![]() |
| Kementrian Wakaf Kuwait foto Bersama Pimpinan Ponpes Darussalam di Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam di Kampung Sindangsari, Desa Kersamanah, Kecamatan Kersamanah, Selasa (27/11). |
KERSAMANAH, (GE).-
Kementerian urusan wakaf dan islam Negara Kuwait mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam di Kampung Sindangsari, Desa Kersamanah, Kecamatan Kersamanah, Selasa (27/11). Dalam kunjungannya kali ini, Kementrian Kuwait meninjau lokasi pembangunan pondok pesantren yang dananya merupakan bantuan dari Negara Kuwait.
Kedatangan orang penting dari negara kaya itu, disambut meriah oleh para santri dan jajaran ustad di Pondok Pesantren Darussalam Kersamanah. Rombongan Kementrian Kuwait di hadiri oleh Dr. Mutlaq Rasyid Al-Qarawi, Dr. Walid Abdul Aziz Al-Ammar dan Syekh Ahmad Muhamad di dampingi Duta Besar Kuwait untuk Indonesia Dr. Nasir Barih Al-Anzi.
Ketua pelaksana kegiatan, Ustadz Ali Nurdin mengatakan, ombongan kementrian tersebut mendatangi pompesnya, untuki melihat secara langsung bangunan yang tengah di laksanakan atas bantuan dan kerjasama dari mereka. Serta melihat aktifitas para santri yang ada di ponpes.
“Mereka akan melihat secara langsung kegiatan yang ada di ponpes ini, serta melihat dan membuktikan pembangunan yang tengah dilaksanakan atas bantuan dan kerjasama dari mereka,” ujar Ali.
Masih kata Ali, selain itu mereka juga akan segera membantu pembangunan 25 unit rumah para guru Ponpes dan aula ponpes. Mudah-mudahan, kata Ali, rencana dan program bantuan dari mereka segera terwujud.
Melalui juru bicaranya, Kementerian urusan wakaf Kuwait tersebut mengatakan, acara tersebut untuk menjalin silaturahmi dengan warga Indonesia. Selain itu, mereka ingin melihat langsung bantuan yang telah dilaksanakan serta akan melaporkan kepada para pejabat Negara Kuwait untuk semangkin menjalin kerja sama dengan Negara Indonesia.
"Untuk warga Indonesia penyambutanya sangat ramah, khususnya di ponpes ini. Mudah-mudahan kerjasama yang telah terjalin semangkin mempererat jalinan silaturahmi yang islami,” Katanya. (Ahmad Sadli)***

0 comments:
Post a Comment