Berita Daging Baso Babi
Turunkan Penjualan Daging Sapi
LIMBANGAN, (GE).-
Pemberitaan pedagang baso yang mencampur bahan dasarnya dengan daging babi, tampaknya memberikan dampak negatif pada sejumlah pedagang daging sapi di Kecamatan Limbangan. Mereka mengaku, sejak pemberitaan itu menyebar luas daging sapi yang dijajakan mereka sepi dari pembeli.
Salah seorang pedagang daging sapi, Ai Rodiah (37), mengatakan sejak menyebarnya pemberitaan penggunaan daging babi pada pembuatan baso, tempat jualannya sepi dari pembeli. Selain itu, faktor penyebab lainnya harga daging sapi saat ini cenderung mahal.
Ai mencontohkan, jika harganya sedang normal, daging sapi akan dijual berkisar Rp 60.000 hingga Rp 70.000/kg. Kini harganya mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Bahkan beberapa minggu yang lalu, harganya bisa mencapai Rp 100.000/kg. Namun kini harga daging sapi mulai mengalami penurunan menjadi Rp 78.000/kg.
"Saya cukup kewalahan saat harga daging sapi terus naik. Kini penjualan pun semakin sulit saat banyak pemberitaan oplosan daging babi hutan," kata Ai, Jumat (14/12).
Ai mengaku menyayangkan kepada para penjual daging sapi yang masih sering berbuat curang. Menurutnya, ada beberapa oknum penjual daging sapi yang masih melakukan gelonggongan. Akibat ulah segelintir oknum penjual daging sapi tersebut, pedagang daging sapi yang lain menjadi korbannya.
Dengan permodalan seadanya, kata Ai, dirinya masih bisa berjualan daging sapi. Namun jika suatu saat harga daging sapi naik lagi mungkin dirinya akan berhenti dulu. soalnya, jika harga daging sapi mahal lagi, tentunya akan mengurangi daya beli masyarakat.
Ia berharap, pemerintah bisa menjamin kestabilan harga daging sapi. Pasalnya jika harga daging sapi turun naik, pedaganglah yang menjadi korbannya. (Dian)***
Berita Daging Baso Babi Turunkan Penjualan Daging Sapi
Written By Garut Express on Monday, December 17, 2012 | 6:39 AM
Labels:
Pasar Raya,
Terbaru
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment