Home » , » Akibat "Bagong" Mulyajaya Mencekam

Akibat "Bagong" Mulyajaya Mencekam

Written By Garut Express on Wednesday, May 1, 2013 | 2:25 AM



Si Monyong Itu Mencari Makan hingga "Pipir" Rumah
Akibat "Bagong" Mulyajaya Mencekam

BANJARWANGI, (GE).-

Pekan lalu merupakan saat-saat yang mencekam bagi warga Desa Mulyajaya, Kecamatan Banjarwangi. Mereka, terutama kaum wanita dan anak kecil, tak berani keluar rumah sebab takut menjadi amukan gerombolan "bagong"  (babi hutan).

Dan sejak serangan gerombolan bagong itulah, jamban umum yang bertebaran di Mulyajaya, menjadi sepi, terutama pada subuh dan magrib. Warga yang biasanya subuh-subuh datang untuk mandi atau mencuci, sengaja datang agak siangan karena takut gerombolan bagong masih berkeliaran di kampungnya.
"Serangan puluhan bagong tersebut memang membuat suasana kampung kami cukup mencekam," kata Ustad Dadang, salah seorang guru Madrasah Ibtidaiyah Al Yasin Desa Mulyajaya.

Rasa takut berjamaah yang dialami warga Mulyajaya tersebut muncul sejak Senin (15/4) lalu. Saat itu empat kampung di desa tersebut, yakni Pasanggarahan, Tamansari, Cibuntu dan Lemahduhur, "diidek" puluhan bagong. Diperkirakan gerombolan hewan itu menyerang Mulyajaya untuk mencari makan karena persediaan makanan di hutan sudah menyusut. Tak hanya kebun singkong dan ubi yang rusak, si monyong itu bahkan mencari makan hingga ke pinggir-pinggir rumah.

"Manawi teh naon anu tingsalegrok di pipir teh, ari pek geuning bagong. Puguh we warga ngajarerit," kata Ujang, warga Pasanggarahan.

Sementara itu, Ustad Dadang menambahkan, serangan bagong ke Mulyajaya diketahui pertama kali oleh salah seorang warga Pasanggrahan saat ia hendak ke kebun untuk mengambil kayu bakar. "Saat itu sekitar pukul 06.00 pagi," katanya.

Ketika membuka pintu, lanjut Dadang, ia mendengar ada suara "tingbeletok" yang berasal dari kebun. Dan ia sangat terkejut sebab ternyata suara "tingbeletok" tersebut ditimbulkan oleh segerombolan bagong yang sedang memakan singkong dan mematahkan ranting-ranting. Warga itu tambah terkejut sebab ternyata bagong yang sedang mencari makan pada Senin pagi itu berada di mana-mana, tak hanya di kebun miliknya.
"Biasana pan anu rapang di kebon teh, domba. Tah basa Senen enjing-enjing harita mah justru bagong nu rapang teh. Keueunglah pokona mah," lanjut Ustad Dadang.

"Sadinten harita mah sadaya pameget urang Pasanggrahan turun ka luar imah moro bagong, bari masing-masing ngajingjing pakarang," jelasnya lagi.

Kepala Desa Mulyajaya, Wawan, S.Pd, menambahkan, pada Senin pekan lalu itu memang hampir setengah wilayah desa yang dipimpinnya "diidek" bagong. "Duka sabaraha bagong nu nyerang Mulyajaya teh, da anu beunangna ge 12," katanya.

Ia menambahkan, dari 12 ekor yang berhasil dikepung warga, enam di antaranya mati dan enam lagi dalam kondisi hidup.

Wawan menambahkan, demi keamanan dan keselamatan, pada Senin pekan lalu seluruh anak kecil di Mulyajaya dilarang keluar rumah. Bahkan sejumlah anak sekolah pun sengaja ditahan dulu agar jangan dulu berangkat karena dikhawatirkan akan berpapasan dengan gerombolan babi hutan.

Wawan mengimbau warga agar selalu waspada terutama pada pagi hari. "Babi hutan biasanya mencari makan hingga pagi hari sehingga warga harus waspada. Sebab tak jarang hewan itu menyerang manusia jika dalam keadaan kepepet," katanya.

Hal yang sama diungkapkan oleh petugas dari Dinas Kehutanan Kabupaten Garut, Erfan. Menurutnya, diperkirakan bagong-bagong itu menyerang perkampungan karena persediaan makanan di hutan sudah langka.

Erfan menambahkan, secara geografis Mulyajaya memang berada persis di tepi hutan sehingga menjadi salah satu tujuan babi hutan untuk mencari makan manakala persediaan makanan di hutan habis.
Sedangkan Ustad Dadang menjelaskan, suasana mencekam di Mulyajaya kini berangsur berkurang. "Ngan warga ayeuna terus sayaga. Siskamling ge dihangkeutkeun deui," ungkapnya. (Ipay)***
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Garut Express - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger