Kulitas Raskin Semakin Jelek dan Berkurang Sejumlah LSM Mengadu ke Komisi C

Kulitas Raskin Semakin Jelek dan Berkurang Sejumlah LSM Mengadu ke Komisi C

Gedung Dewan, (GE), –  Rendahnya kualitas raskin yang didistribusikan Bulog kembali menjadi sorotan publik. Seakan belum cukup, Bulog juga diduga mengurangi jatah penerimaan raskin yang diterima rumah tangga miskin. Hal ini tentu saja menimbulkan keprihatinan sejumlah kalangan.

Terkait permasalahan tersebut, sejumlah LSM  mengadakan audensi dengan Komisi C, Rabu (20/3), di Gedung DPRD. Kedatangan mereka diterima oleh sekretaris Komisi C, Lela Nurlela didampingi anggota komisi C lainnya, Yusup. Dalam pertemuan yang juga dihadiri pihak Bulog tersebut, Ketua Laskar Indonesia, Dudi, mempertanyakan kualitas raskin yang semakin jelek dan pada proses pendistribusiannya ke  tingkat desa berat raskin menyusut hingga 3 kg/karung.  “Raskin untuk rumah tangga miskin di Kabupaten Garut, kualitasnya jelek dan bau sehingga tidak layak untuk dikonsumsi , “katanya

Sekretaris Komisi C, Lela Nurlela usai menerima audensi dengan beberapa LSM, mengatakan, untuk saat ini memang kulitas raskin semakin jelek, bahkan banyak laporan ke DPRD beras raskin tersebut kualitasnya jelek dan tidak layak dikonsumsi oleh masyarakat miskin. Pihaknya juga, menurut Lela menerima pengaduan menyusutnya timbangan raskin tersebut 2-3 kg/karung oleh pihak terkait saat pengiriman ke desa-desa. “Kami meminta pihak bulog menjelaskan akan hal ini dan harus segera memanggil para mitranya untuk membenahai masalah tersebut, “ujarnya.

Lela juga mengaku, pihaknya akan segera melakukan sidak ke empat gudang penyimpanan raskin yang ada di Kabupaten Garut untuk melihat fakta-fakta yang terjadi di lapangan, karena disinyalir penyimpangan raskin bermula dari tempat penyimpanan raskin tersebut. “Kami akan segera menyidak beberapa gudang bulog yang ada di Kabupaten Garut,“janjinya

Secara terpisah Kepala Sub Bulog Wilayah Pringan, Widiyarso, mengatakan, tahun ini pihaknya baru satu kali menyalurkan raskin. Menurutnya banyaknya aduan dari masyarakat menjadi perhatian serius dan dijadikan bahan introspeksi pihak bulog. Widiyarso mengemukakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan bagian perekonomian Pemkab Garut untuk mengatur mekanisme penyaluran raskin agar tidak terjadi lagi di kemudian hari. “ Saya baru ditugaskan menjadi Kepala Sub Bulog dan penyaluran beras raskin juga baru satu kali di Kabupaten Garut, “katanya.

Widiyarso berjanji, pihaknya akan terus memperbaiki layanan dan meningkatkan kualitas raskin sehingga tidak akan ada lagi keluhan dan pengaduan dari masyarakat. “Dalam hal ini masyarakat memang mempunyai hak agar mendapatkan beras raskin  dengan kulitas dan kuantitas timbangan yang cukup,apabila ditemukan kualitas raskin yang jelek, begitu truk datang maka harus segera laporkan ke pihak bulog dan nantinya bisa dikembalikan, “katanya (NRH)