Aktivitas pembuatan terompet yang dilakukan Abdulloh (33) di Jalan Mandalagiri, Selasa (21/12).* |
Jelang Tahun Baru Pengrajin Terompet Keteteran
KOTA, (GE).- Pengrajin terompet di Kabupaten Garut, kebanjiran pesanan sejak tiga bulan terakhir menjelang perayaan pergantian tahun baru 2012-2013. Kondisi seperti itu, merupakan kebiasaan tiap tahun para pengrajin terompet. Pada umumnya, mereka tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu untuk meraup untung sebanyak-banyaknya.
Salah seorang pengrajin, Abdulloh (33), telah menekuni bisnis sebagai pengrajin terompet sejak tahun 1998. Kegiatan bisnisnya itu, terinspirasi dari kebiasaan di kampungnya membuat kerajinan terompet. Dari kebiasaan itu, dirinya memberanikan diri membuka usaha musiman itu. Kini, Abdullah pun telah merasakan manisnya menjadi pengrajin terompet.
Untuk menarik minat pembelinya, Abdullah membuat terompet berbagai jenis dan bentuk. Abdulah setiap hari hanya mampu memproduksi dua kodi terompet berbagai jenis diantaranya jenis terompet naga, ayam dan corong.
Rata-rata para pengrajin terompet memasok hasil kerajinannya ke toko-toko terdekat di kota Garut. Seperti halnya Abdullah, memasok ke tiga toko besar di kota Garut.
"lumayan ada peningkatan, bahkan sampai kehabisan stok, tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen," kata Abdulloh salah satu pengrajin terompet di Jalan Mandalagiri, Garut kota, Jumat (21/12).
Setiap terompet yang diproduksi, Abdulah menjual jenis terompet naga seharga Rp 120.000 per kodi dan termurah terompet ukuran kecil atau biasa seharga Rp 12.000 per kodi. Sejak membuat terompet beberapa bulan, Abdulah mengaku sudah mampu meraup keuntungan sebesar Rp 10.000 juta dari hasil penjualan terompet yang dijualnya kepada pengecer dan toko mainan di Garut.
"Momen setiap tahun ini mendapatkan keuntungan cukup besar dari penjualan terompet yang saya jual, kebanyakan terompet yang paling laku itu terompet naga," jelas Abdulah.
Ia mengaku pembuatan terompet yang dibantu anak dan istrinya dilakukan hanya setahun sekali menjelang perayaan pergantian tahun, karena sebelumnya sebagai penjual mainan anak-anak. Perayaan tahun baru, menurut dia membawa berkah menguntungkan sehingga terpaksa meninggalkan dagangan mainan anak-anak dan memilih membuat terompet. (Dian)***
0 comments:
Post a Comment