Home » , » Pasar Limbangan Perlu Penataan Ulang

Pasar Limbangan Perlu Penataan Ulang

Written By Garut Express on Monday, December 31, 2012 | 6:49 AM

KONDISI Pasar Limbangan yang semakin semrawut, apalagi jika hari minggu tiba yang dikenal sebagai hari pasar di limbangan, sudah pasti, macet, becek dan bau busuk menyengat menjadi pemandangan biasa di sana, Minggu (23/12).





Pasar Limbangan Perlu Penataan Ulang

LIMBANGAN, (GE).- Becek dan kumuh itu lah sekilas gambaran Pasar Tradisional di Kecamatan Limbangan Garut. Selain itu, pasar yang menjadi tujuan masyarakat Garut Utara ini, menjadi biang keladi kemacetan di jalur Provinsi.

Berdasarkan pantauan "GE" Minggu (23/12), kondisi pasar yang tidak terawat dan kumuh sudah berlangsung lama, namun entah kenapa kondisi tersebut, dibiarkan tanpa ada perhatian khusus. Tempat transaksi jual beli, sudah jauh dari kata kenyamanan. Seolah melengkapi kesemrawutan, transportasi delman, dan ojek bersliweran tanpa ada kontrol dari aparat setempat.

Menjamurnya pedagang kaki lima, terus memenuhi hingga ke badan terminal Kecamatan Limbangan yang tepat berada di depan pasar tersebut. Dibagian belakang pasar, kini tak ada lagi tempat untuk pengunjung pasar yang ingin menyimpan kendaraan. Tempat parkir kendaraan pengunjung pasar, kini, sudah disulap menjadi lapak-lapak kecil pedagang kaki lima. Tak hanya, di tempat parkir pengunjung, para pedagang kaki lima kini sudah menyerbu bahu jalan yang menghubungkan Limbangan ke Leuwigoong.

Kondisi tersebut, dikeluhkan oleh beberapa orang pengunjung Pasar Limbangan. salah satunya, Didin Mutaqin (49), yang setiap hari berbelanja untuk memenuhi kebutuhan toko kecilnya di Kecamatan Selaawi. Menurutnya, ia terpaksa belanja di Pasar Limbangan, karena tak ada pilihan lain. Padahal, kenyamanan berbelanjanya sangat terganggu oleh beceknya pasar dan semrawutnya penataan pasar.

"Saya merasa heran, kenapa pasar Limbangan dibiarkan terbengkalai. Padahal pasar ini, menjadi tempat belanja paforit masyarakat Garut Utara. Kalau dibiarkan seperti ini terus, lama-lama pasar tradisional ini akan terseret oleh maraknya pasar waralaba" terang Didin.

"Seharusnya pemerintah cepat tanggap melihat kondisi seperti ini, jangan sampai dibiarkan berlarut-larut. Karena bukan hal yang mustahil, masyarakat akan lebih memilih pasar moderen untuk berbelanja, jika semrawutnya pasar tradisional ini, dibiarkan begitu saja" tandas Didin.

Keluhanpun disampaikan oleh Dedeh (45) pedagang di pasar Limbangan. Ia mengeluhkan maraknya para pedagang kaki lima yang merambah di bagian depan dan belakang pasar Limbangan. "Dagang ibumah sepi, da entos kacegat ku pedagang di payun sareng di pengker. Upami tiasamah, pedagang kaki lima teh di tertibkeun, supados teu ngaganggu ka pedagang anu gaduh jongko di lebet" pintanya. (Dian)***
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Garut Express - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger