjadi sangat ringan – busuk
Pengendalian (sistem PHT)
>Menanam varietas tahan untuk menjaga kekebalan tanaman terhadap hama.
>Dilakukan pemanenan lebih awal dengan interval 5-7 hari
>Pemanenan dan Penanaman dilakukan secara serentak agar persediaan makananPBK menjadi lebih sedikit.
>Sanitasi : dilakukan dengan cara membersihkan areal kebun dari daun-daun kering, tanamn tidak sehat, ranting kering, kulit buah maupun gulma yang berada di sekitar tanaman, Sehingga akan menciptakan suatukondisi yang tidak sesuai dengan lingkungan untuk perkembangbiakan hama PBK
>Menyebarkan musuh alami antara lain semut hitam Dolichoderus bituberculatu). Semut hitam banyak dijumpai di pohonrambutan, sirsak, kelapa, dan sebagainya.
5. Tembakau
Tembakau merupakan jenis tanaman perkebunan semusim yang dimanfaatkan untuk pembuatan rokok dan cerutu serta menjadi salah satu bahan pembuat pestisida nabati. Pada dasarnya tembakau telah memiliki ketahanan terhadap hama karena memiliki k yang dapat meracuniandungan nikotin yang cukup tinnggi. Hama utama pada tembakau yakni ulat (Spodoptera litura).
Hama yang menyerang
ulat (Spodoptera litura) hama ini menyerang pada daun tanaman tembakau, pada umumnya srangan tertinggi pada daun tanaman yang masih muda. Gejala seranga yang ditimbulkan yakni:
>Daun berlubang, lubang pada daun ini akibat aktifitas makan dari hama. Adanya lubang pada daun ini akan menghambat pertumbuhan tanaman karena proses fotosintesis terganggu.
Pengendalian (sistem PHT)
>Penanaman varietas tahan, hal ini bertujuan agar ketahanan tanaman lebih baik serta pengendalian yang dilakukan lebih mudah
>Menerapkan sistem tanam tumpang sari kapas dengan palawija (jagung, kacang hijau, kedelai atau kacang tanah). Bertujuan sebagai tanaman pengalih dari serangan hama.
>Melakukan pemantauan populasi serangga hama dan musuh alaminya setiap 5–7 hari; dan tindakan pengendalian hama berdasarkan ambang kendali.
>Penyemprotan ekstrak biji mimba (pestisida nabati)
>Mengatur jarak tanam untuk menekan penyebaran hama ke tanaman lainnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment