CARINGIN, (GE).-
Kelangkaan gas elpiji 3 kg, pada saat hari raya lebaran, ternyata berkepanjangan hingga hari ini. Di wilayah Garut Selatan, hingga sekarang, warga masih kesulitan mendapatkan gas bercat hijau tersebut.
Kelangkaan tersebut, menyebabkan harganya terus melambung. Harga gas elpiji ini berada di kisaran Rp 35.000 hingga Rp 40.000/tabung. Seperti di Kecamatan Caringin, harganya menembus angka Rp 40.000/ tabung.
Kondisi tersebut terjadi sejak pertengahan Ramadan lalu, dan makin menggila saat tiga hari sebelum lebaran hingga dua hari pasca Idul Fitri. Bukan hanya gas elpiji kemasan tabung 3 kg saja, bahkan kemasan tabung 12 kg pun sempat menghilang dari pasaran. Kondisi itu, tak kunjung selesai meski lebaran sudah berlalu sebulan yang lalu.
Dampak dari melambungnya harga gas elpiji ini sangat dirasakan oleh warga yang ekonominya rendah. Mereka harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli gas elpiji. Mereka yang biasanya mengeluarkan uang Rp 15.000/ minggu untuk keperluan gas, kini harus mengeluarkan uang Rp 40.000.
"Awis oge ari aya barangna mah teu janten masalah. Ieu mah barang na oge teu aya," keluh Jajang (48) warga Kampung Gunung Geder, Desa Cijambe, Kec. Cikelet.
Keluhan serupa dilontarkan Aas Ahmad Mutaqien (54), warga Kampung/Desa Cibiuk. "Sekarang sih sudah mulai turun, antara Rp 20.000 hingga Rp 30.000 per tabung. Kemarin-kemarin harga gas elpiji 3 kilogram sempat mencapai Rp 50.000," katanya. (Farhan SN)***
Kelangkaan gas elpiji 3 kg, pada saat hari raya lebaran, ternyata berkepanjangan hingga hari ini. Di wilayah Garut Selatan, hingga sekarang, warga masih kesulitan mendapatkan gas bercat hijau tersebut.
Kelangkaan tersebut, menyebabkan harganya terus melambung. Harga gas elpiji ini berada di kisaran Rp 35.000 hingga Rp 40.000/tabung. Seperti di Kecamatan Caringin, harganya menembus angka Rp 40.000/ tabung.
Kondisi tersebut terjadi sejak pertengahan Ramadan lalu, dan makin menggila saat tiga hari sebelum lebaran hingga dua hari pasca Idul Fitri. Bukan hanya gas elpiji kemasan tabung 3 kg saja, bahkan kemasan tabung 12 kg pun sempat menghilang dari pasaran. Kondisi itu, tak kunjung selesai meski lebaran sudah berlalu sebulan yang lalu.
Dampak dari melambungnya harga gas elpiji ini sangat dirasakan oleh warga yang ekonominya rendah. Mereka harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli gas elpiji. Mereka yang biasanya mengeluarkan uang Rp 15.000/ minggu untuk keperluan gas, kini harus mengeluarkan uang Rp 40.000.
"Awis oge ari aya barangna mah teu janten masalah. Ieu mah barang na oge teu aya," keluh Jajang (48) warga Kampung Gunung Geder, Desa Cijambe, Kec. Cikelet.
Keluhan serupa dilontarkan Aas Ahmad Mutaqien (54), warga Kampung/Desa Cibiuk. "Sekarang sih sudah mulai turun, antara Rp 20.000 hingga Rp 30.000 per tabung. Kemarin-kemarin harga gas elpiji 3 kilogram sempat mencapai Rp 50.000," katanya. (Farhan SN)***
parah masyarakat jadi korban
ReplyDelete