Foto : Petugas pendamping PKH dan petugas operator Kabupaten Garut, saat mengikuti Bintek. |
PEMKAB, (GE),- Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut, menggelar Bimbingan Teknis Service Provider (Layanan Kesehatan dan Pendidikan) Program Keluarga Harapan (PKH) di Gedung PKPN Jl. Ciledug Garut Rabu (14/11). Bintek yang diikuti 100 peserta, terdiri dari petugas pendamping PKH dan petugas operator Kabupaten Garut ini, dibuka secara resmi oleh Kabid Banjamrehsos Disnakertransos Garut, H. Samhari, S.Sos, M.Si. Turut hadir perwakilan dari Kementerian Sosial, Kasi Balinsos Garut, Tarya SN, Koordinator Operator UPPKH Garut, Aceng Khotib dan nara sumber dari Dinas Kesehatan, Erlin Herlinda dan Drs. Mumu M.Pd.
Kabid Banjamrehsos Dinsosnakertrans Kabupaten Garut, Drs. H. Samhari, S.Sos, dalam sambutannya menyampaikan, bimbingan teknis ini bermaksud untuk meningkatkan kapasitas kerja para pemberi layanan pendidikan maupun kesehatan dalam pelaksanaan PKH, serta meningkatkan pengetahuan teknis petugas service provider dalam melakukan verifikasi dan meningkatkan kelancaran pelaksanaan verifikasi komitmen peserta PKH di lapangan.
“Program Keluarga Harapan, merupakan salah satu strategi untuk memutuskan mata rantai kemiskinan yang dirancang dalam membantu Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) sekaligus untuk meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) di bidang pendidikan dan kesehatan. Ada anak tidak sekolah karena tidak punya tas, ibu hamil mau ke Puskesmas tidak punya ongkos ojeg. Sebab itu, PKH hadir untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Alhamdulilah, tahun ini saja Rp 28 Miliar telah disalurkan ke peserta PKH,” tandasnya.
Ditambahka Samhari, setiap data yang masuk hari ini, maka saat itu juga masuk dan dikirim langsung ke Jakarta. Karenanya, kepada para pendamping dituntut untuk kerja ekstra dan sungguh-sungguh. Para pendamping tidak diperbolehkan untuk double job di pekerjaan yang lain. Jika suatu waktu ada yang melanggar, maka akan diberhentikan. “Insya Allah, kegiatan mulia ini menjadi ladang amal yang bermanfaat, karena tidak disediakan honor khusus. APBD Garut sangat terbatas dan belum mengalokasian anggaran untuk sarana operator PKH Garut, mudah-mudahan pekerjaan para operator dan pihak yang terlibat di dalam PKH ini, dijadikan ladang amal dan di dibarengi niat yang tulus,” pungkasnya. (Syamsul)***
0 comments:
Post a Comment