Home » , » Terzaring Razia, Mahasiswi Menangis Histeris

Terzaring Razia, Mahasiswi Menangis Histeris

Written By Garut Express on Thursday, March 14, 2013 | 6:28 PM

PETUGAS menggeledah seorang pengunjung tampat karoke saat digelar razia Pekat Sabtu malam (9/3).*


Terzaring Razia, Mahasiswi Menangis Histeris

PULUHAN remaja yang masih berstatus pelajar dan mahasiswi terjaring razia penyakit masyarakat (Pekat), yang digelar Sabtu malam (9/3). Yang menarik, pada razia yang dilakukan tim gabungan antara Denpom, Satpol PP, Polri, Dinas Sosial dan BNN Kabupaten Garut tersebut, ada seorang mahasiswi yang tak henti-hentinya menangis saat dibawa petugas ke mobil untuk diamankan.

Mahasiswi sebuah Akademi Kebidanan yang berparas cantik tersebut, diduga shock dengan razia tersebut. Kepada petugas, dengan suara merengek, ia meminta agar dilepas. Namun petugas tetap membawanya dari cafe ke mobil.

"Masa aku teh dibawa ke mobil yang kayak mobil polisi..." rengek si mahasiswi berambut panjang tersebut sambil tak henti menangis.

Razia yang berlangsung selama tiga jam tersebut, difokuskan ke tempat-tempat hiburan malam, seperti tempat karoke. Petugas berhasil menjaring 51 remaja, terdiri dari 13 orang perempuan dan laki-laki 38 orang. Mereka umumnya tengah asik di tempat hiburan malam. "Remaja yang terjaring rata-rata berusia belasan tahun, dan masih tercatat sebagai pelajar dan mahasiswa," kata Sekretaris Satpol PP Kabupaten Garut, Ahmad Sopari.

Razia dimulai dari pukul 10 malam. Pada saat pemeriksaan di tempat karoke, banyak pengunjung yang kaget karena kedatangan petugas secara tiba-tiba. Mereka diperiksa  kartu identitas dan sebagainya. Puluhan pengunjung yang tidak bisa menunjukan KTP, terpaksa diangkut menggunakan mobil Satpol PP untuk dilakukan pendataan.

Sementara itu, mahasiwi yang menangis, terzaring saat ia dan teman-temannya merayakan pesta ulang tahun di sebuah tampat karoke. Karena tak bisa menunjukan KTP, petugas langsung menggiringnya ke mobil. Walau berontak dan menangis cukup keras, petugas tetap membawanya ke Markas Denpom Garut.
Sekretaris Satpol PP, Ahmad Sopari, menjelaskan, razia dilakukan untuk memberantas Pekat (penyakit masyarakat). "Juga penegakan Perda No 6 tahun 2005 tentang Kependudukan," jelasnya.
Setelah semuanya didata, seluruh remaja yaang terjaring razia diserahkan ke Dinas Sosial."Untuk para pelajar, kami akan panggil orangtuanya, juga kepala sekolahnya," jelas Ahmad Sopari. (Awis)***
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Garut Express - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger