Home » , , » Problematika Kepemimpinan di Sekitar Kita Oleh : Ajang Rusmana

Problematika Kepemimpinan di Sekitar Kita Oleh : Ajang Rusmana

Written By Garut Express on Sunday, September 1, 2013 | 11:47 PM



Earn your success based on service to others, not at the expense of others.
(Pemimpin mencapai suksesnya melalui pelayanan kepada orang lain, bukan dengan mengorbankan orang lain)
Jackson Brown, Jr.
Keberadaan suatu kepemimpinan, individual maupun kolektif, adalah bagian dari ciri kehidupan sosial. Kecenderungan alamiah manusia untuk berkumpul dan berkelompok, baik formal atau informal, resmi atau tidak resmi, menuntut adanya suatu kepemimpinan. Kebutuhan seperti ini akan mengantarkan seseorang atau sekelompok orang pada posisi memimpin. Melalui kedudukan itu mereka memperoleh otoritas untuk mengatur kehidupan kelompok sosialnya. Hukum sosial yang demikian adalah bagian dari sunnatullah. Kita tidak bisa membayangkan kelangsungan hidup suatu unit sosial sekecil apapun tanpa adanya suatu kepemimpinan.
Bagi kaum muslim tentunya tidak akan berpikir lain, bahwa karakteristik kepemimpinan yang jelas-jelas telah teruji dan terbukti adalah figur kepemimpinan Rasulullah SAW. Oleh karena itu umat Islam telah meyakini untuk mengikuti pimpinanya itu sampai dengan akhir hayatnya. Kepemimpinan Rasulullah degan sifatnya yang menjadi rahmat bagi seluruh alam ditegaskan dalam Al-Qur’an, yaitu:“Dan tidaklah kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya: 107).
Kepemimpinan untuk menduduki suatau jabatan di Indonesia sudah dianggap sebagai ajang perebutan. Meraih jabatan seakan suatu prestasi, bukan sebagai amanah. Sehingga bagi peraih jabatan tersebut, memosisikan jabatan sebagai kebanggaaan. Perekrutan atau seleksi untuk memilih seorang pemimpin sudah mengabaikan norma, nilai, dan etika yang dijunjung tinggi masyarakat. Bisa jadi inilah yang menjadikan pemimpin Indonesia hidup glamour, bermewah-ria di atas kesengsaraan rakyat. Kenyataan kesengsaraan rakyat hanya sedikit menyentuh nurani mereka, namun tidak mampu menggerakkan tanggung jawab mereka sebagai pemimpin.
Kepemimpinan memang merupakan suatu topik bahasan yang klasik, sudah sangat tua usianya namun tetap sangat menarik untuk dikupas karena sangat menentukan berlangsungnya suatu organisasi. Kepemimpinan itu esensinya adalah pertanggungjawaban. Masalah kepemimpinan tak akan ada habisnya diungkap dan dibahas di sepanjang peradaban umat manusia. Terlebih pada zaman sekarang ini, yang semakin bobrok moral dan mentalnya.  Ibaratnya, kita semakin sulit mencari pemimpin yang baik (good leader).
Pemimpin yang baik sebenarnya pemimpin yang mau berkorban dan peduli untuk orang lain serta bersifat melayani. Tetapi, kenyataannya berbeda. Bila kita lihat sekarang pada para pemimpin kita di atas sana, dari lapisan bawah sampai lapisan tertinggi, dari pusat hingga ke daerah-daerah, dari pimpinan politik, organisasi, sampai birokrasi. Banyak pemimpin yang hadir dengan tanpa mencerminkan sosok pemimpin yang seharusnya, malah terlihat adanya pemimpin-pemimpin yang jauh dari harapan rakyat, tidak peduli dengan nasib rakyat bawah, dan hampir tidak pernah berpikir untuk melayani masyarakat. Karena kepemimpinan mereka lebih dilandasi pada keinginan pribadi dan lebih mengutamakan kepentingan kelompok.
Pemimpin dan kepemimpinan merupakan dua elemen yang saling berkaitan. Artinya, kepemimpinan (style of the leader) merupakan cermin dari karakter atau perilaku pemimpinnya (leader behavior). Pemimpin adalah seseorang yang dapat mempersatukan orang-orang dan dapat mengarahkannya sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh seorang pemimpin, maka ia harus mempunyai kemampuan untuk mengatur lingkungan kepemimpinannya.
George R Terry (2006), mengemukakan 8 ciri mengenai kepemimpinan dari pemimpin yaitu: (1) energik, mempunyai kekuatan mental dan fisik; (2) stabilitas emosi, tidak boleh mempunyai prasangka jelek terhadap bawahannya, tidak cepat marah dan harus mempunyai kepercayaan diri yang cukup besar; (3) mempunyai pengetahuan tentang hubungan antara manusia; (4) motivasi pribadi, harus mempunyai keinginan untuk menjadi pemimpin dan dapat memotivasi diri sendiri; (5) kemampuan berkomunikasi, atau kecakapan dalam berkomunikasi dan atau bernegosiasi; (6) kemamapuan atau kecakapan dalam mengajar, menjelaskan, dan mengembangkan bawahan; (7) kemampuan sosial atau keahlian rasa sosial, agar dapat menjamin kepercayaan dan kesetiaan bawahannya, suka menolong, senang jika bawahannya maju, peramah, dan luwes dalam bergaul; (8) kemampuan teknik, atau kecakapan menganalisis, merencanakan, mengorganisasikan wewenang, mangambil keputusan dan mampu menyusun konsep.
Seorang pemimpin apapun tugas dan di manapun kedudukannya, dipandang sebagai lambang organisasi dan menjadi juru bicara untuk mewakili institusi atau organisasi yang dipimpinnya. Dia perlu perilaku yang baik terhadap siapapun, agar institusi atau organisasi yang dipimpinnya tidak dijauhi orang.Seorang pemimpin dibebani amanah dan tanggung jawabyang harus ia laksanakan untuk mencapai tujuan dari organisasi yang ia pimpin. Dalam Islam setiap manusia yang terlahir di muka bumi ini ialah seorang pemimpin yang memimpin umat ini kepada dien Allah. Semakin banyak orang yang dipimpinnya semakin berat pula beban yang dipikulnya. Dalam sebuah Hadits Rasulullah SAW bersabda:Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan diminta pertanggungjawaban tentang apa yang ia pimpin.
Dalam Islam, hampir semua ulama menyepakati bahwa pemimpin adalah abdi masyarakat. Sebab, kepemimpinan sesungguhnya adalah suatu amanah(titipan) yang setiap saat harus dipertanggungjawabkan dan diambilwewenangnya. Amanah itu diperoleh dari Allah SWT lewat pemilihan yangdilakukan oleh manusia, kecuali para Nabi dan Rasul yang langsung dipilih olehAllah. Oleh karena itu, dalam melaksanakan amanah, manusia diharapkansenantiasa berbuat baik dan bertanggung jawab. Jika manusia bisa menyadaribahwa kepemimpinan adalah amanah, maka mereka tidak akan berebut kekuasaandengan temannya sendiri, atau memaksakan diri untuk menjadi pemimpin demikeuntungan materi semata.
Penulis :     Praktisi di Dunia Pendidikan tinggal di Cisurupan Garut
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Garut Express - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger