Home » , , , » Pantai Garut Selatan Jadi Favorit Penyebrangan Imigran Ilegal

Pantai Garut Selatan Jadi Favorit Penyebrangan Imigran Ilegal

Written By Garut Express on Sunday, December 15, 2013 | 11:21 PM


CIBALONG, (GE).-
Perahu pengangkut imigran gelap tenggelam di Pantai Cikawung, Desa Mekarsari, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin, 9 Desember 2013. Sebanyak tiga orang dipastikan tewas sementara puluhan imigran lainnya masih dalam proses pencarian.
Korban tewas terdiri dari dua pria dewasa berumur sekitar 30-35 tahun dan satu anak-anak berusia 2 tahun. Para imigran ini berasal dari Bangladesh, Myanmar, dan Iran. “Kejadiannya sekitar pukul 07.30 WIB, korban meninggal dibawa ke RSUD Pameungpeuk," ujar Kepala Bagian Informatika Sekretariat Daerah Garut U. Basuki Eko.
Eko mengatakan, perahu tenggelam dipicu oleh seorang nelayan yang melompat ke kapal lain yang ada di dekatnya. Akibatnya, kapal tersebut tidak seimbang dan oleng hingga terbalik. Saat itu diduga perahu baru berlayar sekitar 100 meter dari pantai.
Berdasarkan data dari Kantor Kesatuan Bangsa, ada 30 imigran gelap dalam perahu itu. Mereka terdiri dari 20 laki-laki dewasa, tujuh remaja perempuan, dan tiga anak-anak. Mereka berencana menyeberang ke Pulau Christmas, Australia, melalui pantai selatan Garut.
Para imigran ini, Eko melanjutkan, berangkat dari Bogor dengan menggunakan lima unit mobil jenis Avanza dan Suzuki APV. Mereka tiba di Garut pada Sabtu, 7 Desember 2013, sekitar pukul 21.15 WIB dan menginap di Hotel Citra Agung yang berada di Kampung Kiarakohok, Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet.
Setelah dua hari berada di pantai, para imigran ini menyeberang dengan menggunakan dua perahu nelayan pada pukul 03.00 WIB dari Pantai Santolo, Cikelet. Namun nahas, mereka tenggelam di kawasan Cibalong, tidak jauh dari Cikelet.
Para imigran ini diseberangkan oleh warga setempat. Koordinator penyeberangan imigran ini bernama Jojon, warga kompleks nelayan, Kampung Kiarakohok, Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet. “Perkembangan selanjutnya saat ini masih ditangani jajaran kepolisian,” ujar Eko.
Kepala Kepolisian Resor Garut, Ajun Komisaris Besar Arif Rachman, mengaku masih mengevakuasi para korban. Saat ini sebanyak tiga orang dibawa ke Rumah Sakit Pameungpeuk untuk mendapatkan perawatan. “Kami masih mengidentifikasi para imigran ini,” ujarnya.
Hasil pemeriksaan tim forensik RS Polri Sartika Asih menyebutkan, tiga imigran gelap yang tewas saat kapal yang ditumpanginya terdampar di Kampung Blembang, Desa Mekarsari, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, pada 9 Desember karena kelebihan air dalam tubuh.
"Dari 32 oang yang kita temukan, tiga di antaranya meninggal dunia. Dua dewasa dan satu balita. Dari hasil pemeriksaan mereka itu kelebihan air dalam tubuh yang menyebabkan paru-paru tidak berfungsi atau drawning," jelas Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul, Rabu (11/12/2013).
Jika dalam tujuh hari ke depan tidak ada orang yang mengambil ketiga jasad tersebut, maka pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Pemakaman Kota Bandung untuk dilakukan pemakaman. Disinggung mengenai kerja sama yang terputus antara Indonesia dan Australia, Martinus mengatakan, untuk penegakan hukum hal itu tetap akan diusut.
"Dalam hal proses penegakan hukum, dalam arti kita memiliki UU Keimigrasian tentu UU itu harus dioperasionalkan dalam hal pencegahan dan penegakan hukum. Di mana kita menemukan imigran gelap tetap dilakukan penindakan hukumnya," tutupnya. (Farhan SN)***

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Garut Express - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger