Sementara itu, setelah dikabarkan menghilang dari Garut, pada Jumat (22/2) pagi, secara mendadak Aceng menggelar jumpa pers dengan para wartawan di Ruang Pamengkang, Pendopo Garut. Dalam kesempatan itu raut muka Aceng yang tampak lesu. Aceng pun tak banyak bicara. Dengan didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Garut, H. Iman Alirahman, SH, M.Si, dan pejabat Pemkab Garut lainnya, Aceng hanya menyampaikan beberapa pesan di hadapan puluhan wartawan dari berbagai media massa. Di antaranya, ia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Garut yang ketenangan dan kenyamanannya telah terganggu dengan kasus yang melilit dirinya.
Selain itu, Aceng pun menyampaikan bahwa sejak Kamis (21/2), dirinya tidak lagi didampingi pengacara, baik itu Eggi Sujana maupun Ujang Suja’i. "Saya sekarang sudah tidak lagi menggunakan jasanya. Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Eggi maupun Pak Ujang Suja’i yang selama ini telah membantu saya,” tuturnya, seraya tertunduk lesu sambil memegang sehelai kertas putih.
Dalam pertemuan yang hanya berlangsung sekitar 8 menit ini, Aceng enggan berkomentar terkait pemakzulan yang telah diteken Presiden SBY. Ia hanya mengaku belum menerima salinan Keppres yang ditandatangani SBY tersebut.
Beberapa petugas Satpol PP yang ditemui di depan pintu gerbang Pendopo, menyebutkan sejak ada kabar bahwa Presiden telah menandatangani Keppres pelengseran dirinya, Aceng Fikri tidak lagi datang ke rumah dinas.
"Pak Aceng baru terlihat hari ini (Jumat (22/2) di rumah dinasnya, sejak ada pengumumnan bahwa surat pemkazulannya diteken Presiden," tutur seorang petugas Satpol PP dari balik pintu gerbang, Jumat (22/2) pagi. (Cep)***
0 comments:
Post a Comment