TARKID,(GE).- Kecamatan Cikajang memang pantas menjadi juara di cabor sepak bola. Langkah mereka tidak bisa dihentikan tim kecamatan manapun. Namun, masuknya dua kecamatan asal Garut selatan menembus empat besar sungguh diluar dugaan banyak kalangan.
Adalah Kecamatan Bungbulang dan Singajaya yang melakukannya. Andai saja Singajaya berhasil menang adu penalti di babak semi final atas Cikajang, derby Garut selatan akan tersaji di final. Padahal, Singajaya mampu menahan imbang tanpa gol Cikajang. Namun, Cikajang mempu menunjukkan mental juaranya dengan memenangi adu penalti 3-1.
Cerita berbeda ditunjukkan Bungbulang. Menghadapi Cisurupan di semifinal, Bungbulang dinaungi dewi fortuna dengan menang 3-1 atas lawannya itu. Terlebih, kemenangan tersebut diraih dari adu penalti.
Pelan namun pasti itulah yang ditunjukkan Bungbulang. Setelah sukses menjadi juara pool N, Bungbulang berhasil melewati hadangan Cihurip di babak 16 besar. memasuki babak 8 besar yang menerapkan sistem setengah kompetisi, Bungbulang meraih satu tiket ke semifinal. Dengan menjadi runner up grup, di bawah Cikajang.
Predikat juara pool juga berhasil ditorehkan Singajaya. Hebatnya lagi dengan “melangkahi” dua tim tangguh, Tarogong Kaler dan Garut Kota. Laju Singajaya terus berlanjut. Cisompet yang menjadi lawannya di 16 besar berhasil dijinakkan. Berada satu grup dengan Cisurupan, Samarang, dan Limbangan, Singajaya terus memperlihatkan magisnya. Singajaya mampu mendampingi Cisurupan ke semifinal dengan starus runner up.
Perjalanan cabor sepak bola Porkab, setidaknya telah menunjukkan. Bahwa potensi sepak bola di Garut selatan tidak bisa dipandang sebelah mata. Garut selatan nyatanya memendam potensi sepak bola yang harus diperhitungkan. (Firman/Awis)***
0 comments:
Post a Comment