Home » , » Warga Garut Frans Liniar Terima Upakarti

Warga Garut Frans Liniar Terima Upakarti

Written By Garut Express on Monday, December 10, 2012 | 11:46 AM

DIREKTUR Zocha Graha Kriya, Frans Linier, warga Pakuwon, Garut Kota, menerima penghargaan Upakarti dari Presiden RI di Istana Negara Jumat (6/12) lalu.*


Warga Garut Frans Liniar Terima Upakarti

Produk Kerajinan Akar Wangi
Merambah Asia Tenggara


SUATU hari di tahun 1998, Frans Liniar, warga Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota, mengunjungi pameran kerajinan di Jakarta. Ia sangat tertarik pada beberapa kerajinan tangan seperti tas, sekat ruangan, tirai, lampu hias dan sebagainya yang di matanya terlihat unik.

Frans pun berbincang-bincang dengan produsen kerajinan asal Jakarta yang mengikuti pameran tersebut. Menurut si pengrajin, tas, tirai, sekat dan barang-barang yang dipajang itu dibuat dari akar wangi. Masih menurut si pengrajin, kebetulan kualitas akar wangi untuk kerajinannya tersebut sangat bagus. "Terbagus di dunia Pak," kata Frans menirukan perkataan si pengrajin saat ditemui di rumahnya di Jl. Pakuwon No. 10 Kecamatan Garut Kota.

Ketika Frans menanyakan dari mana akar wangi itu didapat, dengan enteng si pengrajin menjawab. "Dari Garut, Jawa Timur, Pak" katanya.

Frans mengernyitkan kening. Namun ia tak mendebat pernyataan di pengrajin bahwa Garut bukan di Jawa Timur, akan tetapi di Jawa Barat.

"Nah sejak itulah saya tertarik dengan akar wangi. Saya berpikir, orang luar Garut kok bisa mengelola akar wangi sehingga menjadi sebuah barang yang berkualitas dan bernilai jual tinggi. Maka ketika pulang, saya langsung melakukan survei dan mendalami seluk beluk kerajinan akar wangi," jelas Frans.


***

Nah, berkat keuletannya dalam kerajinan akar wangi, Presiden RI, Susilo Bambang Yodhoyono, menganugerahkan penghargaan Upakarti kepada Frans Linier, yang kini menjadi Direktur Zocha Graha Kriya, di Istana Negara, Jum’at 6 Desember 2012 lalu. Anugerah diberikan untuk kategori kepeloporan industri kerajinan dan seni. Dengan akar wangi, Frans dinilai berhasil mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Garut.

Untuk mempromosikan akar wangi Garut, Frans pun sempat berkelana ke mancanegara. Di antaranya negara-negara di Asia Tenggara dan Jepang. "Respons mereka cukup bagus sehingga kerajinan akar wangi Garut sempat mengalir ke negara-negara yang saya kunjungi," kata Frans.

Apa saja kerajinan yang dibuat perusahaan Frans? Di antaranya nakas kayu, tirai, sekat ruangan, boks mahar, dan sebagainya. "Bahkan akar wangi telah dijadikan pembuatan kerajinan tenun seperti sangkar burung, loket, sarung bantal dan lainnya," ujarnya.

***

Frans mengatakan, dalam proses produksi, perusahaannya melibatkan sebanyak 100 pengrajin binaan dan petani akar wangi. Ia mengaku, pengrajin binaan tersebut ia posisikan sebagai pengusaha, bukan pekerja. "Oleh karena itu saya menciptakan lapangan usaha bukan menciptakan lapangan kerja. Konsep saya adalah mencetak seorang pengusaha bukan karyawan," jelasnya.

Diungkapkan Frans Liniar, produk Zocha Graha Kriya yang dipimpinnya saat ini sudah menembus pasar mulai Sabang sampai Mauroke hingga dan beberapa negara seperti Kanada dan Arab Saudi.

Akan tetapi Frans, tidak menampik ada beberapa kendala dalam mengembangkan akar wangi. Menurutnya, akar wangi Garut sulit berkembang pesat karena hanya lima kecamatan saja yang dinyatakan cocok untuk membudidayakan tanaman akar wangi, Leles, Samarang, Pasirwangi, Bayongbong dan Kecamatan Cilawu.
Suami Yoana ini menambahkan, menggeluti kerajinan akar wangi sudah sejak  tahun 999.

Selain karena hobi juga karena akar wangi banyak manfaat yang bisa diambil di antaranya minyak akar wangi sebagai pengikat wewangian  digunakan untuk pembuatan parfum, bahan kosmetik, pewangi sabun, obat nyamuk dan lainnya.

Frans mengaku, untuk mengembangkan kerajinan dan seni  akar wangi, Zocha Graha Kriya telah memiliki 7 kelompok binaan. Setiap kelompok digembleng dan dilibatkan dalam pembinaan dan pelatihan. Mereka pun diberikan kepercayaan dan keleluasaan dalam pemasaran sekaligus difasilitasi berabgai bantuan.

Ketujuh kelompok binaan tersebut, tambah Frans, yaitu Kelompok Ruji Kurawo (pengrajin bambu di Kec. Selaawi ), Harupat (pengrajin aneka di Kec. Cilawu), kelompok Rahayu (pengrajin tenun di Kec. Bayongbong), kelompok Avi Fauna Sentra (pengrajin bulu bebek di  Kec. Bayongbong), kelompok  pengrajin kertasi di Kec. Leles, kelompok bordir di Kec. Garut Kota dan kelompok Woelf Leader (pengrajin kulit di Kec. Garut Kota). (Syamsul)*** 
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Garut Express - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger