Earn your success based on
service to others, not at the expense of others.
(Pemimpin mencapai suksesnya melalui pelayanan kepada orang lain, bukan dengan mengorbankan orang lain)
(Pemimpin mencapai suksesnya melalui pelayanan kepada orang lain, bukan dengan mengorbankan orang lain)
Jackson
Brown, Jr.
Keberadaan suatu
kepemimpinan, individual maupun kolektif, adalah bagian dari ciri kehidupan sosial.
Kecenderungan alamiah manusia untuk berkumpul dan berkelompok, baik formal atau
informal, resmi atau tidak resmi, menuntut adanya suatu kepemimpinan. Kebutuhan
seperti ini akan mengantarkan seseorang atau sekelompok orang pada posisi
memimpin. Melalui kedudukan itu mereka memperoleh otoritas untuk mengatur
kehidupan kelompok sosialnya. Hukum sosial yang demikian adalah bagian dari sunnatullah.
Kita tidak bisa membayangkan kelangsungan hidup suatu unit sosial sekecil
apapun tanpa adanya suatu kepemimpinan.
Bagi kaum muslim tentunya
tidak akan berpikir lain, bahwa karakteristik kepemimpinan yang jelas-jelas
telah teruji dan terbukti adalah figur kepemimpinan Rasulullah SAW. Oleh karena
itu umat Islam telah meyakini untuk mengikuti pimpinanya itu sampai dengan
akhir hayatnya. Kepemimpinan Rasulullah degan sifatnya yang menjadi rahmat bagi
seluruh alam ditegaskan dalam Al-Qur’an, yaitu:“Dan tidaklah kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk menjadi
rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya: 107).
Kepemimpinan untuk
menduduki suatau jabatan di Indonesia sudah dianggap sebagai ajang perebutan.
Meraih jabatan seakan suatu prestasi, bukan sebagai amanah. Sehingga bagi
peraih jabatan tersebut, memosisikan jabatan sebagai kebanggaaan. Perekrutan
atau seleksi untuk memilih seorang pemimpin sudah mengabaikan norma, nilai, dan
etika yang dijunjung tinggi masyarakat. Bisa jadi inilah yang menjadikan pemimpin
Indonesia hidup glamour, bermewah-ria di atas kesengsaraan rakyat. Kenyataan
kesengsaraan rakyat hanya sedikit menyentuh nurani mereka, namun tidak mampu
menggerakkan tanggung jawab mereka sebagai pemimpin.
Kepemimpinan memang
merupakan suatu topik bahasan yang klasik, sudah sangat tua usianya namun tetap
sangat menarik untuk dikupas karena sangat menentukan berlangsungnya suatu
organisasi. Kepemimpinan itu esensinya adalah pertanggungjawaban. Masalah
kepemimpinan tak akan ada habisnya diungkap dan dibahas di sepanjang peradaban
umat manusia. Terlebih pada zaman sekarang ini, yang semakin bobrok moral dan
mentalnya. Ibaratnya, kita semakin sulit mencari pemimpin yang baik (good
leader).
Pemimpin yang baik
sebenarnya pemimpin yang mau berkorban dan peduli untuk orang lain serta
bersifat melayani. Tetapi, kenyataannya berbeda. Bila kita lihat sekarang pada
para pemimpin kita di atas sana, dari lapisan bawah sampai lapisan tertinggi,
dari pusat hingga ke daerah-daerah, dari pimpinan politik, organisasi, sampai
birokrasi. Banyak pemimpin yang hadir dengan tanpa mencerminkan sosok pemimpin
yang seharusnya, malah terlihat adanya pemimpin-pemimpin yang jauh dari harapan
rakyat, tidak peduli dengan nasib rakyat bawah, dan hampir tidak pernah
berpikir untuk melayani masyarakat. Karena kepemimpinan mereka lebih dilandasi
pada keinginan pribadi dan lebih mengutamakan kepentingan kelompok.
Pemimpin dan kepemimpinan
merupakan dua elemen yang saling berkaitan. Artinya, kepemimpinan (style of the leader) merupakan cermin
dari karakter atau perilaku pemimpinnya (leader
behavior). Pemimpin adalah seseorang yang dapat mempersatukan orang-orang
dan dapat mengarahkannya sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk
mencapai tujuan yang diinginkan oleh seorang pemimpin, maka ia harus mempunyai
kemampuan untuk mengatur lingkungan kepemimpinannya.
George R Terry (2006),
mengemukakan 8 ciri mengenai kepemimpinan dari pemimpin yaitu: (1) energik,
mempunyai kekuatan mental dan fisik; (2) stabilitas emosi, tidak boleh mempunyai
prasangka jelek terhadap bawahannya, tidak cepat marah dan harus mempunyai
kepercayaan diri yang cukup besar; (3) mempunyai pengetahuan tentang hubungan
antara manusia; (4) motivasi pribadi, harus mempunyai keinginan untuk menjadi
pemimpin dan dapat memotivasi diri sendiri; (5) kemampuan berkomunikasi, atau
kecakapan dalam berkomunikasi dan atau bernegosiasi; (6) kemamapuan atau
kecakapan dalam mengajar, menjelaskan, dan mengembangkan bawahan; (7) kemampuan
sosial atau keahlian rasa sosial, agar dapat menjamin kepercayaan dan kesetiaan
bawahannya, suka menolong, senang jika bawahannya maju, peramah, dan luwes
dalam bergaul; (8) kemampuan teknik, atau kecakapan menganalisis, merencanakan,
mengorganisasikan wewenang, mangambil keputusan dan mampu menyusun konsep.
Seorang pemimpin apapun
tugas dan di manapun kedudukannya, dipandang sebagai lambang organisasi dan
menjadi juru bicara untuk mewakili institusi atau organisasi yang dipimpinnya.
Dia perlu perilaku yang baik terhadap siapapun, agar institusi atau organisasi
yang dipimpinnya tidak dijauhi orang.Seorang
pemimpin dibebani amanah dan tanggung jawabyang harus ia laksanakan untuk
mencapai tujuan dari organisasi yang ia pimpin. Dalam Islam setiap manusia
yang terlahir di muka bumi ini ialah seorang pemimpin yang memimpin umat ini
kepada dien Allah. Semakin banyak
orang yang dipimpinnya semakin berat pula beban yang dipikulnya. Dalam sebuah
Hadits
Rasulullah SAW bersabda: “Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan
diminta pertanggungjawaban tentang apa yang ia pimpin”.
Dalam Islam,
hampir semua ulama menyepakati bahwa pemimpin adalah abdi masyarakat. Sebab,
kepemimpinan sesungguhnya adalah suatu amanah(titipan) yang setiap saat harus
dipertanggungjawabkan dan diambilwewenangnya. Amanah itu diperoleh dari Allah
SWT lewat pemilihan yangdilakukan oleh manusia, kecuali para Nabi dan Rasul
yang langsung dipilih olehAllah. Oleh karena itu, dalam melaksanakan amanah,
manusia diharapkansenantiasa berbuat baik dan bertanggung jawab. Jika manusia
bisa menyadaribahwa kepemimpinan adalah amanah, maka mereka tidak akan berebut
kekuasaandengan temannya sendiri, atau memaksakan diri untuk menjadi pemimpin
demikeuntungan materi semata.
Penulis : Praktisi di Dunia Pendidikan tinggal di Cisurupan Garut
0 comments:
Post a Comment