TARKID,(GE).- Dampak HIV AIDS begitu besar. Di sisi lain, banyak hal yang perlu dibenahi dalam penanggulangan dan pencegahannya. Antara lain, kurangnya pemahaman masyarakat tentang derajat kesehatan terkait IMS (Infeksi Menular Seksual) dan HIV AIDS serta pandangan keliru terhadap Orang dengan HIV AIDS. Untuk itu, diperlukan kesadaran bersama untuk menanggulangi dan mencegahnya.
Gerakan moral masyarakat itulah yang terus didorong Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kabupaten Garut bersama Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM) yang sudah terbentuk di berbagai kecamatan. Salah satunya seperti melalui kegiatan yang digelar bersama PIKM Kecamatan Tarogong Kidul di Aula Desa Jayaraga, Jumat (15/11).
Puluhan orang Dampingan atau kader masyarakat mengikuti kegiatan yang juga melibatkan stakeholder yang peduli dalam penanggulangan dan pencegahan IMS dan HIV AIDS. Seperti Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Puskesmas Haurpanggung, Puskesmas Siliwangi, dan Puskesmas Cipanas, Muspika, dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Garut.
Koordinator SSR PKBI Kabupaten Garut, Ir. Deden Supresiana, di sela-sela kegiatan, menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk konkret dari salah satu Rencana Tindak Lanjut (RTL) PIKM Kecamatan Tarogong Kidul pada Workshop Community Leader PIKM pada Bulan September lalu. Kegiatan ini untuk mengorganisasikan masyarakat serta menyosialisasikan informasi yang benar dan tepat terkait IMS dan HIV AIDS.
Ditambahkannya, masih banyak masyarakat yang belum memahami IMS dan HIV AIDS. Sehingga memunculkan stigma dan diskriminatif terhadap Orang dengan HIV AIDS. Pencegahan dan penanggulangan dapat dilakukan dengan mendeteksi secara dini status kesehatan Dampingan maupun masyarakat. Dengan cara memobilisasi Dampingan dan masyarakat agar secara sukarela meng-akses layanan kesehatan yang tersedia. (Firman)***
FIRMAN/GE
Ir. Deden Supresiana
PULUHAN Dampingan (kader masyarakat) serius mengikuti pemaparan materi tentang IMS dan HIV AIDS, di Aula Desa Jayaraga, Jumat (15/11).
Gerakan moral masyarakat itulah yang terus didorong Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kabupaten Garut bersama Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM) yang sudah terbentuk di berbagai kecamatan. Salah satunya seperti melalui kegiatan yang digelar bersama PIKM Kecamatan Tarogong Kidul di Aula Desa Jayaraga, Jumat (15/11).
Puluhan orang Dampingan atau kader masyarakat mengikuti kegiatan yang juga melibatkan stakeholder yang peduli dalam penanggulangan dan pencegahan IMS dan HIV AIDS. Seperti Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Puskesmas Haurpanggung, Puskesmas Siliwangi, dan Puskesmas Cipanas, Muspika, dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Garut.
Koordinator SSR PKBI Kabupaten Garut, Ir. Deden Supresiana, di sela-sela kegiatan, menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk konkret dari salah satu Rencana Tindak Lanjut (RTL) PIKM Kecamatan Tarogong Kidul pada Workshop Community Leader PIKM pada Bulan September lalu. Kegiatan ini untuk mengorganisasikan masyarakat serta menyosialisasikan informasi yang benar dan tepat terkait IMS dan HIV AIDS.
Ditambahkannya, masih banyak masyarakat yang belum memahami IMS dan HIV AIDS. Sehingga memunculkan stigma dan diskriminatif terhadap Orang dengan HIV AIDS. Pencegahan dan penanggulangan dapat dilakukan dengan mendeteksi secara dini status kesehatan Dampingan maupun masyarakat. Dengan cara memobilisasi Dampingan dan masyarakat agar secara sukarela meng-akses layanan kesehatan yang tersedia. (Firman)***
FIRMAN/GE
Ir. Deden Supresiana
PULUHAN Dampingan (kader masyarakat) serius mengikuti pemaparan materi tentang IMS dan HIV AIDS, di Aula Desa Jayaraga, Jumat (15/11).
0 comments:
Post a Comment