Terkait Penangkapan Pengedar Uang Palsu Polisi Imbau Masyarakat Waspada

Terkait Penangkapan Pengedar Uang Palsu
Polisi Imbau Masyarakat Waspada

CIKAJANG, (GE).- Tertangkapnya tiga pengedar uang palsu di kawasan Masjid Agung Kabupaten Garut, Selasa (18/12) oleh jajaran Polres Garut mengundang kekhawatiran bagi sebagian masyarakat, terutama para pedagang di pasar tradisional. Seperti yang diungkapkan Wawan (34), pedagang sayuran asal Cikajang.

Dikatakan Wawan, sebagai pedagang yang sering melaksanakan akitivitasnya pada waktu shubuh, mengharuskan dirinya untuk ekstra waspada saat bertransaksi dengan para pembeli. Terlebih lagi, saat transaksi berlangsung, tak jarang para pembeli yang bergerombol saat membeli sayuran miliknya.

Kondisi dan suasana pasar tradisional yang tidak tertata rapi, lanjut Wawan, sebenarnya menjadi tempat strategis bagi para pelaku untuk mengedarkan uang palsu dengan leluasa. Meski diakuinya, sampai saat ini, dirinya belum pernah menerima uang palsu dari para pembeli, namun dengan tertangkapnya para pengedar yang sedang melakukan transaksi di tempat umum, pekan lalu membuanya waspada.

“Ya, kami selaku pedagang kecil yang sering melakukan transaksi di waktu subuh, harus waspada dengan peredaran uang palsu. Apalagi menurut berita, para pembuat dan pengedar uang palsu ini sangat ahli,” ujarnya saat diminta komentarnya belum lama ini.

Hal senada diungkapkan pemilik grosir sembako di bilangan Jalan Pasundan Garut, Deni Sarbeni (33). Menurut Deni, dirinya sering mendapatkan uang palsu dari para pembelinya. Kejadian yang menimpa dirinya, tak hanya sekali.

Namun, ujar Deni, uang palsu yang didapatkannya itu, saat ia melayani sejumlah pembeli yang melakukan transaksi secara bersamaan. “Apalagi, kalau barang yang dibeli para pembeli jumlahnya sangat banyak. Saya sering tidak fokus memperhatikan apakah uang yang diberikan asli atau palsu,” aku Deni.

Sementara itu, Kanit III Satreskrim Polres Garut, Aiptu A. Sapjin mengimbau, masyarakat harus lebih waspada agar tidak  terjebak oleh para pengedar uang palsu tersebut. “Kami imbau kepada masyarakat agar lebih waspada untuk tidak tertipu dengan peredaran uang palsu,” tegas A. Sapjin. (Awis)***