Ini hanya sebuah ilustrasi yang menceritakan tentang
kepemimpinan seorang Raja yang adil dan bijaksana. Pada jaman dahulu kala,
seorang raja memiliki anak kembar. Kedua anaknya memiliki kecerdasan dan keterampilan
yang sama. Luar biasa. Bahkan sifat serta tabiat dirinya dalam memimpin hampir
seluruhnya terdapat pada diri kedua anak kembarnya itu. Raja yang bijaksana
itu, beberapa bulan terakhir, terus memiliki rasa pusing, bingung tentang tahta
kerajaan harus diberikan kepada siap setelah ia mengundurkan dirinya. Kepada
siapakan tahta kerajaan ini dipercayakan? Apakah kerajaan yang makmur ini harus
dibagi dua, semata-mata untuk menunjukkan keadilan dirinya kepada kedua anak
kembarnya itu?
Tidak. Itu bukan keputusan yang baik. Karena Negara
akan terpecah menjadi dua dengan karakter bangsa yang mungkin akan berubah
sesuai dengan gaya kepemimpinan msing-masing kedua anak kembarnya itu. Tapi
sekali lagi, Negara ini harus ada penerus kepemimpinan dirinya yang sudah
beranjak tua.
Kebingungan raja makin bertambah, ketika suatu malam
ia bermimpi. Bahwa kedua anaknya harus segera dinikahkan, dan diberi pilihan.
Satu gadis yang cantik harus ditutup dengan iringan kendaraan yang jelek. Sedangkan,
putri yang parasnya biasa-biasa saja harus ditutupi dengan kendaraan yang bagus
berlapis emas. Hadapkan kepada kedua anak kembarnya dan ia haru smemilih satu untuk masing-masing tanpa
mengetahui isi dari kendaraan yang ditumpangi calon istrinya tersebut. Pilihan itulah
yang akan menentukan siapa yang layak
menjadi raja dan yang lainnya harus mengalah.
Tibalah pada peristiwa yang ditentukan untuk memilih
putrisebagai calon p remeswari bagi kedua anak kembarnya. Anak kembar yang
pertama, memilih kendaraan yang bagus dan anak kedua memilih sisanya. Tidak ada pilihan. Ketika
sudah diputuskan, maka tidak boleh ada yang menggugat karena sudah menjadi
sebuah keputusan mutlak raja berdasarkan keputusan pilihan kedua anak
kembarnya.
Setelah sepakat maka, kedua anak kembarnya membuka
penutup kendaraan yang berisi putri-putri cantik. Namun demikian, ternyata
kendaraan yang bagus, pilihan anak kembar pertama berisi putri yang biasa-biasa
saja. Sedanagkan kendaraan milik anak kembar kedua, justru berisi putri yang
cantik jelita. Pada akhirnya melalui kenyataan tersebut, anak kembar pertama
harus menyadari kekeliruannya yakni mengikuti keingian dan hawa nafsunya. Ia hanya
melihat dari luarnya saja dan menerima nasib tidak seberuntung anak kembar
keduanya. Ia pun sudah berprasangka bahwa kendaraan yang bagus belum tentu
berisi yang luar biasa. Ia sudah mengikuti hawa nafsu sehingga memilih yang
bagus tanpa mempertimbangkan akibat dari pilihannya tersebut.
Kejadian tersebut kemudian disyahkan menjadi raja
adalah anak kembar yang kedua, karena ia sudah memahami arti penghormatan
kepada kakak pertamanya, Ia sudah sabar dan menerima keadaan untuk mendapatkan
hak setelah orang lain menerima dan memilihnya. Ia sudah memberikan kesempatan
kepada orang lain untuk berpikir dan memilih sesuatu sesuai kehendak dirinya dan
sesuai dengan aturan yang berlaku.
Bakat
Memimpin
Bakat seseorang dalam memimpin merupakan suatu
karakter, bahkan sifat yang dimiliki individu yang terjadi secara alami dan tidak
dapat melepaskan diri dari diri individu yang bersangkutan. Sifat kepemimpinan
dalam dirinya, cenderung mengalahkan kecerdasan, kepintaran dalam memahami
strategi politik dan kemampuan ia mengutarakan berbagai keinginan dan maksud
ketika dirinya memimpin masyarakat. Bakat memimpin seorang individu lebih cenderung
pada sikap menyadari apa yang harus dilakukan dan melepaskan dari berbagai kungkungan
teori kepemimpinan. Ia akan bertindak sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan
menjadi pemecahan masalah yang dihadapi oleh diri, masyarakat dan negaranya
yang ia pimpin. Bakat Kepemimpinan seseorang cenderung merupakan seni perilaku/gaya
seseorang dalam memimpin yang kemudian terjadi sebagai sebuah konsep
kepemimpinannya. Pemimpin demikian sering muncul mengatasi masalah melalui bentukan alami yakni
seseorang ada dalam situasi tertentu dan dapat memengaruhi orang lain atau
dapat menunjukkan kebolehannya terhadap orang disekelilingnya baik dalam bidang
keilmuan, kepandaian dan kecerdikan semata-mata untuk memecahkan permasalahan
yagn dihadapi orang banyak. Ia akan tampil memimpin masyarakat walaupun tanpa
komando dan penunjukkan dirinya, bahwa ia adalah seorang pemimpin. Bakat
memimpin tidak memerlukan peresmian, penobatan dan gembar-gembor dirinya
sebagai pemimpin, kara ia akan terjadi dan diakui masyarakat sebagai seorang pemimpin yang dapat melindungi dan
menentramkan masyarakat.
Bakat memimpin terjadi bukan sebagai akibat kemampuan
ia mempengaruhi masyarakat, karena masyarakat dengan sendirinya merasakan bahwa
ia adalah pemimpin sebenarnya yagn dapat mengejawantahkan diri dan kebutuhan
masyarakat. Secara ekstrim teroi genetis menyebtukan tentang bakat memimpin
terjadi bahwa pemimpin itu tidak dibuat akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh
bakat alami yang luar biasa yang dibawa sejak lahir ( ditakdirkan ) menjadi seorang
pemimpin.
Teori genetis, cenderung lebih terbuka, bahwa
seseorang menjadi pemimpin karena memiliki faktos genetis dari leluhurnya
terdidik secara alami melalui kepemimpinan yang terjadi dilingkungan
terdekatnya.
Secara kasat mata, bakat memimpin melalui teori
genetis, seseorang tidak perlu diketahui orang lain bahwa ia akan menjadi
pemimpin, tapi akan langsung dibutuhkan oleh orang lain karena memiliki sosok
kepemimpinan yang alami. Kepemimpinan alami, didefinsikan sebagai sebuuah sikap
bahwa seorang pemimpin terjadi bukan sebagai sebuah pengkondisian oleh individu
agar dikenal, dinyatakan orang yang bersangkutan memilki kelayakan menjadi
seorang pemimpin, pembentukan opini public tentang dirinya yang tepat menjadi
seorang pemimpin. Bakat alami tidak memerlukan itu, karena ia terjadi melalui
bentukan kepercayaan masyarakat terhadap dirinya.
Bakat memimpin yang sudah diimiliki individu, menjadi
sebuah kenyataan adanya indra keenam tentang kepemimpinan yang dimiliki
dirinya. Indra keenam ini akan menjadi aura kepemimpinan ketika ia mendapatkan
pendidikan, pengetahuan yang berasal dari pengalaman hidup individu yagn
bersangkutan. Bakat memimpin memiliki kebiasaan dan watak yang khas dimiliki
individu sehingga menjadi ciri individu yang bersangkutan. Ciri khas inilah
yang kemudian disebut sebagai tipe kepemimpinan.
Bakat memimpin akan menunjukkan secara alami tentang
kekuasaan, charisma, Kemampuan, kehormatan, kebijakan, dan kemampuan memahami
masyarakat yang dipimpinnya dan mengalahkan kekuatan factor x diluar dirinya
seperti pembentukan opini public, kemampuan propaganda dan kemampuan mengancam
yang terdapat pada factor x tersebut.
Simpulan
Bakat memimpin, yang menjadi pilihan masyarakat adalah
bagaimana menunjukkan aura leadership (cahaya kepemimpinan) individu dengan
menunjukkan kemampuan masyrakat membaca dirinya yang tampil sebagai pemimpin
yang alami dan mampu memecahkan masalah masyarakat, bukan kemampuan memimpin
untuk menunjukkan keinginannya sebagai seorang yang ingin memimpin melalui
pemikiran dan kepintaran dirinya dalam mewujudkan keinginannya.
Pemimpin, bukan mengenalkan dirinya sebagai seorang
pemimpin, tetapi pemimpin harus dapat mengukur tingkat pengenalan masyarakat
terhadap tingkat kepemimpinannya. Menurut Sedangkan menurut Earl Nightingale dan Whitf Schult mengemukakan bahwa seorang
pemimpin harus memiliki kemampuan,
kemandirian, tingkat rasa ingin tahu yang tinggi, multiterampil atau
memiliki kepandaian beraneka ragam, memiliki rasa humor, antusiasme tinggi,
suka berkawan, Selalu ingin mendapatkan yang sempurna, mudah menyesaikan diri
(beradaptasi), sabar dan ulet, komunikatif serta pandai berbicara , berjiwa
wiraswasta, sehat jasmaninya, dinamis, sanggup dan berani mengambil risiko,
tajam firasatnya dan adil pertimbangannya, berpengetahuan luas dan haus akan
ilmu pengetahuan, memiliki motivasi tinggi, dan punya imajinasi tinggi.
Dengan demikian, maka kepemimpinan seseorang yang
menjadi bakat dirinya semata-mata adalah kemampuan untuk menyadari siapa
dirinya, dan bagaimana rasa yang terdapat dalam dirinya untuk diwujudkan
melalui pikirannya, sehingga masyarakat merasa tenang dan tentram dalam
kehidupan sehari-harinya.
0 comments:
Post a Comment