SALAH seorang pedagang saat menjajakan daging ayam di Pasar Baru Garut, Senin (26/11).* |
Warga Beralih Konsumsi Daging Ayam
KOTA, (GE).- Selama beberapa hari terakhir, harga daging sapi di Kabupaten Garut mengalami kenaikan. Dari semula Rp 60 ribu per kilo gram menjadi Rp 80 ribu bahkan sampai Rp 90.000 per kilogramnya.
Kondisi ini salah satunya dipengaruhi harga sapi lokal naik. Yakni dari Rp 10 juta menjadi sekitar Rp 14 juta per-ekor. Hal ini mempengaruhi harga jual daging, karena rumah potong hewan turut menaikkan harga jual dagingnya.
Salah satu penjual daging sapi di Pasar Baru, Aan mengungkapkan, harga jeroan sapi juga mengalami kenaikan. “Karena harganya naik sangat tinggi, pembelinya menurun. Kayaknya banyak yang beli daging ayam, karena harganya lebih murah,” katanya, Senin (26/11/2012).
Masih menurut Aan, seperti pedagang baso, saat ini banyak yang mencampur antara daging sapi dengan daging ayam. Padahal, saat daging sapi stabil para pedagang baso selalu sepenuhnya gunakan daging sapi.
Sementara itu, Marni (31), salah seorang penjual daging ayam, mengaku sekitar 3 minggu lalu pembelinya bertambah. Karena harga daging ayam yang dijualnya terjangkau. Yakni Rp 18.000 sampai Rp 25.000 per kilogram. Bahkan ada beberapa tukang baso yang mulai gunakan daging ayam sebagai campuran bahan baku.
“Alhamdulillahh pembeli saya bertambah mas, karena harga daging sapi naik tinggi. Ini mungkin sudah rejeki saya,” ungkapnya.
Salah seorang pembeli daging ayam, Zaenab (32), mengaku dirinya tak pernah beli lagi daging sapi semenjak naik hingga 30 persen lebih. Menurutnya harga daging sapi yang mencapai hingga Rp 90.000 sudah tak terjangkau lagi untuk penghasilannya sebagai tenaga honorer di salah satu sekolah dasar.
Ia berharap, pemerintah segera turun tangan atasi kenaikan harga daging sapi di pasaran. Pasalnya, warga pun sudah sedikit bosan jika harus konsumsi daging ayam terus.
"Upami tos lungsur deui mah saperto baheula sigana bakal ka peser deui ku abi oge. Ayeuna mah mahal teuing sareng masih seueur kaperyogian," pungkas Zaenab. (Farhan SN)***
0 comments:
Post a Comment