USTAD MASTUR memperlihatkan petai raksasa miliknya yang menurutnya pemberian seorang kakek misterius.* |
Pemilik Petai Raksasa Tantang Para Ahli
SUKAWENING, (GE).-
Ustad Mastur Nurhakim (60), pemilik petai raksasa yang menghebohkan itu, menantang para ahli untuk datang ke rumahnya dan melakukan penyelidikan mengenai keaslian petai tersebut.
Mastur, demikian Pak Ustad itu dipanggil, menyatakan hal tersebut terkait banyaknya warga yang menilai bahwa petai raksasa itu merupakan petai palsu.
"Saya berharap para ahli pertanian datang ke rumah saya untuk melakukan penyelidikan. Nanti akan diketahui apakah petai tersebut asli atau bohong-bohongan," tegasnya saat ditemui GE di rumahnya di Kampung Sagaranten, Desa Sukasono, Kecamatan Sukawening, Minggu (3/2).
Seperti diberitakan, warga Sukawening dan sekitarnya sempat dihebohkan dengan keberadaan petai (peuteuy) raksasa yang tersimpan di rumah Ustad Mastur. Sesuai namanya yakni petai raksasa, bentuk dan ukuran petai tersebut memang sangat besar. Panjangnya sekitar 150 centimeter (1,50 m), dengan lebar 100 milimeter (10 cm), serta memiliki 16 biji. Satu biji berdiameter sekitar 70 milimeter (7 cm). Berat keseluruhan petai itu sekitar 1 kilogram.
Dengan ukuran sebesar itu, tak heran jika tinggi petai itu hampir seukuran dengan tinggi tubuh Mastur.
Sejumlah media masa pun sempat memberitakan keberadaan petai milik Mastur, termasuk GE di Edisi 64 lalu.
Namun, di samping banyak warga yang berdecak kagum dan percaya bahwa petai itu asli, banyak pula warga yang menilai bahwa petai itu palsu. Bahkan tak sedikit yang menilai bahwa Ustad Mastur hanya mencari sensasi.
Beberapa warga yang sempat menelepon langsung ke GE mengatakan, petai itu bisa saja bikinan manuisa dengan bahan baku plastik atau bahan lain. Namun karena pemiliknya ingin mencari sensasi, maka ia mengaku bahwa petai itu asli dan merupakan seorang kakek misterius.
"Buah-buahan nu ukurannana teu lazim, gararede, bisa dibeuli di toko-toko," kata salah seorang penelepon.
Sementara itu, pihak Dinas Tanaman Pangan dan Holtukultura melalui Kasie Buah-buahan, Maman, SP.MP, saat diwawancara sejumlah wartawan mengaku hingga kini belum pernah menemukan petai dengan panjang 1,50 meter dan lebar 10 centimeter seperti yang dimiliki Ustad Mastur.
Menurut Maman, umumnya petai memiliki panjang sekitar 25 - 40 cm dengan lebar 5 - 6 cm. Dan petai pun tidak ada yang dapat bertahan lama, kalau pun sengaja disimpan di tempat lembab, bentuknya akan berubah layu (peot), warnanya pun akan berubah kecoklat-coklatan atau hitam.
"Selain itu bijinya pun menjadi kecil, apalagi yang masih muda akan cepat layu. Jadi tidak mungkin bijinya akan koclak seperti biji petai milik Pak Ustad Mastur itu" katanya.
Akan tetapi Maman mengatakan, dirinya tidak mengatakan tidak mempercayai bahwa petai itu asli, hanya saja sampai sekarang ia belum pernah menemukan petai sebesar itu. "Kalau masalah keajaiban, itu bukan kemampuan manusia," ujarnya. (Ilham Amir)***
0 comments:
Post a Comment