Pesta demokrasi di Kabupaten Garut akan segera digelar. Tepatnya pada tanggal 8 September 2013 masyarakat Kabupaten Garut akan menentukan orientasi pertumbuhan dan pembangunan daerahnya. Semoga saja menjadi momen krusial sebagai tonggak perubahan Kota Intan menuju ke arah yang lebih baik.
Menjelang pesta demokrasi tersebut, akhir-akhir ini media kampanye bertebaran, seperti halnya baliho yang seolah menjadi penghias berbagai sudut di kota ini. Bagi sebagian orang, mungkin media kampanye semacam itu dianggap mengganggu pandangan, akan tetapi inilah bagian dari pesta demokrasi yang tak dapat terelakan. Inilah salah satu media penerangan yang dirasa efektif bagi para tim sukses Cabup dan Cawabup Garut guna menyosialisasikan kandidatnya, untuk memersuasi masyarakat agar memilih kandidat yang diusungnya.
Akan tetapi, media tersebut tidaklah cukup untuk memperkenalkan para kandidat jauh lebih dalam. Baliho hanya menyuguhkan penilaian subjektif dari para tim sukses terhadap kandidat. Namun publik tetap buta terhadap profil para kandidat, entah itu prestasi, riwayat pendidikan, pekerjaan, organisasi, dan track record lainnya.
Hemat penulis, transparansi akan informasi yang berkenaan dengan profil para kandidat itu sangatlah penting, demi terciptanya pemilih yang cerdas, rasional, dan proaktif. Itu merupakan cerminan dari implementasi demokrasi dan salah satu wujud partisipasi masyarakat dalam penentuan orientasi pertumbuhan dan pembangunan Kabupaten Garut ke depan.
Transparansi dapat dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat melalui media cetak, elektronik, maupun sosialisasi dengan menjaga validitas informasi yang diberikan.
Penulis sangat berharap semoga kelak pascapemilu 8 September 2013 terpilih sosok pemimpin Kabupaten Garut yang memiliki sifat shiddiq, amanah, tabligh, dan fathonah sebagaimana yang telah dicontohkan oleh panutan alam Nabi Muhammad SAW. Jika sifat itu dimiliki oleh pemimpin terpilih, perubahan Garut ke arah yang lebih baik, serta Kabupaten Garut yang Tata Tengtrem Kerta Raharja bisa tercapai. Aamiin Ya Rabbal'alamin.
Menjelang pesta demokrasi tersebut, akhir-akhir ini media kampanye bertebaran, seperti halnya baliho yang seolah menjadi penghias berbagai sudut di kota ini. Bagi sebagian orang, mungkin media kampanye semacam itu dianggap mengganggu pandangan, akan tetapi inilah bagian dari pesta demokrasi yang tak dapat terelakan. Inilah salah satu media penerangan yang dirasa efektif bagi para tim sukses Cabup dan Cawabup Garut guna menyosialisasikan kandidatnya, untuk memersuasi masyarakat agar memilih kandidat yang diusungnya.
Akan tetapi, media tersebut tidaklah cukup untuk memperkenalkan para kandidat jauh lebih dalam. Baliho hanya menyuguhkan penilaian subjektif dari para tim sukses terhadap kandidat. Namun publik tetap buta terhadap profil para kandidat, entah itu prestasi, riwayat pendidikan, pekerjaan, organisasi, dan track record lainnya.
Hemat penulis, transparansi akan informasi yang berkenaan dengan profil para kandidat itu sangatlah penting, demi terciptanya pemilih yang cerdas, rasional, dan proaktif. Itu merupakan cerminan dari implementasi demokrasi dan salah satu wujud partisipasi masyarakat dalam penentuan orientasi pertumbuhan dan pembangunan Kabupaten Garut ke depan.
Transparansi dapat dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat melalui media cetak, elektronik, maupun sosialisasi dengan menjaga validitas informasi yang diberikan.
Penulis sangat berharap semoga kelak pascapemilu 8 September 2013 terpilih sosok pemimpin Kabupaten Garut yang memiliki sifat shiddiq, amanah, tabligh, dan fathonah sebagaimana yang telah dicontohkan oleh panutan alam Nabi Muhammad SAW. Jika sifat itu dimiliki oleh pemimpin terpilih, perubahan Garut ke arah yang lebih baik, serta Kabupaten Garut yang Tata Tengtrem Kerta Raharja bisa tercapai. Aamiin Ya Rabbal'alamin.
0 comments:
Post a Comment