Warga Sekitar Lokasi Longsor Minta Direlokasi
Written By Garut Express on Sunday, March 3, 2013 | 11:51 PM
MBI Berikan Bantuan
Warga Sekitar Lokasi Longsor Minta Direlokasi
TALEGONG,(GE).- Bencana longsor yang terjadi di wilayah Kampung Pasir Angin, Desa Sukalaksana, Kecamatan Talegong, Jumat (15/2), pagi sekira pukul 06.00 WIB dan 08.00 WIB memang tidak menyentuh permukiman. Longsoran tanah yang paling jauh hanya mencapai halaman sejumlah rumah. Tetapi, warga di sekitar lokasi longsor kini merasa was-was dengan keamanan tempat tinggalnya. Hingga berita ini diturunkan, warga sementara ditampung di gedung serba guna Desa Sukalaksana.
Meski tidak menimbulkan kerusakan satu rumah pun, namun area pesawahan di bawah tebing yang longsor tertutup longsoran tanah yang mencapai tebal 10 meter. Tidak hanya itu, seorang warga paruh baya, Ny. Amih Karmanah (55) minggal dunia akibat tertimbun longsoran tanah. Ketika longsor terjadi, korban sedang menabur pupuk di areal sawah. Tetapi korban tidak sempat menyelamatkan diri.
Kekhawatiran warga akan keamanan tempat tinggalnya itu, seperti diungkapkan, Ny. Ina, yang mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk bisa memindahkan rumah dengan segera. Karena sudah tidak mau lagi tinggal di tempat yang sekarang.
“Pa abdi mah tos alim calik deui di bumi nu ayena. Sieun longsor deui. Mani deungdeuleueun. Pokona mah abdi mah hoyong pindah we ti dieu. Tos teu betah calik di pangungsian,” katanya, Kamis (28/2).
Di kesempatan terpisah, Kepala Desa Sukalaksana, Wawan Setiawan, Kamis (28/2), menjelaskan, warganya yang terkena musibah itu berjumlah 55 KK atau 179 jiwa. Kades Wawan merencanakan akan merelokasikan warga ke tempat yang lebih aman.
“Insya Allah, kami sudah siapkan tanah desa sekira 0,50 Ha untuk ditempati mereka. Kami sudah konsolidasi dengan Dinas Tarkim Kabupaten Garut. Besok (Jumat (1/3), red) mereka akan datang ke sini untuk survei lokasi,” katanya.
Wawan berharap, Pemkab Garut bisa membantu warga terdampak longsor. Karena pihaknya tidak punya anggaran untuk merelokasi rumah warga. Sedangkan, warga mendesak ingin segera pindah dari tempat yang sekarang karena takut akan ada longsor susulan.
Derita warga sekitar lokasi longsor sedikit terobati dengan datangnya bantuan dari Yayasan Mitigasi Bencana Indonesia (YMBI) yang berpusat di Bandung, Kamis (28/2). Pimpinan YMBI, Sulaeman Sudrajat, memimpin langsung rombongan YMBI. Bantuan diangkut menggunakan sebuah mobil bak tertutup. Bantuan yang diberikan berupa sembako seperti beras, mie instan, minyak goreng, kecap, susu bayi, makanan bayi, pakaian, obat-obatan, perlengkapan sekolah, dan rumah tangga.
Sulaeman Sudrajat, mengatakan, kedatangannya ke lokasi bencana selain ingin berbagi juga bersilaturahmi dengan warga yang terkena bencana. Walaupun bantuan ini tidak akan bisa mencukupi kebutuhan hidup secara utuh. Tetapi setidaknya bisa mengurangi penderitaan warga.
“Karena, bantuan ini juga sebagai amanah dari para dermawan yang peduli pada kita. Mudah-mudahan menjadi amal baik dan ibadah, sehingga Allah SWT membalasnya dengan melipatgandakan kebaikan tersebut. Kita jangan larut dalam kesedihan, tetapi harus mencari solusi pemecahannya agar masalah ini bisa diatasi,” katanya.
Sementara itu, di Posko tanggap darurat, bidan Fitri Islamina, Amd.Keb., kepada GE, mengatakan, kesehatan warga yang terkena bencana tidak mengalami masalah yang berarti. Ini terbukti dari pasien yang datang ke Posko yang hanya mengalami penyakit biasa, seperti demam, diare, batuk, flu, dan maag (Gastritis). Itupun terjadi pada 2 hari setelah bencana terjadi yang jumlahnya mencapai 84 orang.
Ditambahkannya, yang banyak datang berobat ke Posko justru bukan warga sekitar bencana. Melainkan warga dari luar lokasi bencana, tetapi letaknya terbilang lebih dekat ke Posko ketimbang datang ke Puskesmas Kecamatan Talegong. Mengenai obat-obatan, tidak mengalami kekurangan. Karena ada drop bantuan obat-obatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.
Di akhir kunjungan, Pimpinan YMBI, Sulaeman Sudrajat, membagi-bagikan uang alakadarnya kepada anak-anak yang terkena bencana longsor, di tempat penampungan. Tentu, disambut riang kegembiraan anak-anak. Seperti yang dikatakan siswa kelas IV SDN Sukalaksana, Ahmaad Munandar. Dia merasa sangat senang mendapatkan uang walau hanya kebagian Rp 10.000. “Lumayan buat jajan. Ari kahoyong mah sing ageung, meh abdi tiasa nabung kanggo meser domba,” sambil tertawa. (YS)***
YS/GE
PIMPINAN YMBI, Sulaeman Sudrajat (kanan), secara simbolis menyerahkan bantuan untuk warga yang diterima Kades Sukalaksana, Wawan Setiawan.
Labels:
Seputar Garut,
Terbaru
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment