Home » , , » Meninggalnya Seorang Siswa Berbuntut pada Diberhentikannya Guru

Meninggalnya Seorang Siswa Berbuntut pada Diberhentikannya Guru

Written By Garut Express on Sunday, August 25, 2013 | 10:35 PM

CISOMPET,(GE).- Meninggalnya salah seorang siswa kelas XII IPA 4 SMAN 22 Garut, Wisanti, pada Senin (19/8), berbuntut pada tuntutan mundur kepada salah seorang guru di sekolah tersebut.
Berdasarkan penuturan sejumlah sumber, kejadian meninggalnya siswa tersebut berawal dari pelaksanaan upacara bendera yang biasa dilaksanakan setiap hari Senin. Ketika upacara bendera sedang berjalan, Wisanti tiba-tiba terjatuh pingsan dan langsung dibawa ke dalam ruangan untuk diberikan pertolongan sementara.
Sewaktu dimintai keterangan, Kepala SMAN 22 Garut, Drs. Eli, di ruang kerjanya, Selasa (20/8), mengatakan, setelah berada di ruangan, Wasianti sempat muntah-muntah. Karena merasa khawatir, pihak sekolah menghubungi keluarganya. Tidak lama kemudian, pihak keluarganya datang dan langsung membawa Wasianti ke Puskesmas Cisompet. Namun pihak Puskesmas Cisompet menyarankan untuk segera dibawa ke RSUD Pameungpeuk.
Dikatakan Eli, berdasarkan keterangan dari teman-temannya, sebelum upacara dimulai, Wasianti menyantap dulu nasi goreng yang dibawanya. Sedangkan teman-temannya jajan gorengan.
“Sebenarnya, kami pihak sekolah dengan keluarga almarhum sudah saling menyadari. Namun kejadian aksi demo orang tua sebenarnya di luar dugaan kami. Karena para orang tua justru malah menuntut salah seorang oknum guru harus mundur dari SMA 22 Garut. Oknum guru tersebut berinisial AG. Sebab, menurut mereka sering melakukan intimidasi terhadap para siswa. Hal itu sebenarnya di luar sepengetahuan saya,” paparnya.
Dihubungi via telepon, Ketua Komite SMAN 22 Garut, Ata Karmawan, mengatakan, terkait tuntutan para orang tua mengenai harus mundurnya oknum guru berinisial AG, pada hari Rabu (21/8) pun yang bersangkutan sudah diberhentikan.
Sementara itu, salah seorang orang tua siswa, Sumpena, yang juga mantan Kepala Desa Sindangsari, menyarankan pihak sekolah agar menyiapkan Satpam untuk keamanan di sekolah. Terutama waktu jam masuk dan jam pulang. Sebab, SMAN 22 Garut posisinya berdekatan dengan jalan raya. “Masa, SMPN 1 Cisompet saja mampu menyediakan dua orang Satpam,” imbuhnya. (Iwan Setiawan)***
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Garut Express - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger