Bripka Ade Taruna selaku Komandan tim rescue, melakukan evakuasi korban ke Puskemas Bayongbong.* |
Pasutri asal Cigedung Tewas Terseret Arus Sungai Cimanuk
BAYONGBONG, (GE).- Nasib malang dialami Pasutri asal Kampung Babakan Talegong Desa Cintanagara Kec. Cigedug. Kamis siang (13/12) menjadi hari terakhir bagi mereka bersua dengan seluruh keluarganya. Dahlan (55) dan Ratna (50), tewas setelah terseret arus bandang hulu Cimanuk.
Kisah memilukan ini berawal saat Dahlan (55) dan Ratna (50) mengikuti menantu dan adiknya, Apan mencari kayu bakar di pinggir sungai Cimanuk kawasan Cihanja Cisurupan. Seperti biasanya, Apan mencari kayu bakar untuk dijual. Saat itu, ia menebang pohon albasiah di kawasan tersebut. Siang itu, hujan tidaklah terlalu deras. Namun, arus sungai cukup deras. Setelah selesai, Apan mengikat potongan kayu tersebut dan segera memindahkannya.
Di saat Apan dan menantunya memindahkan kayu, Dahlan dan Ratna memanfaatkan waktunya mencari sisa potongan kayu untuk dijadikan kayu bakar di rumahnya. Tanpa disadari, mereka terus memungut kayu sampai pinggiran sungai. Dikarenakan arus sungai cukup deras, Dahlan dan Ratna pun tak kuat menahan diri dan akhirnya terseret air dengan cepat.
Saat kembali ke tempat semula, Apan dan saudaranya itu tak lagi menemukan Dahlan dan Ratna. Mereka hanya menemukan perbekalan yang dibawa mereka berempat. Tanpa menunda waktu lagi, Apan langsung mencari pasutri tersebut dengan menyusuri pinggiran sungai. Lama tak ketemu, akhirnya mereka memberitahukan kejadian tersebut kepada warga Babakan Talegong dan segera melaporkannya ke Polsek Bayongbong dan Polsek Cigedug.
Selama 2 jam lebih aparat kepolisian dibantu anggota BPBD Kab. Garut, komunitas olahraga air dan masyarakat setempat melakukan pencairan sepanjang pinggiran sungai Cimanuk di kawasan Cihanja Cisurupan. Hujan yang semakin lebat dan arus sungai semakin deras, cukup merepotkan saat proses pencarian. Upaya yang dilakukan selama dua jam lebih itu, tak membuahkan hasil. Dahlan dan Ratna pun tak kunjung ditemukan.
Setelah berembug, mereka sepakat untuk melakukan pencarian pada pukul 10 malam. Aparat kepolisian pun, terpaksa menarik sejumlah masyarakat yang ikut dalam proses pencarian agar kembali guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Hingga larut malam, tim tak juga menemukan Dahlan dan Ratna.
Keesokan harinya, tim rescue yang dipimpin oleh Bripka Ade Taruna dari Kesatuan Reserse Polsek Bayongbong sudah mulai pencarian dan pergerakan dengan membagi 3 kelompok kecil sejak dari pukul 06 pagi.
Hasilnya, tim 1 yang dipimpin tim Relawan BPBD berhasil menemukan korban pertama yakni Ratna (50) di kawasan wilayah Cibeureum dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Mayat Ratna pun, langsung dievakuasi dan dibawa langsung ke kampung halamannya.
Di saat yang bersamaan, tim 2 dibawah komando Briptu Ade Taruna yang menyisir kawasan Bayongbong berhasil menemukan mayat Dahlan di kawasan Desa Sukasenang dan segera dievakuasi ke Puskesmas Bayongbong untuk diidentifikasi lebih lanjut. Dari hasil evaluasi dan identifikasi, kedua korban ternyata ditemukan dalam waktu yang hampir bersamaan, tepatnya pukul 07.30 pagi.
Kedua korban langsung dimakamkan di Kampung Babakan Talegong dipimpin langsung oleh tokoh ulama setempat yang juga dihadiri oleh unsur aparat pemerintahan dari Kec. Bayongbong dan Kec. Cigedug. (Iman Tasdik)***
BPBD Garut Imbau Masyarakat untuk Waspada
SEMENTARA itu, Kasi Kesiapsiagaan BPBD Garut, H. TB. Agus Sofyan mengimbau masyarakat yang berada di pinggiran sungai Cimanuk untuk selalu waspada apabila beraktivitas di bantaran sungai. Menurutnya, sungai Cimanuk adalah sungai memiliki karakter mudah meluap dan cenderung memiliki potensi banjir bandang.
“Mengingat Cimanuk berada di kawasan daerah yang terbilang rawan longsor dan banjir. Semoga kejadian ini merupakan kejadian terakhir. Sebab, selama musim hujan tepatnya di bulan Desember ini Cimanuk bagian hulu sudah memakan 3 korban meninggal akibat terseret arus kuat Cimanuk,” imbau H. TB. Agus Sofyan dengan tegas. (Iman Tasdik)***
0 comments:
Post a Comment