Home » , , » Warga Cikarag Tolak Pembangunan Benteng Stasiun KAI Cipeundeuy

Warga Cikarag Tolak Pembangunan Benteng Stasiun KAI Cipeundeuy

Written By Garut Express on Sunday, August 25, 2013 | 3:16 AM


MALANGBONG, (GE).-
Diberlakukannya aturan amanat Undang-undang nomor 23 tahun 2007 tentang perkereta apian, ternyata mendapatkan tentangan keras dari masyarakat sekitar. Dalam aturan tersebut diterangkan, setiap orang dilarang berada di ruang manfaat jalur kereta api. Bahkan dalam aturan itu juga, dijelaskan rangan penggunaan jalur rel kereta api hanya untuk angkutan kereta api bukan untuk jalan umum.

Namun pada kenyataannya, warga setempat sering menggunakan jalur rel kereta api untuk hilir mudik dan melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan kondisi seperti itu, pihak pengelola Stasiun Kereta Api Cipeundeuy, merencakan akan mengadakan sterilisasi kawasan stasiun. Ada pun cara yang akan dilakukan yaitu dengan cara pembentengan lokasi diluar jalur manfaat, setinggi 2,5 meter dengan panjang keseluruhan kiri-kanan adalah 633 meter.

Rencana pembentengan area stasiun KAI Peundeuy itu, mendapat tentangan keras dari warga sekitar. Sehingga, puluhan warga Cipeundeuy, berbondong-bondong mendatangi kantor Stasiun KAI Peundeuy.

Koordinator Aksi, Agus Mulyana, mengatakan masyarakat tersinggung dengan aksi pembentengan yang dilakukan pihak PT. KAI. Menurutnya, masyarakat Cipeundeuy bukan masyarakat Penjahat, bukan perampok, bukan pencopet dan bukan penganggu ketentraman orang lain. Dengan adanya pembentengan ini, akan mengganggu aktivitas sehari-hari warga setempat.

Hal senada disampaikan warga lainnya, Wati (40), menurutnya seluruh warga Desa Cikarag, merasa keberatan apabila PT.KAI memaksakan membangun benteng. Pasalnya menurut Wati, dengan adanya benteng maka, akses masyarakat terutama dari arah selatan kearah utara stasiun atau sebaliknya menjadi terhambat. Terlebih anak sekolah yang harus berputar 180 derajat atau sekitar 350 meter kearah timur stasiun.

Selain itu, Wati juga khawatir, cepat atau lambat para pedagang juga akan dilarang berjualan diareal stasiun. Padahal mayoritas pengahsilan warga Cipeundeuy dari berdagang asongan di sekitar stasiun kereta Api Cipeundeuy.

Menanggapi penolakkan tersebut, Kepala Stasiun Kereta Api kelas 2A Cipendeuy, Yanto, mengatakan selama ini para penumpang KAI mengeluh karena tak nyaman oleh kehadiran para pedagang asongan dan pengamen di atas kereta. Apalagi pengamen tersebut menurut Yanto, kebanyakan usia sekolah yang berkeliaran pada jam-jam sekolah.

"Dengan lalu lalangnya para pejalan kaki yang melintas di atas rel kereta api, akan menimbulkan kecelakaan. Selain itu, aturan perkeretaapian telah menyatakan dengan tegas jika jalur kereta api bukan untuk sarana lalu lintas umum," kata Yanto, Kamis (22/8).

Terkait tuntutan dan desakkan warga, Yanto, mengaku dirinya merasa diintimidasi. Menurutnya, desakkan warga Cipeundeuy itu, terlalu berlebihan. Mestinya, semua warga peka terhadap kenyamanan dan keamanan semua pihak.

Karena belum mencapai titik temu antara PT. KAI dengan warga setempat, pembangunan benteng itu ditunda untuk sementara waktu. Rencananya, pertemuan kedua antara pihak PT. KAI dengan warga Cipeundeuy, akan kembali digelar pada (27/8). Namun meski begitu, warga Cipeundeuy, bersikukuh menolak pembangunan benteng. Bahkan warga mengancam akan menggelar aksi lebih besar lagi jika PT. KAI memaksakan pembangunan benteng. (Totoh)***
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Garut Express - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger