“Untuk Menjadi Petani Sukses Tak Perlu Lahan yang Luas”

Prof.Dr.Ir.Benny Joy,M.S

“Untuk Menjadi Petani Sukses Tak Perlu Lahan yang Luas”

Indonesia sudah sejak lama dikenal sebagai negara agraris yang sebagian besar rakyatnya bermata pencaharian sebagai petani. Sayangnya seiring era industrialisasi predikat itu terancam hilang, dan  generasi mudanya akan lebih memilih pekerjaan yang dianggap lebih kompetitif.

Kini kebanyakan orang berpandangan, bahwa jadi petani itu kesannya kotor, penuh lumpur dan tinggal di kampung pula. Pandangan ini semakin mendapatkan pembenaran dengan persepsi untuk menjadi petani yang sukses itu, harus memiliki lahan yang luas hingga berhektar-hektar. Hal tersebut tidaklah benar, jika kita faham ilmu pertanian  dan memiliki keuletan serta tekad tinggi untuk menggeluti bidang agro industry ataupun agro bisnis, untuk menjadi petani sukses itu hanya diperlukan ilmu dan memahami teknologi pertaniannya dengan baik.
      
       Demikian diungkapkan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran Bandung, Prof.Dr.Ir.Benny Joy, M.S ketika dijumpai di sela-sela acara sosilaisasi SMPTN di GOR SMAN 1 Garut, Rabu (23/1) siang. Prof. Benny merasa prihatin melihat kaum muda sekarang yang sepertinya kurang begitu berminat mendalami ilmu pertanian, khususnya di perguruan tinggi seperti Unpad Bandung. “Melihat potensi alam kita yang tebentang luas, sungguh sayang jika tidak dikelola secara maksimal, khususnya oleh kaum muda. Kenapa saya prihatin, ya memang kenyataannya demikian, sejak saya mengajar di Fakultas Pertanian Unpad, minim sekali yang beminat masuk ke Fakultas Pertanian ini,” ungkapnya.
      
       Menurut Pria keturunan Padang yang lahir di Jakarta pada tahun 1952 ini, Agro industri dan Agro bisnis seharusnya menjadai perhatian khusus bagi kaum intelektual, karena luasnya potensi alam di Indonesia ini memerlukan SDM yang ahli dibidangnya. “Insya Allah, jika dikelola oleh SDM yang ahli dan faham ilmunya, saya kira sektor industri pertanian (agro industry) ini akan menjadi salah satu pendukung majunya pembangunan negri ini” tandasnya.
      
       Dalam kesempatan sosialisasi SMPTN yang di gelar di SMA 1 Garut ini, Prof.Benny mengajak dan memberikan motivasi kepada siswa-siwi di kabupaten Garut untuk lebih giat dalam belajar serta mau mempelajari ilmu pertanian di Unpad Bandung khususnya. “Kita bisa lihat di negara-negara lain, tekhnologi pertanian benar-benar diaplikasikan. Bagaimana teknogi hydroponik di Jepang dengan lahan yang sedikit bisa menjadikan agroindustri yang menguntungkan dan menambah devisa bagi negaranya,” jelasnya.
      
      
       Prof.Benny yang beristrikan Arianti wanita asal Bandung yang juga seorang dosen di STT Bandung ini, merasa heran, minat pelajar Jawa Barat yang sangat minim untuk masuk Universitas Padjajaran Bandung yang merupakan PTN kebanggaan Jawa Barat ini. “Entah apa alasannya, yang jelas dari catatan saya, pelajar dari Jawa Barat yang berminat masuk ke Unpad itu sangat minim, justru tiap tahun yang mendaftar ke Unpad itu mayoritas dari Sumatra Barat dan Sumatra Utara”tukasnya.
      
       Sejak diangkat menjadi Dekan Fakultas pertanian Unpad dengan Prodi (program studi) Agro Industry dan Agro Bisnis pada tahun 2000, Prof.Benny yang merupakan anak sulung dari seorang Perwira Angkatan Darat, Letkol. Zulkifli Joy (alm), mengakui justru minat pelajar untuk masuk Fakultas Pertanian ini datang dari pelajar negara-negara tetangga , seperti Jepang, Korea dan yang lainya. (Cep)