Ribuan masyarakat dari 8 RW, 36 RT dan 3 kepala dusun yang berada di Desa Banjarsari, Kecamatan Bayongbong, memadati halaman kantor Desa Banjarsari untuk mengikuti karnaval kesenian, Jumat (16/08). Hal tersebut, dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Kegiatan tersebut sudah menjadi agenda tahunan Desa Banjarsari, untuk memeriahkan hari kemerdekaan.
Dari mulai anak kecil sampai orang tua, turut memperingati acara karnaval tersebut dengan melakukan konpoi mengelilingi batas Desa. Berbagai kesenian khas di Desa Banjarsari turut dipamerkan dalam kegiatan karnapal pementasan seni Desa Banjarsari tersebut.
Acara tersebut terasa lebih meriah, ketika masyarakat yang mengikuti iring-iringan, memakai kostum yang unik. Seperti berpakaian pejuang 45 dengan coretan cat berwarna merah diseluruh tubuh menandakan bahwa pejuang dahulu kala diwarnai dengan pertumpahan darah. Adapula yang memakai baju TNI dan membawa senjata mainan juga menyalakan lodong. Selain itu ada juga berpakaian badut, barongsai, malahan tidak sedikit masyarakat berpenampilan seperti hantu (pocong).
Walau terik matahari sangat menyengat tubuh, tetapi seluruh masyarakat antusias mengikuti iring-iringan tersebut. Bahkan kemeriahan itu, tak henti-hentinya hingga acara ditutup pada sore hari.
Salah seorang warga, Dedi (32), mengatakan, sebagai masyarakat, dirinya mengaku senang dengan adanya acara seperti ini. Pasalnya, acara tersebut menandakan bahwa masyarakat masih ingat terhadap nenek moyang yang telah berjuang. Selain itu, katanya, ia hadir dalam acara tersebut mewakili RW-nya untuk menampilkan beragam kesenian seperti silat, dog-dog reog, barongsai dan angklung.
Hal senada disampaikan tokoh masyarakat, Hj. Yayan Suryana, menurutnya, kegiatan tersebut sebagai bukti kepedulian warga Desa Banjarsari dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI. Selain itu, kata dia, kegiatan karnaval ini juga, untuk memelihara seni budaya dan mempererat silaturahmi antar warga.
Kepala Desa Banjar Sari, Nandang Kamaludin, mengatakan kegiatan ini sudah menjadi rutinitas tiap tahun. Bahkan sudah menjadi turun temurun dari tahun 1980 sampai sekarang.
"Saya berharap kegiatan ini tidak padam bahkan sampai kapanpun kegiatan ini menjadi rutinitas setiap tanggal 16 Agustus. Selain itu dalam acara karnaval tersebut ditilai kekompakan, kerapihan, dan keantusiasan," kata Nanadang.
Selain para peserta karnaval terlihat warga dari desa lain berkerumun dijalur jalan yang dilewati peserta karnaval. Acara tersebut dihadiri oleh Camat Bayongbong, perwakilan Danramil Bayongbong, perwakilan Kapolsek Bayongbong, Bupati Garut dan para Muspika lainnya.(Awis)***
0 comments:
Post a Comment