Home » , » Lakoni Buruh Anyam Ketupat Demi Penuhi Kebutuhan Keluarga

Lakoni Buruh Anyam Ketupat Demi Penuhi Kebutuhan Keluarga

Written By Garut Express on Monday, December 17, 2012 | 6:44 AM

JUJU (tengah) dan Keukeu saat melakoni rutinitas menganyam kemasan ketupat di kediamannya, Kampung Cianten, Desa Cigawir, Kecamatan Selaawi, Jumat (14/12).*

Lakoni Buruh Anyam Ketupat
Demi Penuhi Kebutuhan Keluarga  

LIMBANGAN, (GE).- Kebutuhan hidup yang semakin hari terus meningkat, membuat semua orang harus rela memutar kepala mencari dana tambahan. Begitu pun bagi kedua orang bersodara di Kampung Cianten, Desa Cigawir, Kecamatan Selaawi, Keukeu (35) dan Juju (44). Ia rela menjadi buruh penganyam ketupat walau hanya diberi upah pas-pasan saja.

Rutinitas keduanya hampir mirip. Tiap harinya mereka melakukan tugasnya sebagai ibu rumah dan buruh tani. Namun sesibuk apa pun kegiatan mereka, melakoni sebagai buruh penganyam kemasan ketupat terus ia jalani sejak puluhan tahun yang lalu. Mereka mengaku hanya menjadi buruh anyam kemasan ketupatlah yang ia bisa lakukan untuk penuhi kebutuhan keluarganya.

walaupun menjadi buruh anyam ketupat upahnya sangat minim, namun pekerjaan itu seolah sudah mendarah daging pada diri mereka. Hanya dengan upah Rp 4.000 untuk 60 ikat ketupat dimana tiap ikat berisi 25 biji ketupat pekerjaan itu tampak menjadi kebiasaan sehari-hari mereka.

Meski begitu, dari bibir mereka masih terlontar kata syukur atas kesempatan lapangan kerja dan keahlian yang telah dimilikinya. Menurut mereka, asalkan sabar dan rela menerima apa adanya dengan diiringi usaha yang maksimal, itulah rizki yang harus disyukuri.

Dari hasil menjadi buruh anyam kemasan ketupat, kini Keukeu dan Juju telah bisa membesarkan anak mereka. Juju yang telah memiliki 3 orang anak dan Keukeu 3 orang anak, semuanya bisa bersekolah hingga ke jenjang Sekolah Menengah Pertama. Padahal jika dihitung secara matematis, penghasilan mereka tak akan sepadan dengan jumlah pengeluaran tiap bulannya.

"Tibatan cicing teu pararuguh mening ngereyeh we neangan  saperak-saperakeun," kata Juju, Jumat (14/12).

Namun ditengah kesabaran mereka berdua, sebenarnya terbersit keinginan untuk membuka usaha ketupat. Namun karena tersandung oleh permodalan terpaksa kini ia melakoninya sebagai buruh penganyam kemasan ketupat. (Dian)***
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Garut Express - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger