TARKID,(GE).- Tidak bertemu dengan teman-teman semasa mengenyam pendidikan tentu mendatangkan rasa kangen. Hal ini dialami pula para alumni Sekolah Pendidikan Guru Negeri Garut tahun 1986. Rasa Rasa kangen itu kini telah telah terobati dengan digelarnya acara silaturahmi dalam bentuk reuni yang dilangsungkan Minggu (11/8), di Rumah Makan Sunda Copong. Dihadiri pengurus dan anggota Ikatan Alumni (IKA) SPGN Garut 1986, serta Ketua Umum IKA SPGN Garut.
Penasihat pengurus IKA SPGN 1986, Cecep Firmansah, M.Pd., mengatakan, acara silturahmi dan reuni alumni SPGN Garut 1986 memang digelar setiap tahun. Walaupun memang dari segi kehadiran belum begitu kompak. Mengingat para anggota IKA SPGN Garut 1986 tersebar di seluruh wiayah Kabupaten Garut. Ada yang sudah menjadi guru PNS, bahkan Dosen ataupun profesi lainnya. Namun, perbedaan profesi maupun status tidak menjadi halangan untuk bertemu dan bersilturahmi dengan sesama alumni SPGN Garut 1986. Apalagi, kata Cecep, satu-satunya Alumni SPGN Garut yang selalu bersilaturahmi dalam bentuk reuni setiap tahun hanya alumni angkatan 1986 dikarenakan pengurus dan anggotanya terus eksis.
Cecep mengharapkan, kegiatan reuni dan silaturahmi ini harus menumbuhkan rasa peduli yang tinggi terutama kepada teman–teman satu angkatan yang kebetulan nasibnya belum beruntung. Hal ini harus menjadi kepedulian dari rekan-rekan yang kebetulan bernasib baik dan dianggap sukses, baik dari segi materi maupun pangkat dan jabatan.
“Apalah artinya pertemanan seandainya tidak ada rasa kepedulian dan perhatian kepada teman-teman lainnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum IKA SPGN Garut, DR. Agus Muharram, M.Pd., mengucapkan terima kasih kepada pengurus IKA 1986 yang telah melaksanakan reuni setiap tahun. Dosen UPI Bandung ini mengingatkan, jangan sampai ada salah satu angkatan alumni SPGN Garut dari sejak lulus sampai sekarang belum pernah melangsungkan reuni.
Agus juga menegaskan, agar alumni SPGN terus mengikuti perkembangan khususnya di dunia Pendidikan. Apalagi sekarang, dihadapkan dengan pelaksanaan kurikulum baru. Para guru harus mengetahui informasi yang seakurat-akuratnya. Untuk itu, salah satu caranya yakni harus menghadirkan manusia sumber di bidangnya dan pengurus IKA SPGN sebagai fasilitatornya.
“Kita, lulusan SPGN Garut, jangan apatis dan puas terhadap nasib yang ada. Tetapi harus terus mengembangkan diri semaksimal mungkin agar ada peningkatan. Baik secara karir maupun pengalaman dalam pekerjaan,“ tuturnya. (H. Uloh)***
Penasihat pengurus IKA SPGN 1986, Cecep Firmansah, M.Pd., mengatakan, acara silturahmi dan reuni alumni SPGN Garut 1986 memang digelar setiap tahun. Walaupun memang dari segi kehadiran belum begitu kompak. Mengingat para anggota IKA SPGN Garut 1986 tersebar di seluruh wiayah Kabupaten Garut. Ada yang sudah menjadi guru PNS, bahkan Dosen ataupun profesi lainnya. Namun, perbedaan profesi maupun status tidak menjadi halangan untuk bertemu dan bersilturahmi dengan sesama alumni SPGN Garut 1986. Apalagi, kata Cecep, satu-satunya Alumni SPGN Garut yang selalu bersilaturahmi dalam bentuk reuni setiap tahun hanya alumni angkatan 1986 dikarenakan pengurus dan anggotanya terus eksis.
Cecep mengharapkan, kegiatan reuni dan silaturahmi ini harus menumbuhkan rasa peduli yang tinggi terutama kepada teman–teman satu angkatan yang kebetulan nasibnya belum beruntung. Hal ini harus menjadi kepedulian dari rekan-rekan yang kebetulan bernasib baik dan dianggap sukses, baik dari segi materi maupun pangkat dan jabatan.
“Apalah artinya pertemanan seandainya tidak ada rasa kepedulian dan perhatian kepada teman-teman lainnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum IKA SPGN Garut, DR. Agus Muharram, M.Pd., mengucapkan terima kasih kepada pengurus IKA 1986 yang telah melaksanakan reuni setiap tahun. Dosen UPI Bandung ini mengingatkan, jangan sampai ada salah satu angkatan alumni SPGN Garut dari sejak lulus sampai sekarang belum pernah melangsungkan reuni.
Agus juga menegaskan, agar alumni SPGN terus mengikuti perkembangan khususnya di dunia Pendidikan. Apalagi sekarang, dihadapkan dengan pelaksanaan kurikulum baru. Para guru harus mengetahui informasi yang seakurat-akuratnya. Untuk itu, salah satu caranya yakni harus menghadirkan manusia sumber di bidangnya dan pengurus IKA SPGN sebagai fasilitatornya.
“Kita, lulusan SPGN Garut, jangan apatis dan puas terhadap nasib yang ada. Tetapi harus terus mengembangkan diri semaksimal mungkin agar ada peningkatan. Baik secara karir maupun pengalaman dalam pekerjaan,“ tuturnya. (H. Uloh)***
0 comments:
Post a Comment