Home » , » TNI Meminta Maaf ke Keluarga Korban

TNI Meminta Maaf ke Keluarga Korban

Written By Garut Express on Wednesday, February 20, 2013 | 6:11 PM

KEPALA Staf Divisi I Kostrad, Brigjen Asrobudi, memegang erat tangan keluarga korban dan tokoh Garut KH Sirojulmunir di rumah korban pembunuhan di Kampung Saroja, Desa Mulyasari, Kecamatan Bayongbong Rabu (13/2).  AWIS/GE
Lagi, Ibu dan Anak Dibunuh

TNI Meminta Maaf
ke Keluarga Korban

BAYONGBONG, (GE).-
Terkait pembunuhan terhadap dua orang wanita pasangan ibu anak warga Bayongbong yang dilakukan oknum anggota TNI, Kepala Staf Divisi I Kostrad TNI, Brigadir Jendral (Brigjen) TNI Asrobudi, menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban dan masyarakat. Permohonan maaf tersebut, kata Asrobudi, ia sampaikan atas nama lembaga TNI. Ia pun berjanji akan menindak tegas oknum anggota TNI yang telah melakukan pembunuhan kepada dua wanita itu.

"Perilaku tercela anggota TNI tersebut telah mencoreng nama baik TNI, oleh karena itu kami yakinkan bahwa si oknum tersebut akan mendapat hukuman yang setimpal sesuai aturan perundang-undangan," jelasnya.

Permohonan maaf dari pihak TNI disampaikan Kepala Staf Divisi I Kostrad, Birigjen TNI Asrobudi secara langsung saat ia dan beberapa stafnya melayat ke rumah korban di Kampung Saroja, Desa Mulyasari, Kecamatan Bayongbong, Rabu (13/2) lalu.

Hadir dalam kesempatan itu Komandan Kodim 0611, Letkol CZi Dian Hendriana Surachman, Komandan Detasemen Polisi Militer III/2, Komandan Yonif 303/SSM dan Kapolres Garut AKBP Umar Surya Fana, jajaran Muspika Bayongbong serta suami Onah, Juju Dadan (44).

Seperti diketahui, pekan kemarin masyarakat Garut digegerkan dengan peristiwa pembunuhan terhadap ibu dan anak, yakni Onah (39) dan Sinta Mustika (19). Keduanya ditemukan oleh warga dalam keadaan bersimbah darah di sebuah kebun pinggir jalan di Kampung Panagan, RT 1 RW 7, Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan, Senin sore (11/2). Belakangan terungkap pelaku pembunuhan adalah oknum anggota TNI, MAI (23) berpangkat Prajurit Dua (Prada).

MAI membunuh Sinta yang juga pacarnya itu serta Onah, ibu pacarnya, dengan menggunakan senjata tajam. Sinta mengalami luka tusukan pada bagian dada, leher, tangan, dan pundak, dengan jumlah 21 tusukan. Sedangkan Ibunya, Onah, mengalami 12 luka tusukan dan terdapat bekas luka cekikan di leher. Onah tewas di tempat kejadian, sementara Sinta saat ditemukan masih hidup. Warga pun langsung membawa kedua korban ke Puskesmas Cikajang, akan tetapi di tengah perjalanan Sinta yang tengah hamil delapan bulan itu,
menghembuskan nafasnya yang terakhir akibat terlalu banyak kehabisan darah.

Kapolres Garut, AKBP Umar Surya Fana, menjelaskan, pelaku pembunuhan terungkap setelah anggotanya melakukan oleh TKP. Berdasarkan saksi-saksi dan bukti-bukti, maka besoknya pelaku yang tiada lain pacar Sinta, bisa terungkap. "Pelaku diserahkan langsung oleh kesatuannya ke Polres. Dan karena pelaku anggota TNI, maka kami pun menyerahkannya kembali ke Detasemen Polisi Militer III/2 Garut untuk ditangani lebih lanjut," ujarnya.

Kapolres menambahkan, identitas pelaku diketahui berkat SMS dalam telepon genggam milik korban yang isinya korban meminta pertanggungjawaban pelaku atas kondisi korban yang sedang hamil dengan usia kandungan delapan bulan.

"Diduga itulah yang menjadi pemicu terjadinya pembunuhan sadis tersebut," ungkap Kapolres.
Sementara itu, dalam kunjungannya ke rumah korban, Asrobudi pun memberikan santunan. Menurutnya, santunan tersebut sebagai bentuk bela sungkawa pihak TNI atas peristiwa tersebut. Sedangkan suami Onah yang juga ayah Sinta, saat itu tampak dalam kondisi masih shock. Bagaimana tidak, pasalnya peristiwa itu telah merenggut nyawa dua orang yang paling dikasihinya yaitu istri dan anaknya.
KH. A. Sirodjulmunir, tokoh masyarakat Garut yang juga hadir dalam kesempatan itu mengatakan, keluarga korban memaafkan perbuatan pelaku. Namun keluarga meminta pelaku diganjar sesuai hukum yang berlaku. Hal sama diungkapkan paman Shinta, Baba (34). Menurutnya,  meski telah memaafkan pelaku, keluarga berharap Prada MAI dihukum mati sebab  telah menghilangkan dua nyawa. "Jadi kami minta pelaku dihukum mati," ujarnya. (Awis)***
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Garut Express - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger