Anggota DPRD Garut Makin Sering Mangkir
Ketua BK: Kehadiran Anggota Dewan Dibawah 50 %
Gedung Dewan, (GE),- Meski masih tersisa satu tahun lagi, kinerja anggota DPRD Kabupaten Garut terlihat semakin memprihatinkan. Hal ini ditunjukan dengan semakin jarangnya mereka hadir di gedung DPRD untuk menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat.
Berdasarkan pantuan wartawan GE, akhir-akhir ini setiap ada rapat kerja dengan SKPD Pemkab Garut maupun dengan perwakilan masyarakat jumlah anggota DPRD yang hadir bisa dihitung dengan jari. Mereka juga jarang terlihat di ruangan kerjanya maupun di ruangan komisi. Ruangan – ruangan tersebut terlihat kosong melompong dan hanya diisi oleh para staf DPRD Kabupaten Garut. Makin banyaknya anggota DPRD Kabupaten Garut yang malas bekerja bisa dilihat juga dari persentasi absensi yang semakin rendah
Kenyataan ini sangat disayangkan oleh masyarakat, seorang warga yang tidak mau disebut namanya mengatakan, apa yang dilakukan para wakil rakyat ini sangat memprihatinkan karena seharusnya mereka menjadi tauladan bagi masyarakat. Dengan berseloroh, ia mengatakan, budaya “mangkir” anggota DPRD sudah menjadi hal biasa bahkan seakan menjadi hobi. Hebatnya lagi, lanjut warga tersebut, para anggota anggota dewan tersebut selalu memiliki jurus atau jawaban saat ditanya perihal ketidakhadirannya, mereka selalu berkilah anggota dewan tidak harus selalu ada di kantor karena harus turun ke lapangan untuk menyambangi konstituennya.
“Anggota dewan kan tempat menyampaikan segala aspirasi masyarakat, karena dewan dipilih langsung oleh masyarakat dan jangan hianati masyarakat. Bagaimana rakyat mau menyampaikan aspirasi kalau mereka lebih sering berada di luar,akibatnya seringkali masyarakat yang sudah jauh-jauh datang dibuat kecewa oleh mereka,“ tegas warga tersebut
Saat dihubungi melalu telepon selularnya , Jumat (8/3), Ketua Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Garut, H. Yayat Hidayat , membenarkan untuk saat ini memang banyak anggota dewan yang sering bolos dengan alas an yang tidak jelas, sehingga kantor DPRD Garut selalu sepi. “Memang saya rasakan ada beberapa anggota dewan yang suka mangkir atau bolos, tidak perlu disebutkan siapa wakil rakyatnya yang jarang masuk, kawan-kawan media sangat tahu siapa orang-orangnya, “katanya.
Ditambahkan Yayat, dirinya juga merasa kecewa dengan prilaku anggota dewan yang sering bolos tanpa ada keterangan yang jelas, bahkan untuk tahun 2012 ini, lanjut Yayat, pihak BK DPRD Kabupaten Garut mengecek absensi tahun 2012, kehadiran anggota legislatif di bawah 50 %, bahkan mereka seringkali tidak hadir saat ada agenda-agenda penting terutama dalam rapat kerja atau rapat komisi. “ Terkait hal ini pihak BK akan segera menyampaikan hasil absen ini kepada setiap fraksi masing-masing dan nantinya biar fraksi yang akan memberikan sanksi,” ujarnya
Yayat yang juga politisi dari Partai Amanat Nasional , mengatakan, dirinya sampai saat ini sudah mencoba untuk mengingatkan dan membenahi kinerja anggota dewan, namun pada kenyataanya hal tersebut tetap tidak berubah.”Kinerja buruk anggota dewan memang sudah jadi sorotan masyarakat,tentu hal ini sangat memprihatinkan, bagaimana masyarakat mau percaya kalau para wakilnya jarang hadir,” katanya. (NRH)
Ketua BK: Kehadiran Anggota Dewan Dibawah 50 %
Gedung Dewan, (GE),- Meski masih tersisa satu tahun lagi, kinerja anggota DPRD Kabupaten Garut terlihat semakin memprihatinkan. Hal ini ditunjukan dengan semakin jarangnya mereka hadir di gedung DPRD untuk menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat.
