Home » , » Kelompok Tani Padahurip Menjerit

Kelompok Tani Padahurip Menjerit

Written By Garut Express on Tuesday, February 26, 2013 | 7:55 PM

Kelompok Tani Padahurip Menjerit

ILHAM AMIR/GE
SEJUMLAH anggota Poktan Padahurip, saat memberi pakan ternak sapinya di Kampung Panyosogan, Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Selasa (19/2).*

Belakangan ini, harga daging sapi terus mengalami kenaikan. Hal tersebut berpengaruh pada kenaikan harga sapi bakalan yang akan dibesarkan oleh para peternak. Kini para peternak harus merogoh kocek lebih dalam agar bisa melanjutkan usahanya beternak sapi pedaging.

Seperti terjadi pada Kelompok Tani Padahurip di Kampung Panyosogan, Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, mereka dibingungkan dengan harga bakalan sapi yang akan mereka besarkan. Pada usulan di dalam proposal mereka mengajukan setiap ekor sapi berharga Rp 7,5 juta, sedangkan sekarang harga bakalan sapi menjadi Rp 10 juta hingga Rp 11 juta.

Bukan hanya itu, Disnakanla pun memberikan plapon harga pembelian Rp 8 juta per ekor Sapi. Juga mengharuskan mencari sapi yang berukuran 150 Cm Lingkar dadanya, 120 Cm tinggi badannya dan harus bunting 3 bulan. Hal tersebut, menyulitkan kelompok tani Padahurip dalam mencari sapi dengan kriteria tersebut.

Karena susah mencari patokan yang diharuskan oleh Disnakanla Kabupaten Garut, kini di kandang sapi Poktan Padahurip baru ada 17 ekor sapi yang telah dibeli dengan cara susah payah mencarinya. Padahal dalam ajuannya, Poktan Padahurip akan mengadakan 20 ekor sapi. Karena harganya meningkat jadi hanya 17 ekor saja yang mampu dibelikan.

"Saya kesulitan mencarikan spek dari Disnakanla jika harus disesuaikan dengan dana yang ada. Saat ini harga sapi bakalan dan indukan terus mengalami peningkatan. Jadi wajar saja kalau jumlah sapi yang kami beli berkurang," terang Ketua Poktan Padahurip, Tardi, Selasa (19/2).

Tardi berharap, Poktan Padahurip bisa terus mengembangkan sapi-sapi yang telah ada kini. Menurutnya, bantuan ini diperoleh Poktan Padahurip dengan susah payah. Jadi, kata Tardi, tak mungkin ia sia-siakan begitu saja.

"Meski jumlah sapinya tidak sesuai yang diharapkan, namun mudah-mudahan tak mengendurkan semangan kami untuk beternak. Semua amanah yang kami emban tentunya akan dikelola dengan baik. Nantinya kami berharap bisa mandiri dan mengambangkan kelompok tani lainnya yang ada di Garut," kata Tardi. (Ilham Amir)***

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Garut Express - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger