CIBATU, (GE).- Pondok Yatim Al-Azkia, tetap eksis membina, mendidik dan membahagiakan anak yatim. Saat ini, tak kurang dari 68 orang anak, berhasil dibina oleh Pondok Al-Azkia, yang beralamat di Kampung Pasirgoong, RT. 03 RW. 12, Desa Keresek, Kecamatan Cibatu. Bahkan, sebanyak 7 orang diantaranya telah berhasil bersekolah hingga ke jenjang perguruan tinggi.
Saat ini, Pondok Yati Al-Azkia, telah menjalin kerja sama dengan Yayasan Griya Yatim (GYD) Jakarta dan Rumah Yatim Bandung. Berkat kerja sama ini, sejumlah anak yatim, berhasil meraih kesempatan untuk menimba ilmu hingga ke jenjang perguruan tinggi. Bahkan salah seorang anak yatim binaannya telah bekerja sebagai dokter yang direkrut oleh GYD Jakarta.
Menurut Ketua Pondok Yatim Al-Azkia, Dadang Sugiarto, S.Pd.I, saat ini ada tujuh orang anak yang direkrut oleh GYD dan Rumah Yatim Bandung. Ketujuh anak yatim yang disekolahkan oleh Yayasan GYD bukan hanya sebatas sekolah dasar dan menengah, namun sampai ke perguruan tinggi. Sedangkan, anak yatim yang disekolahkan oleh Rumah Yatim Bandung, akan langsung dididik dalam program Dokter Yatim.
Agar anak yatim yang dibinanya bisa terhibur, lanjut Dadang, setiap bulan Ramadhan, Pondok Yatim Al-Azkia, rutin menggelar program safari Ramadhan. Selain itu, di penghujung bulan Ramadhan, seluruh anak yatim di Pondok Yatim Al-Azkia diajak berbelanja bersama membeli sejumlah kebutuhan dan pakaian baru.
Dadang Sugiarto, S.Pd.I, mengaku keinginannya untuk terus membahagiakan anak yatim. Menurutnya, semua orang bisa membahagiakan anak yatim. Ia berharap, kegiatan seperti ini bisa terus dipertahankan. Masih menurut, Dadang, sebenarnya ia masih menyimpan harapan besar untuk terus membahagian anak yatim lebih dari yang telah ia berikan saat ini. Namun, semua itu masih terkendala dengan sokongan dana. Ia mencontohkan, saat ini Pondok Yatim Al-Azkia, belum memiliki gedung pemondokan. Padahal Pondok Yatim Al-Azkia, sudah memiliki tanah wakafnya. "Terus terang saja, saat ini saya masih menunggu untuk bapa angkat Pondok Yatim Al-Azkia. Kami membutuhkan sarana pembangunan asrama untuk pemondokan anak yatim," katanya.
Meski begitu, kata Dadang, ia mengucapkan rasa terima kasihnya kepada PLPU Bandung, Pegadaian Cibatu, Pos Indonesia Cibatu, BRI Cibatu, Bank BTPN, TB. Biduri Logam, Toko Emas Mekar, Bank Bjb Limbangan dan Calon DPRD Kabupaten Garut, Hj. Lina Herlina yang telah turut menyukseskan semua program kerja di Pondok Yatim Al-Azkia. Selain itu, dukungan pun datang dari anggota DPR-RI Komisi IX Dapil XI Jabar, Siti Mufattahah, Rumah zakat dan Rumah Yatim Bandung.
Sementara itu, Camat Cibatu, Drs. Teten Sundara, turut memberikan motivasi kepada anak yatim agar tidak berkecil hati. Menurutnya, anak yatim pun bisa sukses. Ia menceritakan pengalamannya ketika kecil yang hidup dan bersekolah dari hasil kerja kerasnya berjualan minyak tanah. (Ilham Amir)***
Saat ini, Pondok Yati Al-Azkia, telah menjalin kerja sama dengan Yayasan Griya Yatim (GYD) Jakarta dan Rumah Yatim Bandung. Berkat kerja sama ini, sejumlah anak yatim, berhasil meraih kesempatan untuk menimba ilmu hingga ke jenjang perguruan tinggi. Bahkan salah seorang anak yatim binaannya telah bekerja sebagai dokter yang direkrut oleh GYD Jakarta.
Menurut Ketua Pondok Yatim Al-Azkia, Dadang Sugiarto, S.Pd.I, saat ini ada tujuh orang anak yang direkrut oleh GYD dan Rumah Yatim Bandung. Ketujuh anak yatim yang disekolahkan oleh Yayasan GYD bukan hanya sebatas sekolah dasar dan menengah, namun sampai ke perguruan tinggi. Sedangkan, anak yatim yang disekolahkan oleh Rumah Yatim Bandung, akan langsung dididik dalam program Dokter Yatim.
Agar anak yatim yang dibinanya bisa terhibur, lanjut Dadang, setiap bulan Ramadhan, Pondok Yatim Al-Azkia, rutin menggelar program safari Ramadhan. Selain itu, di penghujung bulan Ramadhan, seluruh anak yatim di Pondok Yatim Al-Azkia diajak berbelanja bersama membeli sejumlah kebutuhan dan pakaian baru.
Dadang Sugiarto, S.Pd.I, mengaku keinginannya untuk terus membahagiakan anak yatim. Menurutnya, semua orang bisa membahagiakan anak yatim. Ia berharap, kegiatan seperti ini bisa terus dipertahankan. Masih menurut, Dadang, sebenarnya ia masih menyimpan harapan besar untuk terus membahagian anak yatim lebih dari yang telah ia berikan saat ini. Namun, semua itu masih terkendala dengan sokongan dana. Ia mencontohkan, saat ini Pondok Yatim Al-Azkia, belum memiliki gedung pemondokan. Padahal Pondok Yatim Al-Azkia, sudah memiliki tanah wakafnya. "Terus terang saja, saat ini saya masih menunggu untuk bapa angkat Pondok Yatim Al-Azkia. Kami membutuhkan sarana pembangunan asrama untuk pemondokan anak yatim," katanya.
Meski begitu, kata Dadang, ia mengucapkan rasa terima kasihnya kepada PLPU Bandung, Pegadaian Cibatu, Pos Indonesia Cibatu, BRI Cibatu, Bank BTPN, TB. Biduri Logam, Toko Emas Mekar, Bank Bjb Limbangan dan Calon DPRD Kabupaten Garut, Hj. Lina Herlina yang telah turut menyukseskan semua program kerja di Pondok Yatim Al-Azkia. Selain itu, dukungan pun datang dari anggota DPR-RI Komisi IX Dapil XI Jabar, Siti Mufattahah, Rumah zakat dan Rumah Yatim Bandung.
Sementara itu, Camat Cibatu, Drs. Teten Sundara, turut memberikan motivasi kepada anak yatim agar tidak berkecil hati. Menurutnya, anak yatim pun bisa sukses. Ia menceritakan pengalamannya ketika kecil yang hidup dan bersekolah dari hasil kerja kerasnya berjualan minyak tanah. (Ilham Amir)***
0 comments:
Post a Comment