Home » , » Tulang dan Daging

Tulang dan Daging

Written By Garut Express on Monday, February 11, 2013 | 7:50 PM


Tulang dan Daging

PEMERINTAHAN Kabupaten Garut kembali mencatat sejarah kelam. Pasangan Bupati dan Wakil Bupati dari perseorangan, tumbang sebelum waktunya tiba. Wakil Bupati, Diky Candra, pamit terlebih dahulu karena merasa tidak ada kecocokan. Sementara Bupati Aceng Fikri, dihempaskan oleh kelompok parlemen. Sehingga, habis sudah riwayat kepala daerah yang berangkat dari non partai itu, bahkan kursi panas wakil bupati dan dipastikan kursi bupati pun kini diduduki oleh partai politik.
Sejak awal, suhu politik di Pemerintahan Kabupaten Garut memang tak pernah menyusut. Sulit mencari formula dalam menyelesaikan setiap persoalan yang ada. Benih-benih kekecewaan kerap muncul dan berujung berbagai reaksi. Ada benarnya juga seseorang menyebutkan, bahwa para pemangku kebijakan khususnya legislatif kurang aspiratif dengan kebutuhan elemen disekitarnya. Jika dianalogikan, kalau menyantap daging, sedikitpun tak menyisakan sebagian kecil daging tersebut. Jangankan sebagian, tulangnya pun nyaris diembatnya pula. Hal ini berbeda sekali dengan masa legislatif periode sebelumnya, mereka memahami sejumlah elemen yang ada memiliki kontribusi besar bagi keberlangsungan kondusifitas Pemerintahan Daerah. Sehingga, mereka tidak hanya pandai menghitung tambah dan perkalian saja, mereka pun bisa melakukan pengurangan dan pembagian.
Artinya, para pemangku kebijakan saat ini sepertinya kurang pandai atau pura-pura tidak bisa dalam menghitung pengurangan dan pembagian. Beda lagi dengan hitungan tambah dan perkalian, jauh lebih pintar, bahkan sudah diluar kepala. Kemudian, katanya lagi, penghuni gedung rakyat ini ketika dipinta pendapat akan sependapat apabila jelas pendapatannya. Maka tak aneh, setiap melahirkan keputusan pastinya satu pendapat pula, karena jelas pendapatannyat.
Tentunya bola panas tak pernah surut, sepanjang daging dan tulang tak pernah terbagi-bagi dengan adil. Padahal adil itu sendiri bukannya terbagi sama rata, melainkan tersalurkan sesuai kebutuhan masing-masing. Maka tak heran, apabila Bupati yang sudah dihempaskan itu akhirnya mengancam akan membuka penggunaan anggaran yang selama ini tidak sedikit diambil oleh para legislatif. Hal ini tentunya sangat penting, selain perlunya transfaransi juga akan ketahuan benar dan tidaknya daging dan tulang itu benar terbagi atau memang banyak dimakan sendiri.
Bicara persoalan daging dan tulang memang sudah menjadi bagian di lingkungan masyarakat. Kalau ada yang hajatan atau kendurian, kerap menjadi guncingan apabila ada tetangga yang tidak kebagian daging atau “ceuhil”. Bahkan, sekalipun dikasih tulang, itupun menjadi masalah pula karena merasa diremehkan. Apalagi kalau daging dan tulang tak mendapatkan, bisa-bisa diboikot hajatannya oleh para tetangga.***
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Garut Express - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger