Gedung Dewan, (GE),- Penyampaian visi dan misi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Garut sudah dilaksanakan, Kamis (22/8) dalam paripurna istimewa DPRD Kabupaten Garut. Dalam agenda tersebut ke sepuluh pasangan calon berusaha menarik simpati publik dengan program – program unggulannya.
Rapat paripurna istimewa tersebut dipimpin langsung ketua sidang, Ir. Lucky Lukmansyah Trenggana serta empat wakil pimpinan DPRD masing masing H. Sobirin, Dedi Hasan dan Hj. Euis Ida. Hadir juga para pejabat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, anggota KPUD dan Ketua Panwaslu Kab. Garut, serta tim Sukses Paslon hingga para pendukungnya.
Paripurna sendiri diwarnai dengan beragam kejadian, dari waktu yang molor hingga dua jam dari yang telah ditetapkan hingga gegap gempita para pendukung calon yang sedikit menimbulkan kegaduhan. Bahkan pimpinan sidang Ir. Lukcy Lukmansyah sampai memberikan peringatan kepada para pendukungnya untuk tidak mengeluarkan kata-kata tendensius terhadap salah satu pasangan calon. “Kami mohon agar para pendudukung hanya memberikan tepuk tangan dan tidak mengeluarkan kata kata yang bersifat menghujat atau tendensi terhadap pasangan calon lainnya,” sergah Lukcy.
Penyampaian visi dan misi sendiri dilakukan berurutan sesuai dengan nomor masing-masing calon. Dimulai dari pasangan H Dedi Suryadi-Dedi Dores. Kemudian, pasangan H. Yamin Supriyatna – Dadan Ramdhan. Selanjutnya, Sirojul Munir-dr. Iwan Suwarsa, Memo Hermawan- Ade Ginanjar, H Agus Hamdani - Abdusy Syakur. Selanjutnya diikuti oleh
pasangan H Nadiman – Holil Umarzein, Brigjen pur TNI. Syaeful Anwar-Sherli Besi, Rudi Gunawan-dr. Helmi Budiman, , Ahmad Bajuri- An An Kusmardian dan terakhir pasangan nomor sepuluh Dede Kusdinar- Endang Suryana.
Penyampaian visi dan misi yang berlangsung selama empat jam tersebut, lebih didominasi oleh “janji-janji manis” dari Paslon apabila mereka terpilih sebagai Bupati Garut periode 2014 – 2019. Sayangnya dalam pemaparannya hampir semua Paslon tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap nasib Garut Selatan yang menurut rencana akan segera disyahkan bulan November yang akan datang.
Hal ini tak pelak mengundang komentar dari salah seorang tokoh Presidium Garut Selatan, Suryaman . Dalam penilaian Suryaman hampir sebagian Paslon hanya mengumbar janji melalui visi, misi dan sejumlah program kerjanya. Sementara, soal wilayah Garut Selatan yang akan menjadi Kabupaten Garut Selatan pemekaran akhir tahun 2013 ini tidak pernah diungkapkan . Menurutnya, hanya dua Paslon yaitu pasangan nomor 7 , Brigjen Saeful Anwar-Sherli Besi dan pasangan nomor 9, Ahmad Bajuri-An An Kusmardian (P. Demokrat) yang memberikan apresiasinya untuk wilayah Garut Selatan.
Bagi Suryaman, dilupakannya persoalan Garut Selatan tentu sangat disayangkan.Padahal, mau tidak mau, suka atau tidak suka akhir tahun 2013, pemekaran Garut Selatan akan menjadi kenyataan. Selain itu, lanjut Suryaman, siapapun yang terpilih nanti sebagai Bupati Garut, tetap harus memperhatikan kabupaten yang dimekarkan yaitu Garut Selatan selama kurang lebih dua tahun. “Artinya, selama masa Daerah Otorisasi Baru (DOB), Bupati Garut yang terpilih nanti harus melaksanakan berbagai permoalan yang menyangkut hajat hidup warga Garut Selatan, jadi tidak serta merta diabaikan, sayangnya hampir semua Paslon seakan lupa dengan hal ini,” sesalnya *** (NRH)
Rapat paripurna istimewa tersebut dipimpin langsung ketua sidang, Ir. Lucky Lukmansyah Trenggana serta empat wakil pimpinan DPRD masing masing H. Sobirin, Dedi Hasan dan Hj. Euis Ida. Hadir juga para pejabat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, anggota KPUD dan Ketua Panwaslu Kab. Garut, serta tim Sukses Paslon hingga para pendukungnya.
Paripurna sendiri diwarnai dengan beragam kejadian, dari waktu yang molor hingga dua jam dari yang telah ditetapkan hingga gegap gempita para pendukung calon yang sedikit menimbulkan kegaduhan. Bahkan pimpinan sidang Ir. Lukcy Lukmansyah sampai memberikan peringatan kepada para pendukungnya untuk tidak mengeluarkan kata-kata tendensius terhadap salah satu pasangan calon. “Kami mohon agar para pendudukung hanya memberikan tepuk tangan dan tidak mengeluarkan kata kata yang bersifat menghujat atau tendensi terhadap pasangan calon lainnya,” sergah Lukcy.
Penyampaian visi dan misi sendiri dilakukan berurutan sesuai dengan nomor masing-masing calon. Dimulai dari pasangan H Dedi Suryadi-Dedi Dores. Kemudian, pasangan H. Yamin Supriyatna – Dadan Ramdhan. Selanjutnya, Sirojul Munir-dr. Iwan Suwarsa, Memo Hermawan- Ade Ginanjar, H Agus Hamdani - Abdusy Syakur. Selanjutnya diikuti oleh
pasangan H Nadiman – Holil Umarzein, Brigjen pur TNI. Syaeful Anwar-Sherli Besi, Rudi Gunawan-dr. Helmi Budiman, , Ahmad Bajuri- An An Kusmardian dan terakhir pasangan nomor sepuluh Dede Kusdinar- Endang Suryana.
Penyampaian visi dan misi yang berlangsung selama empat jam tersebut, lebih didominasi oleh “janji-janji manis” dari Paslon apabila mereka terpilih sebagai Bupati Garut periode 2014 – 2019. Sayangnya dalam pemaparannya hampir semua Paslon tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap nasib Garut Selatan yang menurut rencana akan segera disyahkan bulan November yang akan datang.
Hal ini tak pelak mengundang komentar dari salah seorang tokoh Presidium Garut Selatan, Suryaman . Dalam penilaian Suryaman hampir sebagian Paslon hanya mengumbar janji melalui visi, misi dan sejumlah program kerjanya. Sementara, soal wilayah Garut Selatan yang akan menjadi Kabupaten Garut Selatan pemekaran akhir tahun 2013 ini tidak pernah diungkapkan . Menurutnya, hanya dua Paslon yaitu pasangan nomor 7 , Brigjen Saeful Anwar-Sherli Besi dan pasangan nomor 9, Ahmad Bajuri-An An Kusmardian (P. Demokrat) yang memberikan apresiasinya untuk wilayah Garut Selatan.
Bagi Suryaman, dilupakannya persoalan Garut Selatan tentu sangat disayangkan.Padahal, mau tidak mau, suka atau tidak suka akhir tahun 2013, pemekaran Garut Selatan akan menjadi kenyataan. Selain itu, lanjut Suryaman, siapapun yang terpilih nanti sebagai Bupati Garut, tetap harus memperhatikan kabupaten yang dimekarkan yaitu Garut Selatan selama kurang lebih dua tahun. “Artinya, selama masa Daerah Otorisasi Baru (DOB), Bupati Garut yang terpilih nanti harus melaksanakan berbagai permoalan yang menyangkut hajat hidup warga Garut Selatan, jadi tidak serta merta diabaikan, sayangnya hampir semua Paslon seakan lupa dengan hal ini,” sesalnya *** (NRH)
0 comments:
Post a Comment