Bayongbong, (GE),- Meski telah selesai dibangun pada akhir tahun 2012, ternyata Puskesdes Desa Banjarsari Kecamatan bayongbong belum bisa digunakan. Hal ini terjadi karena hingga hari ini sama sekali belum tersedia alat-alat kesehatan (alkes) yang dibutuhkan untuk mengobati pasien. Yang tampak terlihat hanya bangunan megah yang belum berfungsi dan dibiarkan terbengkalai
Akibatnya masyarakat masih harus berobat ke Puskesmas atau Balai Pengobatan yang berada di luar Desa Banjarsari dengan menempuh jarak yang cukup jauh. Contohnya untuk berobat di Puskesmas Bayongbong, masyarakat terpaksa harus menempuh perjalanan yang cukup jauh sekitar 13 km, apalagi apabila harus berobat ke RSUD dr Slamet yang jaraknya lebih dari 18 km
Menurut Kepala desa Banjar Sari, Nandang Kamaludin, sudah hampir 1 tahun lebih bangunan untuk Puskesdes dibiarkan terbengkalai, padahal masyarakan sangat berharap Puskesdes cepat dioperasikan. " Saya sudah mengajukan proposal kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, untuk mengajukan Alkes, tetapi sampai saat ini, belam ada tanggapan, padahal masyarakat sudah berharap, bahkan,sudah ada banyak masyarakat yang sengaja datang untuk berobat ke Puskesdes, disangkanya puskesdes sudah di buka, saya pun langsung merujuknya untuk berobat ke puskesmas Bayongbong, dengan jarak yang cukup jauh, " jelasnya
Hal senada juga disampaikan tokoh masyarakat setempat, H Yayan Suryana. Menurutnya bangunan tersebut akan menjadi sia – sia kalau tidak digunakan sebagaimana mestinya dan berharap hal ini diperhatikan oleh Pemkab Garut. “ Saya pribadi merasa prihatin melihat masyarakat yang hendak berobat harus menempuh jarak yang cukup jauh, padahal secara pribadi saya sudah menyiapkan bantuan seperti kursi roda, tabung okxigen, dan meja perawatan, tetapi karena Puskesdes belum beroperasi alat tersebut tidak bisa digunakan, maka dari itu saya berharap agar Puskesdes segera di fungsikan," harapnya (Awis)***
Akibatnya masyarakat masih harus berobat ke Puskesmas atau Balai Pengobatan yang berada di luar Desa Banjarsari dengan menempuh jarak yang cukup jauh. Contohnya untuk berobat di Puskesmas Bayongbong, masyarakat terpaksa harus menempuh perjalanan yang cukup jauh sekitar 13 km, apalagi apabila harus berobat ke RSUD dr Slamet yang jaraknya lebih dari 18 km
Menurut Kepala desa Banjar Sari, Nandang Kamaludin, sudah hampir 1 tahun lebih bangunan untuk Puskesdes dibiarkan terbengkalai, padahal masyarakan sangat berharap Puskesdes cepat dioperasikan. " Saya sudah mengajukan proposal kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, untuk mengajukan Alkes, tetapi sampai saat ini, belam ada tanggapan, padahal masyarakat sudah berharap, bahkan,sudah ada banyak masyarakat yang sengaja datang untuk berobat ke Puskesdes, disangkanya puskesdes sudah di buka, saya pun langsung merujuknya untuk berobat ke puskesmas Bayongbong, dengan jarak yang cukup jauh, " jelasnya
Hal senada juga disampaikan tokoh masyarakat setempat, H Yayan Suryana. Menurutnya bangunan tersebut akan menjadi sia – sia kalau tidak digunakan sebagaimana mestinya dan berharap hal ini diperhatikan oleh Pemkab Garut. “ Saya pribadi merasa prihatin melihat masyarakat yang hendak berobat harus menempuh jarak yang cukup jauh, padahal secara pribadi saya sudah menyiapkan bantuan seperti kursi roda, tabung okxigen, dan meja perawatan, tetapi karena Puskesdes belum beroperasi alat tersebut tidak bisa digunakan, maka dari itu saya berharap agar Puskesdes segera di fungsikan," harapnya (Awis)***
alhamdulillah sekarang udah aktip
ReplyDelete