CISOMPET,(GE).- Untuk pertama kalinya, kegiatan KKG di SDN Panyindangan 1 berlangsung haru dan penuh dengan derai air mata. Hal ini terjadi karena di sela- sela penyampaian materi tentang PKG dan PKB, dalam kegiatan tersebut juga berlangsung perpisahan Kepala SDN Panyindangan 1, Suwandana Wahyudin yang memasuki masa purna bhakti.
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala UPTD Pendas Kec. Cisompet, Umen Hardiana, S.Pd dan tiga orang pengawas sebagai nara sumber yaitu, Rukmana,M.Pd,Yayan Suryanadin,M.Pd dan Sutisna S.Pd. “Saya ucapkan selamat menikmati masa purna bakti ,untuk Pak Suwandana Wahyudin yang sudah bekerja mencerdaskan anak bangsa selama 38 tahun lebih. Sosok seperti Pak Suwandana lah yang seharusnya mendapat penghargaan dari Pemerintah,”ungkap Umen dalam sambutannya
Umen juga mengharapkan, seluruh peserta KKG bisa menerima materi yang disampaikan para nara sumber dan mengimplementasikannya di sekolah-masing-masing sebagai bentuk komitmen profesi seperti yang telah dicontohkan oleh Kepala SDN Panyindangan 1.
Sementara itu, Ketua KKG Ki Hajar Dewantara, Agus Sugianto,S.Pd SD mengatakan,pada kegiatan KKG yang sudah menjadi agenda setiap bulan ini,selain mensosialisasikan Penilaian Kinerja Guru(PKG) dan Penilaian Kinerja Berkelanjutan(PKB), kegiatan kali ini juga menyelipkan acara perpisahan Pak Suwandana Kepala Sekolah SDN Panyindangan 1,yang sudah memasuki masa purna bakhti, juga temu pisah bagi tiga orang kepala sekolah yang di rotasi dari Desa Panyindangan.
Diakui Agus,di Desa Panyindangan ada 5 Sekolah Dasar dengan jumlah personilnya sebanyak 50 orang guru termasuk dengan guru Sukwan,sedangkan jumlah muridnya hampir mencapai 600 orang, dua sekolah termasuk di daerah terpencil diantaranya SDN Panyindangan 4 dan 5.
Disatukannya kegiatan KKG dan perpisahan kepala sekolah,mjengundang komentar beberapa orang guru. Mereka mengaku, baru kali ini ada perpisahan kepala sekolah yang membuat mereka sedih dan haru. “Ketika bersalaman, kami merasa sedih dan bercucuran air mata, padahal kami sudah sering mengalami pergantian kepala sekolah namun perasaan kami tidak terharu apa lagi sampai megeluarkan air mata,” ungkap salah seorang guru (Iwan Setiawan).***
0 comments:
Post a Comment