Terkait pencalonan Wakil Bupati Garut pascamundurnya Diky Candra, Bupati Aceng menyebutkan empat pimpinan partai politik telah menerima uang dari Asep Kurnia Jaya.
Apa yang dilontarkan Aceng Fikri tersebut, merupakan sesuatu yang baru. Pasalnya, jauh-jauh hari ia selalu menutup rapat nama-nama tersebut, bahkan ia pun cenderung selalu menghindar jika ada wartawan menanyakan hal itu.
Bupati menjelaskan, saat itu tanggal 13 April 2012, dirinya diundang ke Jakarta oleh tim Asep KJ ke Hotel Grand Indonesia sekitar pukul 16.00 WIB. Saat tiba di sana telah berkumpul pula empat pimpinan partai politik (nama-nama pimpinan parpol ada di Redaksi) bersama Asep KJ. Dari tempat itu, lanjut Aceng, pertemuan kemudian dipindahkan ke salah satu cafe di Semanggi. “Di sana yang diomongkan soal komitmen akan memberikan dukungan kepada saudara Asep KJ.
Tetapi saya kembalikan kepada para pimpinan partai. Setelah ada komitmen, pas mau pulang, Asep KJ menyerahkan uang ke pimpinan parpol masing-masing sekitar 5000 USD atau kisaran Rp 50 juta. Saya sendiri sama sekali tidak menerima uang, karena tim menganggap saya sudah banyak uang,” terang bupati.
Aceng menilai uang dari Asep KJ yang diterima keempat pimpinan partai politik tersebut tentunya berdampak hukum karena mereka merupakan pejabat negara.
Dimintai komentarnya soal ancama Bupati yang akan membuka "aib" anggota DPRD, Wakil Ketua DPRD Garut, Ir Lucky Lukmansyah Trenggana, menyatakan, jika bupati berkehendak demikian silahkan saja. “Sah-sah saja silakan. Adapun keputusan pemakzulan bupati oleh DPRD, merupakan keputusan bersama,” jawabnya singkat. (Tata E. Ansorie / NRH)***
0 comments:
Post a Comment