Berdasarkan pantuan wartawan GE, akhir-akhir ini setiap ada rapat kerja dengan SKPD Pemkab Garut maupun dengan perwakilan masyarakat jumlah anggota DPRD yang hadir bisa dihitung dengan jari. Mereka juga jarang terlihat di ruangan kerjanya maupun di ruangan komisi. Ruangan – ruangan tersebut terlihat kosong melompong dan hanya diisi oleh para staf DPRD Kabupaten Garut. Makin banyaknya anggota DPRD Kabupaten Garut yang malas bekerja bisa dilihat juga dari persentasi absensi yang semakin rendah
Kenyataan ini sangat disayangkan oleh masyarakat, seorang warga yang tidak mau disebut namanya mengatakan, apa yang dilakukan para wakil rakyat ini sangat memprihatinkan karena seharusnya mereka menjadi tauladan bagi masyarakat. Dengan berseloroh, ia mengatakan, budaya “mangkir” anggota DPRD sudah menjadi hal biasa bahkan seakan menjadi hobi. Hebatnya lagi, lanjut warga tersebut, para anggota anggota dewan tersebut selalu memiliki jurus atau jawaban saat ditanya perihal ketidakhadirannya, mereka selalu berkilah anggota dewan tidak harus selalu ada di kantor karena harus turun ke lapangan untuk menyambangi konstituennya.
“Anggota dewan kan tempat menyampaikan segala aspirasi masyarakat, karena dewan dipilih langsung oleh masyarakat dan jangan hianati masyarakat. Bagaimana rakyat mau menyampaikan aspirasi kalau mereka lebih sering berada di luar,akibatnya seringkali masyarakat yang sudah jauh-jauh datang dibuat kecewa oleh mereka,“ tegas warga tersebut
Saat dihubungi melalu telepon selularnya , Jumat (8/3), Ketua Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Garut, H. Yayat Hidayat , membenarkan untuk saat ini memang banyak anggota dewan yang sering bolos dengan alas an yang tidak jelas, sehingga kantor DPRD Garut selalu sepi. “Memang saya rasakan ada beberapa anggota dewan yang suka mangkir atau bolos, tidak perlu disebutkan siapa wakil rakyatnya yang jarang masuk, kawan-kawan media sangat tahu siapa orang-orangnya, “katanya.
Ditambahkan Yayat, dirinya juga merasa kecewa dengan prilaku anggota dewan yang sering bolos tanpa ada keterangan yang jelas, bahkan untuk tahun 2012 ini, lanjut Yayat, pihak BK DPRD Kabupaten Garut mengecek absensi tahun 2012, kehadiran anggota legislatif di bawah 50 %, bahkan mereka seringkali tidak hadir saat ada agenda-agenda penting terutama dalam rapat kerja atau rapat komisi. “ Terkait hal ini pihak BK akan segera menyampaikan hasil absen ini kepada setiap fraksi masing-masing dan nantinya biar fraksi yang akan memberikan sanksi,” ujarnya
Yayat yang juga politisi dari Partai Amanat Nasional , mengatakan, dirinya sampai saat ini sudah mencoba untuk mengingatkan dan membenahi kinerja anggota dewan, namun pada kenyataanya hal tersebut tetap tidak berubah.”Kinerja buruk anggota dewan memang sudah jadi sorotan masyarakat,tentu hal ini sangat memprihatinkan, bagaimana masyarakat mau percaya kalau para wakilnya jarang hadir,” katanya. (NRH)
0 comments:
Post a Comment