SALAH seorang petugas sekolah menunjukan lokasi komputer yang telah digondol maling di SMPN 3 Malangbong, Jumat (8/3).* |
Komputer SMPN 3 Malangbong Digondol Maling
Kegiatan Belajar Mengajar Terganggu
Malangbong, (GE).-
Para pelaku kriminal saat ini sudah tak pandang bulu lagi. Bagi mereka, selagi ada kesempatan pasti akan menjadi sasaran. Untuk itu, sudah sewajarnya, jika semua orang meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai aksi kejahatan yang tengah mengintai di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Seperti terjadi di Kecamatan Malangbong, Jumat (8/3), 20 unit komputer di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Malangbong, ludes digondol maling. Para pencuri, seolah sudah mengetahui lokasi kejadian. Pasalnya, saat itu, penjaga sekolah sedang sakit sehingga tidak bisa piket seperti biasanya.
Ditemui di ruang kerjanya, Kepala SMPN 3 Malangbong, H. Mamat, S. Pd, M. Pd, mengatakan sebanyak 20 unit komputer model terbaru, 4 unit infokus dan 20 unit key board raib digondol maling. Gerombolan maling itu, diperkirakan masuk ke laboratorium komputer pada Jumat dini hari. Dengan cara membongkar jendela bagian belakang, mereka dengan leluasa menggondol perangkat komputer yang ada di SMPN 3 Malangbong.
Pada saat itu, kata Mamat, penjaga sekolah yang biasa bertugas tak melakukan penjagaan seperti biasanya. "Penjaga sekolah sedang sakit, jadi tak bisa menjaga sekolah. Tapi seperti yang sudah tahu dengan kondisi sekolah, maling datang saat penjagaan lengang," kata Mamat, Jumat (8/3).
Peristiwa itu diketahui pihak sekolah, saat para siswa yang akan melakukan praktik komputer memasuki laboratorium. Melihat komputer sudah tidak ada di ruangan, para siswa pun langsung melaporkan kepada pihak sekolah. Kemudian, pihak sekolah pun langsung melapor ke Mapolsek Malangbong.
Akibat pencurian tersebut, Mamat mengaku, sekolahnya mengalami kerugian tak kurang dari Rp 150 juta. Kini kegiatan belajar mengajar praktik komputer di SMPN 3 Malangbong menjadi terganggu.
Setelah menerima laporan dari pihak sekolah, Polsek Malangbong, langsung menerjunkan anggota untuk melakukan proses identivikasi kejadian perkara. Jika dilihat dari tanda-tanda di tempat kejadian perkara (TKP), Polisi melihat para pelaku memasuki area laboratorium komputer dengan cara mencongkel jendela yang dilapisi tralis besi. Dengan leluasa mereka bisa menggondol perangkat komputer karena tak ada penjagaan sama sekali.
Guna mencari titik terang pelaku pencurian perangkat komputer di SMPN 3 Malangbong ini, Kapolsek Malangbong, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Edison Harefa, sedang gencar melakukan proses penyelidikan. Beberapa alat bukti, kata Harefa, telah ditemukan tinggal melakukan pemetaan saja.
Kantor Desa Sukamerang Pun Jadi Sasaran
Kantor Kepala Desa Sukamerang, yang berada di Jalan Raya Bandrek- Limbangan, disatroni maling Kamis (8/3) dinihari. Pada peristiwa yang diperkirakan sekitar pukul 02.00 wib hingga 04.00 wib, pelaku membawa kabur komputer, printer dan sejumlah uang.
Kerusakan pintu dan jendela terdapat di bagian kunci yang dicongkel dengan alat yang diduga sudah disiapkan pelaku. Semua ruangan kantor desa yang dibobol itu hampir semuanya mengalami hal yang sama yaitu mengalami kerusakan di bagian kunci.
Informasi yang didapatkan dari pihak kepolisian, pencuri masuk ke dalam kantor dengan cara menjebol jendela. Setelah berhasil, pelaku kemudian masuk ke ruang komputer. Kerusakan itu terdapat di bagian pintu masuk ruang input data sampai jendela ruangan Perangkat.
Kepala Desa Sukamerang Usep Sunarya, melalui Kepala urusan Pemerintahan Desa Sukamerang, Efih Roswandi, mengungkapkan, pelaku menggondol motherboard dan harddisk, yang berisi dokumen penting. "Di dalam harddisk ada data penting. Seperti LPJ, proposal pengajuan, data pemilih, dan PPS. Tidak hanya rusak, kondisi di dalam kantor pun terlihat acak-acakan dengan kertas dan buku-buku yang berserakan dilantai," ucapnya.
Menurut Efih, data-data yang ada di komputer dan harddisk merupakan arsip-arsip penting yang dimiliki pemerintahan desa Sukamerang. Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh Kaur Ekbang, Drs Surono pukul 06.00 WIB. Surono kemudian melaporkan kepada Kades, dan polisi. "Kondisi ruangan berantakan. Dan, pintu masuk ditutup oleh papan besar dan pot kembang," katanya.(Totoh/Igie)***
0 comments:
Post a Comment