Bangunan SD di Kecamatan Peundeuy, 80 % Rusak
Written By Garut Express on Wednesday, December 12, 2012 | 7:52 PM
Bangunan SD di Kecamatan Peundeuy, 80 % Rusak
PEUNDEUY,(GE).- Meski baru menjabat selama dua bulan, Kepala UPTD Pendas Kecamatan Peundeuy, Apit Halim, ternyata telah mengunjungi hampir semua SD yang ada di wilayah kerjanya. Dari kegiatannya turun ke bawah ditemukan banyak fakta dan permasalahan yang selama ini sulit untuk dicari jalan keluarnya.
Kunjungan yang dilakukan Apit Halim mendapat respon positif dari semua stake holder pendidikan di Kecamatan Peundeuy, salah satunya dari salah seorang pengawas TK/SD, Drs Johan Bunyamin. Menurut Johan, sangat jarang pejabat UPTD yang dalam waktu singkat telah mengunjungi semua sekolah. “Dengan turun langsung ke bawah, semua permasalahan di tingkat sekolah akan diketahui secara langsung dan akan diperoleh data-data yang akurat,” ujarnya
Johan menjelaskan, dari hasil kunjungan ke sekolah, diperoleh data sebanyak 24 SD atau 80 % dari sekolah di Kecamatan Peundeuy kondisinya rusak dan memprihatinkan. Melihat kondisi itu, Kepala UPTD Pendas Kecamatan Peundeuy langsung bertindak cepat, 2 sekolah telah di rehab dari dana percepatan yakni,SDN Sukanagara 4 dan SDN Peundeuy 3. Kemudian sebanyak 15 sekolah sedang diusulkan untuk mendapatkan rehab.”Alhamdulilah usulan tersebut sudah ada realisasinya.Selain itu 4 SD lainnya mendapat bangunan gedung perpustakaan,” ungkap Johan
Sementara itu, di tempat terpisah Ka UPTD, Apit Halim S.Ip., M.Pd. mengatakan, kunjungan yang dilakukannya bertujuan untuk mengenal lebih dekat sekolah-sekolah yang menjadi tanggung jawabnya dan mengetahui semua permasalahan secara langsung. Apit menuturkan selama kunjungannya, ia banyak menemukan hal yang memprihatinkan bahkan menggelitik hatinya. Selain banyak menemukan sekolah yang rusak, Apit juga bisa mendengar keluhan dari para guru.” Ada guru yang sudah bertugas 30 tahun di SDN Toblong 3 mengaku belum pernah bertemu dengan Ka UPTD kecuali dengan saya. Guru itu mengaku selama ini seandainya ada berkas yang harus ditanda tangani oleh Ka UPTD harus melalui staf kantor, jadi seakan-akan ada jurang pemisah antara guru dan UPTD,” aku Apit
Apit juga menjelaskan, kunjungan yang dilakukannya mendapat sambutan yang hangat dari para guru dan kepala sekolah dan mampu menciptakan tali silaturahmi yang erat. Menurutnya keberhasilan dalam mengelola pendidikan tak akan pernah tercapai tanpa kerja sama semua elemen.”Komunikasi dan silaturahmi sangat penting, buktinya dengan hal tersebut, baru-baru ini kami mampu membiayai operasional atlet Porkab sebesar Rp 43 juta. Dana tersebut tentu bias terkumpul karena adanya kerja sama semua pihak. Meski atlet kami tidak ada yang berhasil menjadi juara tetapi kami bangga dengan kekompakan yang tercipta,” katanya. (Iwan Setiawan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

0 comments:
Post a Comment