Gebyar Upacara HUT RI Menurun

GARUT KOTA,(GE).- Pemandangan miris terlihat saat upacara bendera peringatan HUT RI ke-68 di Lapang Alun-alun Garut, Sabtu (17/8). Kuantitas peserta upacara yang menurun dan jalannya upacara yang nampak alakadarnya memperlihatkan penghayatan terhadap arti kemerdekaan. Pemandangan seperti itu juga dapat dilihat di daerah-daerah lainnya.
Dimintai pendapatnya, salah seorang peserta upacara, guru SD Kartika Siliwangi 3 Garut, Dra. Hj. Lela Julaika, M.M, mengatakan, upacara HUT RI ke-68 kali ini lebih mundur dibandingkan dengan tahun-tahun yang lalu. “Mayoritas atau secara keseluruhan kurang begitu disiplin termasuk dalam segala hal,” ujarnya di sela-sela menunggu pelaksanaan upacara.
Dikatakannya, semasa dirinya masih sekolah di SPG, tingkat disiplinnya sangat luar biasa. “Sekolah kami SD Kartika Siliwangi 3 merupakan sekolah (yang dikelola) TNI sudah pasti mengutamakan kedisiplinan,” katanya.
Sementara itu, Guru kelas SDN Regol 13 Garut, H. Tatang Sunarya, S.Pd.I, M.Pd., mengatakan secara intern, kedisiplinan di sekolah pasti sama ditekankan. “Tetapi kalau sudah di luar lain lagi. Ya, pasti sama diungkapkan seperti  Bu Hj. Lela, kurang disiplin. Dulu paduan suara dari PGRI, sekarang kurang meriah dibanding tahun-tahun lalu,” imbuhnya.
Dimintai komentar mengenai Kurikulum 2013 di SDN Regol 13, H. Tatang menegaskan tidak berpengaruh karena kurikulum tersebut untuk anak kelas I dan kelas IV. Pihaknya hanya melaksanakan tugas dan harus dilaksanakan karena kalau tidak dilaksanakan berarti mengundurkan diri.
“Sekolah berpegang pada siswa. Jadi segala sesuatunya tergantung siswa. Sekarang jaman sudah canggih para siswa sudah banyak yang menguasai sehingga guru-guru dituntut harus lebih dari siswanya,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, secara pribadi Dra. Hj. Lela Julaika, M.M, menjelaskan bahwa sekolah dasar merupakan pondasi awal bagi generasi penerus. Untuk itu guru SD harus lulusan S2 atau lebih agar lebih baik baik kualitas maupun kuantitas bagi siswa sekolah dasar tersebut. (Jajang Sukmana)***

JAJANG SUKMANA/GE
Dra. Hj. Lela Julaika, MM.
H. Tatang Sunarya, S.Pd.I, M.Pd.


SMKN 1 Garut Sambut Meriah HUT RI ke-68

TARKID,(GE).- Pada perayaan HUT RI ke-68 tahun ini jarang sekali ada sekolah yang menyelenggarakan perayaan HUT RI di sekolahnya semeriah SMKN 1 Garut. kemeriahan perayaan HUT RI di SMKN 1 Garut sudah terasa sejak Kamis, tanggal 15 Agustus 2013.  Berbagai perlombaan telah digelar pihak panitia. Baik perlombaan untuk siswa antarjurusan, maupun antartenaga pendidikan dan tenaga kependidikan. Tak terkecuali juga petugas keamanan dan kepala sekolah beserta wakil sekolah yang ikut memeriahkan perayaan HUT RI ke-68 tahun 2013.
Kepala SMKN 1 Garut, Drs. H. Dadang Johar Arifin, MM melalui Wakasek Bidang Pengembangan SDM, Drs. Suryaman, Sabtu, (17/8), menjelaskan, perlombaan yang dipertandingkan diantaranya adalah lomba barap karung, bulutangkis, voli ball, futsal, lomba bakiak, memasukan paku ke dalam botol, tarik tambang, dan makan kerupuk. Perlombaan-perlombaan itu wajib diikuti semua warga SMKN 1 Garut.
Sedangkan, sebagai penutup rangkaian kegiatan tadi akan digelar lomba jalan santai yang akan dilaksanakan tanggal 29 Agustus 2013 mendatang. Kegiatan akan diikuti lebih dari 2.400 orang dengan nilai total hadiah sekira Rp 30 juta. Diantaranya berupa handphone, kulkas, televisi, dan hadiah utama sepeda motor.
Cara pengudiannya, yaitu peserta diberi kartu dan harus diisi oleh petugas di pos-pos yang dilawati sebagai bukti bahwa mereka terdaftar sebagai peserta dan sah untuk dimasukkan ke kotak pengundian. Sumbangan untuk hadiah, berasal dari tiap-tiap peserta yang harus membayar Rp 10 ribu per siswa. Namun bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan boleh lebih dari Rp 10 ribu tetapi tidak boleh kurang.  (Jajang Sukmana)***